----
Sabtu, 05 Februari 2022
Ramadhan
1443, Unismuh Makassar Terjunkan 146 Muballigh Hijrah
Ke-146 muballigh tersebut
adalah mahasiswa lintas program studi dan lintas fakultas. Sebelum diterjunkan
ke daerah, mereka dibekali pengetahuan dan praktek ceramah selama dua hari dalam
kegiatan Pelatihan Muballigh Hijrah, di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Sabtu – Ahad, 5-6 Februari
2022.
Pelatihan Muballigh
Hijrah dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan, Pembinaan dan Pengembangan Al
Islam Kemuhammadiyahan (LP3AIK) Unismuh Makassar.
Muballigh hijrah adalah
istilah yang digunakan untuk para mubaligh dari kalangan mahasiswa perguruan
tinggi Muhammadiyah yang ditugaskan berdakwah ke daerah-daerah, khususnya pada
bulan Ramadhan.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor
Unismuh, Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam sambutannya pada acara pembukaan mengatakan,
tabligh atau dakwah merupakan perintah Allah sekaligus tugas kerisalahan,
sebagaimana termaktub dalam QS Al-Maidah 67, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa
yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang
diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya.”
“Mubaligh merupakan hierarki
keenam dalam menjalankan tugas penyampai kerisalahan. Allah mengutus para nabi,
setelah nabi meninggal dilanjutkan oleh khulafaurrasyidin. Setelah itu tabi’in,
kemudian tabittabi’in, lalu ulama hierarki kelima. Setelah ulama, ada muballigh,”
urai Rakhim Nanda yang juga Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sulsel.
Tugas muballigh, kata
Rakhim, untuk menyampaikan kepada umat tanda-tanda keagungan Allah.
“Jadi kalau mau
menyampaikan keagungan Allah, muballigh harus menjadi bagian dari tanda-tanda
kebesaran Allah, jangan kehadiran kita menjadi mengecilkan Allah dan rasul-Nya,”
kata Rakhim.
Jangan
Berdebat
Ketua LP3AIK Unismuh
Makassar, Drs H Samhi Muawwan Djamal MAg, meyakini bahwa para peserta pelatihan
tersebut memiliki potensi yang luar biasa.
“Namun saya mengingatkan
agar tetap perbanyaklah pengetahuan, karena ketika menjadi seorang muballigh,
bukan hanya berbicara tentang Islam, melainkan ada misi yang juga kita bawa
yakni misi Muhammadiyah,” ungkap Muawan.
Muawwan juga mengingatkan
agar mubalig berhati-hati dalam berdakwah dan menghindari perdebatan hanya
karena perbedaan fikih.
“Jangan berdebat,
meskipun Anda sudah dibekali dengan pemahaman tarjih yang mendalam,” kata
Muawan.
Materi
Pelatihan
Sekretaris LP3AIK Unismuh
Makassar, Dr Nurdin Mappa, menambahkan materi dan narasumber pelatihan terdiri
atas Ideologi Kepribadian Muhammadiyah (Drs KH Mawardi Pewangi MPdI),
Komunikasi Dakwah (Prof Dr Khairuddin Bashori MSi), Fikih Dakwah Praktis (KH
Lukman Abdul Samad Lc), Akhlak Mubalig Muhammadiyah Drs KH Ali Hakka, Dialog
Strategi Mahasiswa Dalam Dinamika Dakwah (Amiruddin Bakri SAg dan Dr Nurdin
Mappa MP).
Selain materi yang
bersifat teori, peserta juga dibimbing melaksanakan praktik, seperti praktik ceramah
dan khutbah Jumat (Dr Nurdin Mappa MP), Metode Penyusunan Naskah Ceramah dan
Khutbah Jumat (Dr M Ilham Muchtar Lc MA), Tuntunan Ibadah Praktis (Dr KH Abbas
Baco Miro Lc MA), serta Penempatan dan Penyusunan Laporan (Dr Ferdinan MpdI).
Ketua Panitia Pelatihan
Muballigh Hijrah, Dr Ferdinan, melaporkan, jumlah mahasiswa yang mengikuti
pelatihan sebanyak 146 orang, terdiri atas mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih (PUT)
74 Orang, mahasiswa Ma’had Al Birr 20 orang, mahasiswa Fisipol 20 orang, mahasiswa
Fakultas Pertanian 10 orang, mahasiswa FAI 10 orang, mahasiswa FKIP 9 orang,
dan mahasiswa Fakultas Teknik 2 orang. (ima)