-----
Ahad, 26 Juni 2022
Pernikahan
Sembilan Da’i di Ponpes Al Bayan Hidayatullah, Dua Walikota Makassar Hadir
Kedua Walikota Makassar yang
hadir yaitu Ilham Arief Sirajuddin yang menjabat Walikota Makassar periode
2004-2008, dan 2009-2014, sedangkan Mohammad Ramdhan “Dany” Pomanto yang
menjabat Walikota Makassar periode 2014-2019, dan 2021-2026.
Turut hadir Ketua Dewan
Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, Ustadz Dr H Abdul Aziz Qahhar
Mudzakkar, Ketua Yayasan Al Bayan Usttadz Suwito Fatah, Ketua DPD Hidayatullah
Makassar Dr Nasrullah Sappa Lc MA, Dewan Murabi Pusat Hidayatullah Ustadz H
Zainuddin Musaddad MA, serta Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ustadz Drs Nashri
Bukhari MPd.
Ilham Arief Sirajuddin
yang namanya sering disingkat IAS, mengaku kagum dengan tradisi pernikahan di
Hidayatullah yang memudahkan dan sesuai syariat, sedangkan Dany Pomanto bangga,
program tahunan Hidayatullah di semua jenjang kepengurusan itu seirama dan
mendukung program Pemkot Makassar; Jaga Anak ta’ Jaga Keluarga ta’.
“Tidak benar itu menikah
harus melalui pacaran. Apa yang dilakukan Hidayatullah ini perlu kita dukung.
Anak saya yang menikah baru-baru ini juga tanpa pacaran,” ungkap Danny merespon
sambutan Ketua Yayasan Al Bayan Ustadz Suwito Fatah.
Suwito Fatah dalam
sambutannya mengatakan, selain pernikahan Mubarak yang menjadi agenda dan
program rutin, hampir semua program dakwah dan tarbiyah di kampus utama
Hidayatullah Makassar sesuai dan memperkuat program Pemkot Makassar.
“Pondok Pesantren
Hidayatullah juga merupakan pusat program Tahfizh Kecamatan Tamalanrea Pemerintah
Kota Makassar. Saat ini ada 1000-an santri untuk modal pengembangan dakwah di
Makassar,” kata Suwito.
Ketua Dewan Pembina
Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, menegaskan
bahwa pesantren termasuk Ponpes Hidayatullah Makassar, adalah kekuatan bangsa.
“Pertahanan pertama dan
terakhir keamanan negara yaitu tentara dan pesantren sebagai bagian dari umat
Islam,” kata mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD
RI).
Dan pernikahan Mubarak,
sambungnya, bagian awal dari memperkuat pertahanan sebagai perkuatan keluarga
muslim karena berjalan sesuai syariat dan dimudahkan prosesnya.
“Pernikahan mubarak
Hidayatullah dirutinkan karena ada syiar dan tuntutan mempermudah para da’i
kader dakwah yang kesehariannya sibuk dengan dakwah,” kata Azis.
Hadir menyampaikan nasehat
perkawinan Ketua DPD Hidayatullah Makassar Ustadz Nasrullah Sappa, tausiyah
oleh Dewan Murabi Pusat Hidayatullah Ustadz Zainuddin Musaddad, serta pembacaan
SK Penugasan Dakwah sembilan peserta Pernikahan Mubarak oleh Ketua DPW
Hidayatullah Sulsel Ustadz Nashri Bukhari.
Para da’i yang menikah
yaitu Abu Dzar Bin Supardi, Faisal Bin Idrus, Fandi Bin Dirman, Firman Bin
Mustakim, Irwansyah Bin Alm Sahri, Laida Djabutafuan bin Rahman Djabutafuan,
Muhammad Fauzi Bin Hasyim Malewa, Nurul Affan Bin Johan Firdaus, serta Tigor
Parlindungan Bin Zulkifn.
Sedangkan pasangan mereka
terdiri atas Alfiyyah Habibah Binti Mansur, Atikah Amatullah Binti Abdul Majid,
Farhana Afigah Binti Ahmad Tanwir Qulub, Hardianti Binti Haidir Nurpatima Binti
M. Asri, Nur Qomariah Binti Mustari, Sarni Binti Jabir, Sitnaim Saomory binti
alm Abdul Kadir Saomory, serta Wulandari Binti Aliasan.
Acara pernikahan dihadiri
keluarga masing-masing mempelai, Pangdam XIV/Hasanuddin diwakili Komandan
Intel, jajaran Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah, Ketua DPD Hidayatullah
se-Sulsel, serta sejumlah undangan lainnya. (fil)