“Engkau mengikuti Muhammad karena tertarik pada ketampanannya!” ejek Abu Jahal.
“Tidak,” geleng Sumayyah, “Aku mengikuti Rasulullah karena percaya pada apa yang beliau sampaikan. Aku mengikuti Rasulullah karena beliau mengajarkan ada Tuhan yang lebih patut disembah daripada berhala-berhala kalian!”
Akhirnya, kesabaran Abu Jahal pun habis. Dia mengambil tombak dan menusuk Sumayyah. Sumayyah tercatat dalam sejarah sebagai perempuan muslim pertama yang syahid (syahidah) karena membela Islam.
--------
PEDOMAN KARYA
Senin, 08 November 2021
Kisah
Nabi Muhammad SAW (34):
Sumayyah,
Perempuan Pertama yang Mati Syahid
Penulis:
Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Sabar, demikian sabda Rasulullah ﷺ, setiap kali para
pengikutnya mengadukan penderitaan mereka. Saat itu memang tidak ada lagi yang
dapat diperbuat selain sabar sampai mati. Sabar yang demikian membuat para
pemeluk Muslim pertama sanggup menanggung derita siksa di luar batas kemampuan
fisik manusia.
Khabbab bin Al Arat pernah meminta agar Rasulullah ﷺ berdo’a kepada Allah dalam menghadapi
penindasan ini. Mendengar ini, Rasulullah
duduk dengan wajah merah padam bersabda,
“Sungguh telah terjadi sebelum kamu, ada orang yang
disisir badannya dengan sisir besi hingga dagingnya mengelupas dan terlihat
tulang-tulangnya. Akan tetapi, ia tetap teguh memegang keyakinannya. Allah سُبْحَانَهُ
وَ تَعَالَى akan menyempurnakan urusan ini sampai seorang penunggang kuda
berjalan dari Shan’a ke Hadramaut dan ia tidak takut kecuali kepada Allah.
Ingatlah, serigala akan tetap ada di tengah-tengah gembalaan, hanya saja kalian
lengah.”
Sumayyah adalah ibu Ammar bin Yasir. Beserta suami
dan anaknya, Sumayyah disiksa karena mengikuti ajaran Rasulullah. Ia diseret di
jalan-jalan Kota Mekah, lalu dilempar ke padang pasir.
“Pukuli dia! Pukuli dia sekuat-kuatnya!” Perintah
Abu Jahal.
Sumayyah pun dipukuli sampai pingsan. Kejadian ini
dilakukan berulang-ulang selama berhari-hari. Namun, semakin sakit tubuhnya,
iman Sumayyah malah semakin tinggi.
“Engkau mengikuti Muhammad karena tertarik pada
ketampanannya!” ejek Abu Jahal.
“Tidak,” geleng Sumayyah, “Aku mengikuti Rasulullah
karena percaya pada apa yang beliau sampaikan. Aku mengikuti Rasulullah karena
beliau mengajarkan ada Tuhan yang lebih patut disembah daripada berhala-berhala
kalian!”
Akhirnya, kesabaran Abu Jahal pun habis. Dia
mengambil tombak dan menusuk Sumayyah. Sumayyah tercatat dalam sejarah sebagai
perempuan muslim pertama yang syahid (syahidah) karena membela Islam.
Surga
untuk Keluarga Yasir
Ketika Rasulullah ﷺ menyaksikan Yasir, Sumayyah, dan
putra Yasir yang bernama Ammar disiksa habis-habisan, beliau bersabda, “Sabar
wahai keluarga Yasir, tempat yang telah dijanjikan bagi kalian adalah surga.”
Penebusan
Melihat saudara-saudara baru mereka disiksa demikian
kejam, Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan semua orang kaya yang beriman segera
bertindak. Abu Bakar mendatangi Umayyah bin Khalaf yang sedang menyiksa Bilal.
“Bebaskan dia,” pinta Abu Bakar.
“Tidak!” cibir Umayyah, “Engkau dan temanmu telah
meracuni pikirannya! Justru aku yang minta kamu menghentikan pengaruh jahatmu
terhadap budakku ini!”
Abu Bakar merasa bahwa hati Umayyah tidak mungkin
dibujuk lagi, maka dia segera mengajukan penawaran.
“Kubeli Bilal darimu! Lihat, ini lima uqiyah emas!
Ambil uang itu, dan berikan Bilal kepadaku!” kata Abu Bakar.
Dengan seringai penuh kemenangan, Umayyah menyambar
uang-uang emas itu.
“Wahai Abu Bakar! Andaikata engkau menawar satu
uqiyah saja, sudah tentu aku menjualnya! Dia sudah tidak berharga lagi bagiku!”
kata Umayyah.
Wajah Abu Bakar memerah, bukan karena marah,
melainkan karena dipenuhi rasa bahagia bisa menolong saudaranya yang tertindas.
“Jangan hanya lima uqiyah,” ujar Abu Bakar sepenuh
hatinya, “Andaikan engkau menjual seratus uqiyah pun, aku akan tetap
membelinya!”
Kini giliran wajah Umayyah yang memerah. Terbayang
keuntungan yang akan didapatnya seandainya ia menawar lebih tinggi lagi.
Abu Bakar yang baik hati kemudian membebaskan Bilal.
Tidak berhenti sampai di situ, beliau pun terus menggunakan hartanya untuk
membebaskan lima kaum muslimin lain yang tengah disiksa. Budak terakhir yang
dibebaskan adalah budak milik Umar bin Khattab.
Orang-orang Quraisy mengejek Abu Bakar.
“Alangkah sia-sianya Abu Bakar itu! Dia
membuang-buang uang untuk membebaskan orang!” kata orang-orang Quraisy.
Namun, semangat Abu Bakar justru membakar kaum
muslimin lain untuk turut berusaha keras membebaskan saudara-saudara mereka. (bersambung)