-----
Selasa, 21 Juni 2022
Unismuh
Makassar Awalnya Cabang Dari Universitas Muhammadiyah Jakarta
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
awalnya cabang dari Universitas Negeri Jakarta (UMJ).
Unismuh Makassar kemudian
berdiri sendiri dengan terbitnya Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sulawesi Selatan dan Tenggara (Ketua Muhammadiyah Sulselra waktu itu adalah Quraisy
Djailani, red), Nomor: E-61098, tertanggal 22 Jumadil Akhir 1394 H/12 Juli 1963
M, sebagai surat pernyataan resmi berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar,
yang melepaskan diri dari statusnya sebagai cabang dari Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
“Unismuh Makassar berdiri
pada tanggal 19 Juni 1963. Pendirian Unismuh Makassar merupakan salah satu
keputusan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke 21,
yang berlangsung di Bantaeng,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Dr
Abdul Rakhim Nanda, dalam laporannya pada Acara Milad ke-59 Unismuh Makassar, di
Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin,
20 Juni 2022.
Dalam sejarah pertumbuhan
dan perkembangannya, kata Rakhim Nanda, Unismuh mengalami pasang surut.
“Awalnya menempati sebuah
gedung di Jalan Ranggong Dg. Romo (Makassar,red). Kemudian berkembang di Jalan
Mappaouddang, yang merupakan pemberian hak Pakai dari sebuah yayasan pendidikan,”
jelas Rakhim.
Barulah pada tahun 1985,
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah membebaskan lahan seluas sekitar 6 hektar di
Jalan Sultan Alauddin Makassar secara bertahap.
“Di lokasi inilah
pembangunan kampus dilakukan secara bertahap hingga saat ini,” kata Rakhim
Nanda.
Perkembangan
Unismuh
Unismuh terus mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang menggembirakan. Secara berturut turut berdiri
Fakultas Keguruan dan Ilmui Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI),
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi, Fakultas
Teknik dan Fakultas Pertanian.
“Tahun 2008, didirikan
Fakultas Kedokteran dengan Prodi Pendidikan Dokter disusul Prodi Profesi
Dokter. Lalu 2018 dilakukan penggabungan Akademi Keperawatan dan Akademi
Kebidanan, serta pembukaan Prodi Farmasi, dan jadilah Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan,” jelas Rakhim Nanda.
Sejak 30 Agustus 2014,
Unismuh telah terdaftar sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi
Institusi B. Selama 59 tahun, Unismuh telah meluluskan alumni sebanyak 68.307
orang.
“Saat ini Unismuh telah
membuka 50 program studi, yang terdiri dari 2 prodi D3, 35 prodi S1, 8 prodi
S2, 2 prodi S3, dan 2 pendidikan profesi,” kata Rakhim, yang mantan Fakultas
Teknik Unismuh Makassar.
Deretan
Prestasi
Akreditasi 50 prodi
tersebut cukup menggembirakan. Saat ini, ada 1 prodi telah meraih akreditasi
Unggul, 14 prodi terakreditasi A. Selain itu, ada 7 prodi telah meraih
akreditasi Baik Sekali, dan 17 prodi raih akreditasi B. Akreditasi Baik 7
prodi, dan akreditasi minimum untuk 3 prodi baru.
“Masih ada 1 akreditasi
C, namun saat ini sudah dalam proses reakreditasi,” ujar Rakhim Nanda.
Ia juga menjelaskan
sejumlah prestasi Unismuh dalam memperoleh Program Hibah dari
Kemendikbud-Ristek-Dikti. Beberapa hibah tersebut antara lain, hibah Merdeka Belajar
Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, Dosen Magang, Dosen Pendamping MBKM,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Pada tahun 2022, sambung
Rakhim, Unismuh memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian sebanyak Rp.
2.520.661.000 (dua milyar lima ratus dua puluh juta enam ratus enam puluh satu
ribu rupiah).
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sulsel Setiawan Aswan PhD juga hadir memberikan Orasi Ilmiah. Hadir
pula Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan Asisten Bidang Kesra Pemprov
Sulsel Dr Jayadi Nas.
Acara ini juga
dirangkaikan dengan Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) Unismuh
dengan 107 Kepala SMA/SMK/MA se-Sulsel. Sivitas akademika Unismuh hadir
memeriahkan acara ini. Jumlah peserta Milad-59 Unismuh ini mencapai 1000 orang.
(zak)