-----
Selasa, 07 Juni 2022
Guru
dari Sinjai, Andi Etty Cahyani, Jabat Kepsek SD Negeri Parinring Makassar
Serah terima jabatan
(sertijab) dari Sukaerah Raba sebagai kepala sekolah lama kepada Andi Etty
Cahyani, sebagai kepala sekolah baru, berlangsung sederhana namun unik. Acara
sertijab di sekolah yang beralamat di Jalan Tamangapa Raya 5 Nomor 40 C itu,
ditandai dengan penyerahan stempel sekolah.
“Penyerahan stempel sekolah
itu sebagai simbol saja,” jelas guru yang akrab disapa Bu Andi Etty.
Acara sertijab ini
dihadiri oleh Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Manggala, Dra Hj Singara MPd,
pendidik, dan tenaga kependidikan SD Negeri Parinring. Pada kesempatan itu
dilakukan perkenalan termasuk membicarakan penilaian akhir tahun (PAT) untuk
melihat prestasi siswa di pengujung
semester.
Sebelum diberi amanah
sebagai Plh SD Negeri Parinring, Andi Etty Cahyani, merupakan guru kelas di SD
Negeri Borong, yang juga berada di Kecamatan Manggala. Dia mulai mengajar di
sini sejak tahun 2017.
Selain menjalankan
rutinitas sebagai guru, dia juga diberi kepercayaan oleh Kepala SD Negeri
Borong, Dra Hj Hendriati Sabir MPd, sebagai bendahara sekolah.
Bu guru yang hobi
bernyanyi dan memasak ini, sebelumnya pernah mengajar di SD Inpres Gunung Sari
Baru. Sekolahnya itu berada di Kompleks Gubernur Jalan Letjen Hertasning,
Makassar.
Guru
SD di Sinjai Selatan
Alumnus Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini, mulai mengabdi
sebagai guru pada tahun 1996. Dia pertama kali mengajar di SD Negeri 209 di
Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
“Dari rumah ke sekolah
untuk mengajar, saya mesti menyambung angkot dua kali,” kisah Andi Etty
mengenang.
Kala itu, di antara semua
guru yang mengajar di SD Negeri 209, rumahnya yang paling jauh. Bagaimana
tidak. Sekolahnya berada di Sinjai Selatan, sedangkan rumahnya di Sinjai Timur.
Pengalaman mengajar di
sekolah pertamanya itu dia bagikan dalam buku “Kabar dari Sekolahku”, Praktik
Jurnalisme Sekolah di SD Negeri Borong, terbitan tahun 2020. Buku ini ditulis
oleh Hendriati Sabir dan Rusdin Tompo, seorang penggiat literasi.
Dari sekolah pertamanya
yang, menurutnya, serba terbatas itu, dia mendapat banyak pengalaman. Kadang,
dia mesti mengajar mulai kelas 1 sampai 6. Kalau musim panen, murid lebih
memilih bekerja daripada belajar di kelas.
“Mau tidak mau, sebagai
guru, kami mencari murid-murid sampai ke rumahnya,” cerita Andi Etty.
Lumayan, katanya, kalau
pada saat-saat begitu, ada 3 anak yang hadir di kelas. Namun, apapun kondisinya
proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Begitulah komitmennya sebagai
guru, yang hendak memajukan pendidikan dan melihat keberhasilan anak-anak
didiknya.
Dari SD Negeri 209 di
Kabupaten Sinjai, Andi Etty pindah ke SD Inpres Gunung Sari Baru, lalu pindah
lagi ke SD Negeri Borong. Dia kemudian mengikuti seleksi calon kepala sekolah
(CKS) yang diadakan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Bersama CKS yang lain,
dia ikut kegiatan pendidikan dan latihan (diklat), yang diadakan tahun lalu.
Sebagai CKS, pada tahapan akhir, mereka membuat tiga rencana tindak lanjut
(RTL), yakni Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK), Kajian Manajemen (KM), dan
Peningkatan Kompetensi (PK). Materi tentang RTL ini sudah ditayangkan di
channel YouTube Andi Etty Cahyani.
Begitulah karier yang
dirintis Andi Etty sebagai seorang guru yang kemudian mendapat amanah sebagai
Plh SD Negeri Parinring. Sebagai kepala sekolah, dia melihat ada banyak aspek
yang mesti dibenahi dari sekolahnya. Bukan cuma fisik dan fasilitas sekolah,
tapi juga terkait kinerja dan soliditas guru.
“Untuk membenahi dan memajukan sekolah ini, hanya bisa dilakukan jika ada kebersamaan antara semua warga sekolah,” kata Andi Etty. (rt)