-----
Selasa, 14 Desember 2021
Alumni
Smansa 82 Makassar Minta Ketua DPRD Sulsel Bekukan Kepengurusan Junaldy
Monoarfa
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Ratusan alumni Smansa Smart 82 SMA Negeri
1 Makassar akan melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Sulsel untuk meminta
Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari, selaku Ketua IKA Smansa Pusat, segera
membekukan kepengurusan IKA Smansa 82 di bawah pimpinan Junaldy Monoarfa, dan
melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) Luar Biasa IKA Smansa 82.
Informasi itu berkembang
menyusul adanya ketidakpuasan atas kepemimpinan Junaldy Monoarfa selaku Ketua
IKA Smansa 82 periode 2021-2023.
Kepemimpinan Junaldy
Monoarfa terus menuai sorotan dan kecaman pedas dari berbagai kalangan. Sorotan
dan kecaman tajam atas kepemimpinan Junaldy Monoarfa itu bukan hanya muncul di
lingkungan alumni Smansa 82, tapi juga datang dari sejumlah alumni angkatan
lainnya.
Mereka umumnya menilai
Junaldy Monoarfa tidak layak menjadi seorang pemimpin dari sebuah paguyuban
yang menghimpun ratusan dan bahkan seribuan alumni Smansa 82.
Sejumlah alumni Smansa 82
maupun dari angkatan lainnya yang ditemui secara terpisah mengungkapkan kepada
awak media, sejak awal kepemimpinannya lahir dari sebuah konspirasi yang penuh
ambisius dan diwarnai kecurangan.
“Kepemimpinan yang lahir
dari sebuah konspirasi buruk tentunya hasilnya pun tidak akan indah seperti
yang diinginkan semua alumni. Buktinya, alumni Smansa 82 harus terpecah menjadi
2 kelompok,” kata seorang alumni Smansa 82 yang tidak bersedia disebutkan jati
dirinya.
Dua kelompok alumni itu
yakni IKA Smansa 82 dan Alumni Smansa Smart 82. Keduanya saling berseberangan
dan berjalan dengan kegiatan masing-masing. Tak terasa sudah sekitar 10 bulan
kondisi itu berlangsung.
Kelompok IKA Smansa 82
dengan jumlah anggota terbilang minim ini dipimpin Junaldy Monoarfa dan
beberapa nama besar didudukkan di deretan pembina/penasehat seperti Agus Arifin
Numang, Anas Iswanto Anwar, Hoist Bachtiar, Asmin Amin dan Welham Hafied.
Sementara komunitas
Alumni Smansa Smart 82 yang lebih banyak anggotanya hanya dikoordinir oleh Mila
Yunus dan menempatkan pembinanya yakni Azhary Sirajuddin bersama Asriawan Umar.
Tak ada kepengurusan yang formil, tapi setiap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pasti
dibentuk kepanitiaannya.
Anehnya, komentar
sejumlah alumni, Junaldy Monoarfa selaku Ketua IKA Smansa 82 bersama para
pembina/penasehatnya yang notabene terbilang sudah kenyang pengalaman
berorganisasi, justru membiarkan pertikaian di tubuh Smansa 82 terus
berlarut-larut dan bahkan seakan mempertahankan kondisi ini tetap berlangsung.
“Ini karena Junaldy
Monoarfa tidak mampu menyelesaikan perseteruan yang terjadi. Dan paling utama
adalah ketidakmampuannya melakukan rekonsiliasi untuk memulihkan serta menyatukan
kembali alumni Smansa 82,” papar seorang alumni dari angkatan lebih senior.
Beberapa alumni yang
bergabung di kelompok Smansa Smart 82 mengemukakan pula, slogan “Hanya Satu”
yang diciptakan Junaldy Monoarfa, sesungguhnya hanya bualannya belaka, karena
terbukti dia tak mampu berbuat untuk benar-benar menjadikan alumni Smansa 82
hanya satu dan tidak terpecah dua.
Di sisi lain, nilai
mereka lagi, slogan “Hanya Satu” yang selalu didengungkan Junaldy Monoarfa
bersama anggotanya, dapat bermakna provokasi yang seakan tidak mengakui
keabsahan status ratusan alumni yang bergabung dalam kelompok Smansa Smart 82.
“Apa kewenangan seorang
Junaldy Monoarfa bersama antek-anteknya untuk tidak mengakui atau mau menghapus
keabsahan status kami-kami ini sebagai alumni SMA Negeri 1 Angkatan 82 ? Ijazah
kami semua sama kok, berlogo SMA Negeri 1 Makassar. Kepala Sekolah yang
tandatangan sama juga deh, pak Suharwoto,” kata beberapa alumni.
Junaldy Monoarfa yang
berupaya dikonfirmasi mengenai ketidakpuasan sejumlah alumni Smansa 82 atas
kepemimpinannya dan rencana mereka melakukan aksi unjukrasa di DPRD Sulsel,
hingga berita ini dimuat pada Selasa sore, 14 Desember 2021, belum berhasil
dikonfirmasi. (jw)
Akur" ajalah
BalasHapusDunia sudah tua banget mi
Damai itu indah