-------
Jumat, 01 Oktober 2021
Mahasiswa
DIY, Sumbar, Jabar, dan NTT Kuliah Multiliterasi Sosial di Unismuh Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY), STKIP Muhammadiyah PGRI Sumatera Barat, Universitas Djuanda
Jawa Barat, Universitas Muhammadiyah Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan
Universitas Muhammadiyah Sidrap (Sulsel), mengikuti Mata Kuliah Multiliterasi
Sosial selama satu semester di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Keberadaan mereka di Unismuh
Makassar merupakan bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, salah satu
program Kemdikbud-Ristek dan merupakan wujud dari Sosialisasi Program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
“Mereka akan mengikuti
Mata Kuliah Multiliterasi Sosial pada Prodi Pendidikan Sosiologi, FKIP Unismuh
Makassar. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa akan diarahkan menguasai
keterampilan hidup abad ke-21, yaitu berpikir kritis, bersikap kreatif,
memiliki kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi,” kata Ketua Prodi Pendidikan
Sosiologi FKIP Unismuh, Drs Nurdin MPd, kepada wartawan, di kampus Unismuh, Jl
Sultan Alauddin, Makassar, Jumat, 01 Oktober 2021.
Dalam program ini,
lanjutnya, mahasiswa akan belajar di kampus pada klaster daerah yang berbeda dengan
kampus asalnya. Tujuannya agar mahasiswa dapat berjumpa dengan mahasiswa lain
dari perguruan tinggi yang berbeda, sehingga dapat mengembangkan kepemimpinan,
percaya diri, dan memiliki kepekaan sosial.
Secara operasional untuk
membangun kompetensi tersebut, mahasiswa akan dididik mengembangkan
keterampilan membaca dan menulis dengan pendekatan sosiologi.
“Keterampilan membaca
teks, maupun membaca realitas sosial, serta merefleksikan bacaan tersebut ke
dalam tulisan yang bernuansa kritik sosial. Keterampilan membaca juga merupakan
upaya mengembangkan kreativitas dan kapasitas diri,” jelas Nurdin.
Pada zaman ini, lanjut
Nurdin, tidak cukup kita hanya memberikan keterampilan yang bersifat praktis.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat, membuat keterampilan yang kita ajarkan
di bangku pendidikan, mungkin tidak mampu mengikuti akselerasi keterampilan di
dunia kerja.
“Yang dibutuhkan adalah
keterampilan untuk never ending learning,
dengan kesadaran untuk terus belajar, maka keterampilan apapun dapat dipelajari
sepanjang hayat,” ujar Nurdin.
Keterampilan
berkomunikasi dan berkolaborasi juga menjadi poin penting yang diajarkan dalam
mata kuliah Multiliterasi Sosial di Pendidikan Sosiologi Unismuh, baik
kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
“Hal yang tak kalah
pentingnya adalah penguasaan literasi digital. Inilah era post-truth, dimana
kebenaran dan kepalsuan sulit dibedakan. Hoaks begitu mudah beredar, karena
minimnya literasi digital ini. Poin ini juga akan dibahas,” ungkap Nurdin.
Prodi Pendidikan
Sosiologi Unismuh telah meraih akreditasi A sejak tahun 2019. Prodi ini juga
memiliki dosen yang sebagian besar berkualifikasi doctor (S3), bahkan dua orang
di antaranya telah meraih jabatan fungsional guru besar atau profesor.
“Tahun 2021, Unismuh Makassar juga telah membuka Prodi Magister Pendidikan Sosiologi. Unismuh Makassar merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang membuka prodi S2 Pendidikan Sosiologi,” kata Nurdin. (asnawin)
Berita terkait:
Pengukuhan Maba Unismuh Makassar Dirangkaikan Penyerahan SK Guru Besar
Prodi Sosiologi Unismuh Gelar Webinar Nasional, Hadirkan Guru Besar Unhas dan Sosiolog UNM
Universitas Muhammadiyah Kupang (NTT)
BalasHapusbukan NTB��
Terima kasih banyak koreksiannya. Kami sudah perbaiki, mohon maaf atas kesalahan kami, terima kasih. (Redaksi)
Hapus