“Tidak cocok tawwa itu. Itu namanya mempermalukan dan menginjak-injak harga diri pengurus tingkat kabupaten,” kata Daeng Nappa’.
“Yah, begitulah,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau dulu, mungkin terjadimi pertumpahan darah, karena ini menyangkut harga diri. Orang Makassar bilang siri',” kata Daeng Nappa’.
“Untungna tidak begitumi sekarang,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
---------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 02 November 2021
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Konferensi
Ditunda Sehari Menjelang Hari “H”
“Kasihanna kodong
teman-teman yang mau melaksanakan konferensi,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng
Nappa’ saat ngopi sore di warkop batas kota.
“Konferensi apa?” tanya Daeng
Nappa’.
“Konferensi organisasi
profesi tingkat kabupaten,” jelas Daeng Tompo’.
“Kasihan kenapai?” tanya Daeng
Nappa’.
“Konferensi ditunda
sehari menjelang hari H,” kata Daeng Tompo’.
“Siapa yang tundai?”
tanya Daeng Nappa’.
“Pengurus tingkat
provinsi,” jawab Daeng Tompo’.
“Sadisna itu,” kata Daeng
Nappa’.
“Sadis memang, karena tiba-tiba
natundai konferensina, padahal panitia sudah menebar undangan dan pejabat
tingkat kabupaten juga sudah siap hadir,” kata Daeng Tompo’.
“Kasihanna itu,” kata
Daeng Nappa’.
“Itumi kubilang tadi, bilang
kasihan kodong teman-teman yang mau melaksanakan konferensi,” kata Daeng Tompo’.
“Kenapa tidak jauh-jauh
hari sebelumnya bilang ditunda, kenapa nanti H minus satu baru natundai?” tanya
Daeng Nappa’.
“Itumi masalahnya,” kata Daeng
Tompo’.
“Tidak cocok tawwa itu.
Itu namanya mempermalukan dan menginjak-injak harga diri pengurus tingkat
kabupaten,” kata Daeng Nappa’.
“Yah, begitulah,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau dulu, mungkin terjadimi pertumpahan darah, karena ini menyangkut harga diri. Orang Makassar bilang siri',” kata Daeng Nappa’.
“Untungna tidak begitumi sekarang,” kata Daeng
Tompo’ sambil tersenyum. (asnawin)
#TettaTompo
Selasa, 02 November 2021
Obrolan sebelumnya:
Macam-macam tong Sekarang Ini Menteri-menteri ta’
Tidak Nakenalma’ Temanku’ Kodong