Unhas menggelar acara pengangkatan jabatan Profesor Kehormatan kepada Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH, dalam bidang Hukum Tata Negara dan Kepemerintahan, ditandai dengan pembacaan orasi ilmiah berjudul “Hibridasi Hukum Tata Negara Positivisitik Dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan”, di Ruang Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis, 17 Maret 2022.
------
Jumat, 18 Maret 2022
Unhas
Beri Jabatan Profesor Kehormatan kepada Syahrul Yasin Limpo
Prof
Dwia: Sudah Diusulkan Sejak Tahun 2017
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar
acara pengangkatan jabatan Profesor Kehormatan kepada Dr H Syahrul Yasin Limpo
SH MSi MH, dalam bidang Hukum Tata Negara dan Kepemerintahan.
Pengangkatan ini ditandai
dengan pembacaan orasi ilmiah berjudul “Hibridasi Hukum Tata Negara
Positivisitik Dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan”,
di Ruang Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis, 17
Maret 2022.
Prosesi pengangkatan
dihadiri oleh Rektor Unhas, Senat Akademik, Dewan Profesor, Ketua IKA Unhas,
para tamu undangan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PMK), pejabat Kementerian dan Lembaga Negara, serta keluarga besar
Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL.
Rektor Unhas, Prof Dwia
Aries Tina Pulubuhu, dalam sambutannya menjelaskan proses panjang yang dilalui
Syahrul hingga diangkat sebagai profesor kehormatan Unhas.
SYL telah berkontribusi
besar dalam pemerintahan. Orasi ilmiah ini merupakan hasil pemikiran yang
menjadi bukti kedekatan SYL dengan masyarakat selama berkiprah dalam dunia
politik dan pemerintahan.
“Kami sudah mengusulkan
sejak tahun 2017, dan baru terealisasi. SYL kita tahu mempunyai pengalaman yang
luas. Hasil pemikiran beliau merupakan persilangan akademik dengan pengalaman
dalam dunia birokrasi. Karier dimulai dari bawah hingga berada pada posisi saat
ini. Tidak banyak tokoh Indonesia seperti beliau,” jelas Dwia.
Hibridisasi
Hukum Tata Negara
Dalam orasi ilmiahnya,
Prof (Unhas) Dr Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan hibridisasi hukum tata negara
positivistik dengan kearifan lokal sudah lama dikenal. Bahkan, sejak dirinya
menjadi kepala desa, fenomena tersebut telah ditemui.
SYL mengakui telah akrab
dengan kearifan lokal dari berbagai pesan nenek moyang. Tata pemerintahan yang
berbasis pada hukum tata negara dan aturan administrasi yang rigid justru perlu
dikawinkan dengan kearifan lokal. Ini menjadi penting agar memiliki spirit
partisipatif yang dapat mendorong peran aktif masyarakat.
Berdasarkan pengalaman
berinteraksi dengan budaya lokal Bugis-Makassar, SYL mengingatkan sistem hukum
Indonesia untuk mempertimbangkan basis budaya dan aspek sosiologis dalam
teorisasi hukum.
Bangsa Indonesia harus
berani menentukan apa yang paling baik bagi bangsanya, termasuk dalam membangun
teori hukum yang memiliki karakteristik ke-Indonesia-an.
“Kami mendorong petani
milenial dan transformasi digital dalam praktek pertanian, karena kami sadar
bahwa saat ini telah terbentuk generasi baru petani atau new peasant
generation yang mengandalkan teknologi digital dan didorong oleh spirit
entrepreneurship. Petani milenial ini kami harapkan bahu-membahu dengan petani
generasi tua dalam memajukan dan memoderenkan pertanian Indonesia,” jelas Syahrul.
Rangkaian kegiatan diisi dengan penyerahan secara resmi surat pengangkatan sebagai profesor kehormatan oleh Rektor Unhas kepada Syahrul Yasin Limpo. (kiya)
----
Baca juga: