TARI-TARIAN. Festival Balla Lompoa menampilkan beragam kegiatan, seperti pameran lukisan pameran UMKM dan kerajinan, pagelaran tari, musikalisasi puisi, lomba mewarnai, lomba menggambar, serta sarasehan dan bincang bahasa. (ist)
-----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 08 Juni 2022
Catatan dari Festival Balla Lompoa 2022 (1):
Festival
Balla Lompoa di Gowa Memantik Semangat Menjaga Adat dan Budaya Sulawesi Selatan
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan)
Festival Balla Lompoa Tahun 2022 di area Balla Lompoa, Gowa, memang dibuka dengan acara seremoni (Sabtu, 04 Juni 2022) dan juga ditutup dengan acara seremoni (Senin, 06 Juni 2022) oleh Sekda Gowa, Kamsina, tapi festival ini telah menjadi ajang pertunjukan seni budaya, yang memantik kembali semangat menjaga adat dan budaya lokal Sulawesi Selatan, khususnya adat dan budaya Makassar.
Para seniman, budayawan,
pemuda, pelajar, guru, pengrajin, dan berbagai eleman masyarakat lainnya
memanfaatkan Festival Balla Lompoa untuk menampilkan karya-karyanya, menuangkan
gagasan, serta belajar tentang seni dan budaya, khususnya seni dan budaya lokal
Sulawesi Selatan.
Festival ini menampilkan
beragam kegiatan, seperti pameran lukisan yang menampilkan karya AH Rimba, Yusuf
Seni, dan perupa lainnya. Salah satu lukisan yang ditampilkan yaitu potret Adnan
Purichta Ichsan (Bupati Gowa) karya AH Rimba dari Rumah Kasumba.
Ada juga pameran UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan pameran kerajinan karya guru dan siswa,
di antaranya dari SMP Negeri 3 Gowa, dan SLB Negeri Pembina Provinsi Sulawesi
Selatan.
Musisi Bahar Karca tampil
berkolaborasi dengan Rosita Desriani, dalam pembacaan puisi. Pasinrilik, Haeruddin
Ahar, juga tampil memainkan kesok-kesoknya sambil bertutur.
Ada pula lomba mewarnai
tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak) serta lomba
menggambar untuk tingkat SD (Sekolah Dasar). Juri lomba ini adalah Nasrun B
(Sekretaris Dinas Pariwisata Gowa), Rahman Nurzaman (pelukis/seniman), dan Muhammad
Yusuf Seni (pelukis/seniman).
Selain itu, diadakan
Bincang Bahasa dan Sastra Daerah bersama Prof Kembong Daeng. Juga ada Sarasehan
Budaya bertema Refleksi Budaya Gowa: Masa Lalu, Sekarang dan Akan Datang.
Sarasehan ini
menghadirkan Prof Muhammad Jufri (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Sulawesi Selatan), Dr Rahmansyah (Ketua Dewan Kesenian Gowa), dan Andi Tenri
Wati Tahri (Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa).
Sarasehan Budaya yang
diikuti pengurus DKG, organisasi kepemudaan, komunitas, sanggar, guru, pelaku
seni budaya dan tokoh masyarakat itu dipandu oleh Rusdin Tompo. Moderator
adalah seorang penulis buku yang juga merupakan Koordinator Perkumpulan Penulis
Indonesia Satupena Sulawesi Selatan.
Sebagai bentuk apresiasi
kepada para seniman, dilakukan pula penyerahan penghargaan dari Dewan Kesenian
Gowa kepada seniman Gowa. Mereka dinilai telah mendedikasikan diri dalam seni
dan sastra di kabupaten yang punya julukan Gowa Bersejarah itu.
Ketua Panitia Festival
Balla Lompoa 2022, Muhammad Yusuf Seni, optimis ke depan kegiatan berkesenian
dan pengembangan bakat terus dilakukan untuk semua bidang seni, baik tari,
teater, pertunjukan, seni rupa maupun kerajinan.
Dewan Kesenian Gowa,
katanya, akan mengawal, dengan catatan para pihak terkait juga proaktif dan
terus memberikan supportnya.
“Kami berharap kegiatan
seperti ini bisa terus dilaksanakan. Ini sebagai langkah awal dari Dewan
Kesenian Gowa untuk jadi pemantik pada kegiatan-kegiatan berikutnya,” kata Muhammad
Yusuf Seni.
Selaku pengurus Dewan Kesenian
Gowa (DKG), dia juga berharap semoga ke depan kawasan Balla Lompoa dijadikan
sebagai tempat pembinaan dan penyaluran bakat, serta ekspresi seni budaya bagi
warga Gowa dan sekitarnya. (bersambung)
-----
Artikel berikutnya:
Masyarakat Gowa Masih Pegang Teguh Tradisi dan Budaya Leluhur
Festival Balla Lompoa Gowa Diupayakan Jadi Festival Budaya Nasional