-----
Ahad, 13 Februari 2022
Guru
Honorer Dirikan Sanggar Belajar “Nyali” di Moncongloe Maros
MAROS,
(PEDOMAN KARYA). Sanggar Belajar “Nyali” (Penyala
Literasi) adalah sebuah Taman Baca Masyarakat, terletak di Dusun Manjalling,
Desa Bonto Bunga, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Sanggar belajar ini
merupakan rumah belajar masyarakat. Tujuannya, membentuk dan menumbuhkan kultur
literasi di Desa Bonto Bunga. Dari sanggar belajar “Nyali” diharapkan akan
lahir generasi dan masyarakat literat (melek huruf) yang kelak membawa obor dan
menyalakan literasi dimanapun mereka berada.
Pembentukan sanggar
belajar “Nyali” diinisiasi oleh Melati Syahrir, seorang guru di Desa Bonto
Bunga, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Melati mengatakan, salah
satu caranya adalah dengan melatih anak-anak memiliki minat membaca dan
menulis, serta mengenal berbagai perkembangan dunia melalui ilmu pengetahuan.
“Niat saya ingin membantu
anak-anak sekolah di desa ini untuk giat membaca dan menulis, dan membina
masyarakat desa agar dekat dengan bahan bacaan yang bisa menjadi investasi masa
depan,” kata Melati Syahrir, kepada wartawan, Sabtu, 12 Februari 2022.
Melati menjelaskan,
sanggar belajar yang ia bangun sejak akhir tahun 2021 ini lahir dari
keprihatiannya bagi anak-anak sekolah yang minim membaca buku, karena
kekurangan fasilitas, sarana dan prasarana.
Melati melanjutkan sanggar
belajarnya ini ia bentuk di rumah berukuran 4 x 6 meter, masih sangat sederhana
dan terkadang tidak mampu menampung anak-anak yang datang untuk belajar.
Ia memulai membuka
sanggar belajar ini dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris dan belajar membaca
untuk anak usia SD. Ditambah dengan kegiatan mendongeng, kegiatan “Aku dan Kamu
Suka Baca”, serta kegiatan menulis puisi.
Di Sanggar Belajar Nyali,
Melati Syahrir dibantu oleh dua orang tutor remaja Isnawati dan Nur Indasari.
Melati sendiri memiliki
pengalaman masa kecil yang membuatnya semakin mantap mendirikan rumah baca.
Saat mengingat sewaktu duduk di sekolah dasar, Melati merasakan terbatasnya
literasi yang disediakan sekolah.
Saat ini, ia mengambil
inisiatif untuk menyediakan buku-buku atau majalah-majalah bekas yang layak
dipakai untuk dipajang di taman baca.
Pengalamannya sebagai
pustakawan sekolah dan pegiat literasi membuatnya semakin mantap melanjutkan misinya
demi kemajuan literasi di Indonesia, dimulai dari desa dan untuk literasi anak
bangsa lebih baik.
“Sumber daya manusia yang
kuat harus dimulai dari literasi, dari membaca. Tidak ada negara yang kuat
tanpa literasi. Jadi mari gemar membaca,” ujar Melati Syahrir selaku Founder
Sanggar Belajar Nyali.
Kepala Desa Bonto Bunga,
Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros, Muhammad Nasir, mengaku sangat mendukung
gerakan yang dilakukan oleh Melati Syahrir. Ia menilai, inisiatif Melati
tersebut adalah sebuah dedikasi untuk kemajuan daerahnya.
Ia berharap taman baca
tersebut dapat lebih baik dalam menyediakan sarana baca bagi anak-anak dan
masyarakat di desa. Nasir mengajak kepada masyarakat di desanya untuk membantu
taman baca tersebut dalam kegiatan donasi buku dan sarana prasarana yang dapat
menunjang kualitas Sanggar Belajar Nyali (Penyala Literasi).
“Kegiatan literasi bukan milik sebagian orang. Ini adalah kerja bersama semua orang karena tujuannya sama, yakni ingin membangun bangsa,” kata Nasir. (ima)
-----
Baca juga:
Ditemui Ketua KKPS Makassar, Chaidir Syam Impikan Maros Jadi Ikon Literasi Sulsel
Melati Syahrir Guru Honorer SD di Makassar Ikut Program Pengembangan Literasi Sekolah Nasional