-----
Selasa, 29 Maret 2022
Yasir
Machmud Terpilih Ketua KONI Sulsel, Iwan Taruna Pamit
Setiap awal selalu ada akhir
dan setiap bab pembuka sudah pasti ada bab penutup
Dua baris kalimat tersebut ditulis Ketua Biro Media
dan Hubungan Masyarakat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi
Sulsel, Iwan Taruna, di grup WhatsApp (WA) Media KONI Sulsel, Sabtu sore, 26
Maret 2022.
Iwan yang sehari-hari menjabat Direktur NET TV Sulsel, membuat tulisan pendek dengan judul “PAMIT”, dan pada
akhir tulisannya ia menulis nama-nama wartawan anggota grup.
Iwan Taruna pamit setelah
Yasir Susanto Machmud ditetapkan sebagai Ketua KONI Sulsel Periode 2022-2026,
pada Musyawarah Olahraga (Musorprov) KONI Sulsel, di Hotel Novotel, Jl Chairil
Anwar, Makassar, Jumat malam, 25 Maret 2022.
Yasir Machmud terpilih secara aklamasi setelah mantan
Ketua DPRD Sulsel yang juga mantan Bupati Sinjai, H Mohammad Roem, mengundurkan
diri sebagai calon Ketua KONI Sulsel.
Pasca-ditetapkannya Pak H Yasir Machmud sebagai Ketua
KONI Sulsel secara aklamasi dalam Musoprov KONI Sulsel, Jumat malam sekitar pukul
21.00 Wita, kata Iwan, praktis secara teknis masa kepengurusan organisasi induk
olahraga dengan Ketua Umum Ellong Tjandra SE pun berakhir, dan akan berganti
dengan kepengurusan dan kegiatan pembinaan olahraga di Sulsel di bawah kendali
Ketua KONI terpilih.
“Pun begitu juga dengan diriku. Sebagai Ketua Bidang Humas
KONI Sulsel selama beberapa tahun sejak Ketua KONI Sulsel dijabat oleh almarhum
Andi Darussalam Tabusalla hingga Ellong Tjandra, maka tugas-tugas kehumasan pun
juga berakhir,” tulisa Iwan.
Dia menambahkan, “Bersama dengan Pak Ellong Tjandra,
saya, Abbas Sandji, Hajriani (Tim Humas KONI Sulsel) mengucapkan terima kasih
untuk teman-teman jurnalis olahraga yang selama ini senantiasa membuka ruang
komunikas seluas-luasnya dan kemitraannya yang terjaga sangat baik untuk
menunjang tugas-tugas Humas selama ini.”
Menurut Iwan, Humas itu tak sekedar pembuat rilis dan
pembagi hasil rilis, lalu menunggu hasil rilis tayang di berbagai media massa.
“Humas sebagai penjaga muruah dan citra dari institusi
dan lembaga yang menjadi tanggung jawab tugasnya, harus cermat membangun kemitraan
tersebut. Bila perlu, seorang Humas wajib melibatkan diri secara emosinal dalam
menjalankan tugas yang memahami fungsi dan peran penting atas tugas jurnalis,”
kata Iwan.
Sejatinya, lanjut dia, jurnalis itu bukan sekadar
pelengkap penderita atas keberadaannya pada sebuah proses dalam bentuk apapun. Jurnalis
menjadi instrumen penting yang bisa membentuk framing pencitraan yang baik
ataupun yang buruk.
“Sekali lagi, spesial thanks untuk kawan-kawan
jurnalis yang tetap betah bertahan menemani kemitraan ini, yang mungkin tidak
sempurna dalam setiap langkah. Terdapat kekhilafan, kesilapan lidah, tindakan
yang mungkin membuat perasaan terganggu yang mungkin atas keterbatasan yang
sangat kami miliki. Mohon maaf dan terima kasih,” tulis Iwan. (win)