------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 17 Desember 2021
Alfred
Bernhard Nobel (1): Anak dari Seorang Insinyur dan Penemu
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan)
Namanya begitu fenomenal,
baik sebagai penemu dinamit, maupun sebagai dermawan yang dalam wasiatnya
mewakafkan hartanya untuk memberi Penghargaan Nobel. Dialah Alfred Bernhard
Nobel, pria kelahiran Stockholm, 21 Oktober 1833, yang meninggal dunia di San Remo,
Italia, 10 Desember 1896, pada umur 63 tahun.
Alfred Bernhard Nobel
ialah seorang kimiawan, insinyur, dan pebisnis atau pengusaha asal Swedia, yang
menemukan dinamit. Berkat penemuan dan jasa-jasanya, anak dari Immanuel Nobel
(ayah) dan Caroline Andrietta Ahlsell (ibu) mendapat penghargaan Medali John
Fritz.
Ayahnya yang bernama
Immanuel Nobel adalah seorang insinyur dan penemu. Sang ayah membangun
jembatan, bangunan, dan mengadakan percobaan dengan bermacam cara dalam
peledakan batu. Alfred memiliki dua orang kakak lelaki, yakni Robert (lahir
1829) dan Ludvig (lahir 1831).
Pada tahun kelahiran
Alfred, bisnis ayahnya merugi dan ditutup. Pada tahun 1837, Immanuel Nobel
memutuskan untuk mengadu nasib di manapun dan pindah ke Finlandia dan Rusia.
Andriette Ahlsell, ibu
Alfred, tetap tinggal di Stockholm merawat keluarganya. Meskipun berasal dari
keluarga kaya raya, Andriette memiliki keuletan dan kemampuan untuk bekerja
keras yang mengagumkan. Guna menyambung hidup keluarganya, dia membuka toko
grosir di Stockholm, dan menuai harta yang tidak sedikit.
Pindah ke Rusia
Ketika hijrah ke Saint
Petersburg, Rusia, bisnis Imannuel Nobel mulai menanjak. Ia telah membuka
sebuah bengkel mesin yang memasok peralatan untuk prajurit Rusia. Ia juga mampu
memberi keyakinan kepada Tsar Rusia dan para jenderalnya, bahwa ranjau laut
bisa dipakai untuk menghalau kapal musuh yang menyerang Saint Petersburg.
Ranjau-ranjau itu
menghalau Angkatan Laut Kerajaan Inggris memasuki lapangan tembak Saint
Petersburg selama Perang Krim (1853-1856).
Karena berhasil di Rusia,
Imannuel Nobel bisa memindahkan keluarganya ke Saint Petersburg (tahun 1842).
Pada tahun 1843, Andriette melahirkan putra yang diberi nama Emil.
Pendidikan Privat
Keluarga Nobel menetap di
Saint Petersburg dan hidup sederhana walaupun sebenarnya dapat berkecimpung
dalam kemewahan. Immanuel menginvestasikan kekayaannya pada pendidikan
anak-anaknya. Alfred dan semua saudaranya tidak menjalani pendidikan formal di
sekolah. Mereka menjalani pendidikan privat di dalam rumah di bawah didikan
guru-guru yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Hasil didikan semacam itu
sangat tampak dalam diri Alfred. Di bawah bimbingan gurunya yang berkebangsaan
Swedia, Lars Santesson, dia akhirnya memiliki minat yang sangat mendalam dalam
bidang sastra dan filsafat. Ivan Peterov mengajari anak-anak Immanuel
matematika, fisika, dan juga kimia.
Semua anak Immanuel fasih
berbahasa Swedia, Rusia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Alfred sendiri
menguasai bahasa tersebut pada usianya yang ke-17.
Walau basis pendidikan
yang diterima sama, Alfred memilih jalur yang berbeda dengan
saudara-saudaranya. Ludvig dan Robert berkecimpung dalam bidang teknik,
sedangkan Alfred memilih untuk mendalami ilmu kimia.
Profesor Nikolai N Zinin, sang guru kimia, adalah orang yang memperkenalkan Alfred dan Immanuel akan nitrogliserin di kemudian hari. (bersambung)
.........
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Nobel
http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-alfred-bernhard-nobel-1833.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan_Nobel
Artikel bagian 2:
Alfred Bernhard Nobel (2): Dikirim ke Luar Negeri Belajar Teknik Kimia
Artikel bagian 3:
Alfred Bernhard Nobel (3): Menemukan Dinamit dan Jadi “Pengembara Terkaya di Eropa”