“Banyak sekalimi utangna, mau lagi bikin rumah baru,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi menjelang siang, di warkop terminal.
“Dari mana uangna untuk bikin rumah baru? Menambah utang lagi?” tanya Daeng Tompo’.
“Pastimi menambah utang, tapi dia tidak mau pusing karena bukanji dia yang mau bayarki,” kata Daeng Nappa’. (int)
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 18 Januari 2022
Obrolan
Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Banyak
Sekalimi Utangna, Mau Lagi Bikin Rumah Baru
“Banyak sekalimi utangna,
mau lagi bikin rumah baru,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi
pagi menjelang siang, di warkop terminal.
“Dari mana uangna untuk
bikin rumah baru? Menambah utang lagi?” tanya Daeng Tompo’.
“Pastimi menambah utang,
tapi dia tidak mau pusing karena bukanji dia yang mau bayarki,” kata Daeng
Nappa’.
“Tunggu dulu. Siapa
sebenarnya yang kita’ cerita ini? Siapa yang banyak utangna? Dimanai mau bangun
rumah baru?” tanya Daeng Tompo’.
“Daeng Roso’ yang mantan
kepala desa. Mau lagi bangun rumah baru, padahal utangna banyak sekalimi, tapi
lucuna, adatongji yang mau kasiki pinjaman dengan bunga tinggi, untuk membangun
rumah baru,” tutur Daeng Nappa’.
“Jadi siapami itu yang
mau bayarki utangna nanti?” tanya Daeng Tompo’.
“Kan banyakji anak na,
banyakji juga asetna, mungkin asetna nanti yang dia jual dan utangna
nabebankangi ke anak-anak na,” kata Daeng Nappa’.
“Mirip-mirip kurasa itu
yang terjadi sekarang,” kata Daeng Tompo’.
“Dimana?” tanya Daeng
Nappa’ penasaran.
“Di negarata’. Presiden
mau pindahkan ibukota negara, tentu butuh biaya sangat besar, tentu harus menambah
utang lagi, padahal utang negara sudah ribuan triliun,” papar Daeng Tompo’.
“Dan presiden tidak mau
pusing, karena bukanji dia mau bayarki,” timpal Daeng Nappa’.
“Cerdas tongki’ di’?”
tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Kan kita’ yang ajarka’
to?” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Selasa, 18 Januari 2022
#TettaTompo