PAGUYUBAN. Kepala SD Hang Tuah Makassar, Arpin SPd MPd, mengadakan diskusi kecil di Ruang Guru SD Hang Tuah, Jumat, 10 Desember 2021, yang dihadiri beberapa orangtua murid, perwakilan paguyuban kelas, guru, pustakawan, dan pemerhati pendidikan, Rusdin Tompo. (ist)
-----
Ahad, 12 Desember 2021
SD
Hang Tuah Makassar Bentuk Paguyuban Orang Tua Siswa
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sekolah bisa maju dan berkembang, salah
satunya, bila ada partisipasi orangtua murid. Apalagi bila partisipasi itu
diorganisir dalam bentuk paguyuban orangtua. Manfaat partisipasi orangtua itu
sangat dirasakan oleh SD Hang Tuah Makassar.
Kisah sukses partisipasi
orangtua di SD Hang Tua, bisa dibuktikan ketika sekolah yang berada di
Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah, pada tahun 2019, berhasil memperoleh penghargaan
sebagai Sekolah Sahabat Keluarga.
Penghargaan skala
nasional itu diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
RI.
“Berkat partisipasi
orangtua yang tergabung dalam paguyuban kelas, kami bisa membenahi sekolah,
termasuk dari segi pembangunan fisiknya,” ungkap Kepala SD Hang Tuah Makassar, Arpin
SPd MPd, dalam sebuah diskusi kecil di sekolah tersebut, Jumat, 10 Desember
2021.
Diskusi kecil di Ruang
Guru SD Hang Tuah, dihadiri Arpin bersama beberapa orangtua murid, perwakilan
paguyuban kelas, guru, pustakawan, dan pemerhati pendidikan, Rusdin Tompo.
Diskusi diadakan untuk
berbagi pengalaman seputar peran serta orangtua dalam membenahi sekolah dan
kegiatan-kegiatan kreatif lainnya.
Dari diskusi itu,
disepakati perlu ada paguyuban pada tingkat sekolah, yang terdiri atas perwakilan
paguyuban kelas, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Diputuskan pula nama
paguyuban itu adalah PuSPA, yang merupakan akronim dari Paguyuban Orangtua
Siswa Peduli Anak.
“PuSPA itu semacam forum
paguyuban orangtua, yang kita dorong menjadi inovasi SD Hang Tuah,” jelas
Rusdin Tompo, yang juga dikenal sebagai penulis buku dan penggiat literasi.
Ibu Rohani dan Ibu
Lindawati, yang anaknya kini duduk di kelas 6A, mengaku orangtua siswa begitu
antusias ketika pertama kali diajak bergabung dalam paguyuban. Mereka kemudian
membuat grup WhatsApp, membentuk panitia dan mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan sekolah.
“Ibu-ibu suka semua ikut
kegiatan. Karena, kalau tadinya mereka sebagian hanya beraktivitas di rumah,
kini bisa berpartisipasi untuk kegiatan-kegiatan sekolah,” kisah Rohani.
Partispasi dan kontribusi
orangtua itu cukup beragam. Mulai dari kerajinan tangan dari bahan daur ulang,
membuat kebun di belakang sekolah, mengecat ruang kelas, hingga membangun pagar
tembok sekolah. Bila ada yang tidak sempat hadir, mereka dengan suka rela
menyumbang makanan.
Dari proses partisipasi
itu, diperoleh pembelajaran bahwa paguyuban orangtua siswa sangat memberi
manfaat. Manfaatnya, antara lain, komunikasi antara orangtua makin akrab, juga
komunikasi antara orangtua dengan guru kian tercipta. Paguyuban orangtua juga
kian menumbuhkan rasa kekeluargaan sesama warga SD Hang Tuah.
Ibu Ima Karuniawati,
orangtua dari Ardana Setya Juang Bahari, yang anaknya duduk di kelas 5,
menyampaikan bahwa memang ada kebutuhan untuk membentuk paguyuban orangtua.
Mengingat aktivitas sekolah itu berjalan kontinyu dan sekolah butuh dukungan
dari orangtua dan berbagai pihak.
Dia mencontohkan, yang
paling sederhana ketika ada siswa yang sakit, tadinya dibezuk hanya secara
perorangan. Setelah paguyuban dibentuk, untuk urusan seperti ini ditangani oleh
paguyuban. Karena informasi cepat disebar dan bisa dicarikan bantuan sebagai
bentuk dukungan dan panggilan kemanusiaan.
Dia berterima kasih
karena sekolah telah memfasilitasi dan memberi ruang partisipasi bagi orangtua,
yang memudahkan orangtua siswa menindaklanjuti kegiatan-kegiatan paguyuban. Dia
memberi apresiasi karena sekolah punya beragam kegiatan ekstrakurikuler untuk
menumbuhkan kreativitas dan bakat-bakat siswa.
Pada kesempatan itu, bukan hanya nama PuSPA yang didiskusikan tapi juga literasi kemaritiman. Untuk memperkuat literasi kemaritiman ini, beberapa guru berencana membentuk kelas menulis, sekaligus guna menyalurkan hobi mereka. (rt)
-----
Baca juga: