-----
Kamis, 09 Juni 2022
Rektor
Unibos Prof Batara Surya Penulis Jurnal dengan Sitasi Terbanyak di Dunia
Batara
Surya: Dosen Tidak Punya Alasan untuk Tidak Menulis
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Bosowa (Unibos)
Makassar, Prof Batara Surya, mencatat sejarah sebagai penulis jurnal dengan
pemegang sitasi terbanyak ketiga dunia dalam Society of Open Innovation Award
yang diselenggarakan oleh Journal of Open Innovation (JOI) Technology, Market
& Complexity (EIC).
Hasil ini diumumkan
langsung oleh Editor in Chief JOI Prof Dr Jin Hyo Jospeh Yun, Rabu, 08 Juni
2022.
Pada konferensi
Internasional secara virtual, Jin Hyo Jospeh Yun memaparkan bahwa dari sembilan
jurnal yang masuk dalam nominasi JOI EIC, Prof Batara Surya berhasil
mendapatkan peringkat ketiga dengan mengantongi tiga belas (13) sitasi berjudul
“Economic Growth, Increasing Productivity of SMEs, and Open Innovation.”
Tak hanya itu, Batara
Surya juga dinobatkan sebagai Top 2% Ilmuwan Teratas Berpengaruh di Dunia tahun
2021, berdasarkan data lebih dari seratus ribu saintis terbaik.
Dalam sesi wawancara, Batara
Surya menjelaskan bahwa dalam menulis sebuah karya tidak ada target yang ia
tentukan. Target tersebut akan dengan sendirinya terpenuhi ketika karya yang
ditulis memiliki kualitas yang baik.
“Sebagai seorang ilmuwan,
tidak ada target secara spesifik, karena target seseorang dinilai dari
banyaknya ilmuwan yang membaca tulisan kita. Ketika seseorang membaca dan
memiliki ketertarikan terhadap tulisan kita, terutama dari substansi dan basis
ilmu yang kita tawarkan, disitulah proses sitasi terjadi. Sebab sesuatu yang
kita tulis harus memiliki karakteristik kebaharuan yang berbeda dengan
hasil-hasil riset sebelumnya dan menantang orang untuk membaca apa yang sudah
kita hasilkan,” tutur Batara.
Ia juga berpesan agar
para dosen ikut memacu kemampuannya menghasilkan karya-karya ilmiah, terutama
para dosen muda.
“Karya yang dihasilkan
tentu ada nilai manfaat secara positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
karena sejatinya saya berpikir apalagi yang bisa saya kita persembahkan untuk
ilmu pengetahuan jika bukan melalui karya-karya ini. Untuk itu, saya mengajak
para dosen memacu kemampuan dan reputasi khusus mengenai karya-karya ilmiah
yang dihasilkan, sehingga kita mampu berkiprah di dunia global terkait
hasil-hasil penelitian,” kata Batara.
Sebagai rektor sekaligus
ilmuwan, Batara Surya tentu harus mampu mengatur waktu agar tugas utama sebagai
seorang rektor tidak mengalami hambatan, namun ia tetap bisa terus menghasilkan
karya-karya baru yang lebih inovatif lagi.
“Tidak ada masalah. Saya hanya perlu mengatur waktu, jadi setiap saat dan setiap waktu ada porsi masing-masing. Namun jika menuntut lebih, sebagai seorang rektor tentu saya harus fokus kesitu. Namun secara spesifik, tidak ada. Dosen tidak punya alasan untuk tidak menulis. Karena dosen harus menjalankan tridharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian atau riset, serta pengabidan pada masyarakat,” kata Batara. (ima)