-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 29 Juli 2022
Kisah Nabi Muhammad SAW (136):
Pasukan Rasulullah Taklukkan Mekah, Kaum Quraisy Berbondong-bondong Masuk Islam
Penulis: Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Setelah pasukan Islam lewat, Abbas berkata kepada Abu Sufyan, “Selamatkanlah kaummu.”
Maka cepat-cepat Abu Sufyan juga memacu tunggangannya memasuki Mekah sambil berseru,
“Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah datang membawa pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan. Barang siapa yang masuk rumahku, akan selamat! Barangsiapa yang menutup pintu rumahnya, akan selamat! Barang siapa yang memasuki Masjidil Haram, juga selamat!”
Namun tidak semuanya menuruti Abu Sufyan. lkrimah bin Abu Jahal memimpin sepasukan Quraisy untuk melawan.
Saat itu Rasulullah ﷺ sudah membagi pasukannya untuk memasuki Mekah dari tiga jurusan. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid, sayap kiri dipimpin Zubair bin Awwam, sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin pasukan dari dataran tinggi Kida.
Sa'ad bin Ubadah berseru, “Hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini diperbolehkan melakukan segala hal yang dilarang di Kabah.”
Rasulullah ﷺ berulang-ulang membaca surat al-Fath dengan suara sangat merdu. Beliau tidak memasuki Mekah seperti seorang penakluk namun jutru menundukkan kepala tanda syukur kepada Allah.
Karena itu, beliau menunjukkan wajah tidak suka ketika dilihatnya pasukan Khalid bin Walid bertempur karena diserang oleh pasukan Ikrimah. Namun akhirnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketentuan Allah selalu lebih baik.”
Pasukan Quraisy terkalahkan dan lkrimah melarikan diri. Tiba di depan Ka'bah, Rasulullah ﷺ menghampiri Hajar Aswad, menciumnya dan berthawaf keliling Ka'bah. Beliau menunjuk dengan busur ke arah 360 buah berhala di sekeliling rumah suci sambil membacakan ayat Al-Qur'an,
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Surah 17 / Al-Isra', ayat 81)
Maka berhala-berhala itu pun dirobohkan. Rasulullah ﷺ masuk ke dalam Ka'bah dan bertakbir di ke empat sudutnya. Beliau melihat di dalam Ka'bah ada gambar nabi Ibrahim مﻼﺳاا ﻪ ﻠﻋ dan Nabi Ismail مﻼﺳاا ﻪ ﻠﻋ sedang bermain undian anak panah. Beliau mengutuk orang yang membuat gambar itu.
Setelah itu Bilal naik ke atas Ka'bah dan beradzan karena waktu shalat Dhuhur telah tiba.
Sebelumnya, Rasulullah ﷺ hanya mempunyai 3.000 tentara dalam Perang Khandaq menghadapi 10.000 pasukan Quraisy dan sekutunya. Kini mendadak beliau muncul di depan Mekah dengan 10.000 prajurit. Quraisy begitu terkejut dan ketakutan sehingga tidak mampu memberi perlawanan kecuali menyerah.
Quraisy Berbondong-bondong Masuk Islam
Rasulullah ﷺ kemudian berkhutbah di hadapan orang-orang Mekah.
“Tiada ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia-lah Allah yang telah menepati janji-Nya memenangkan hamba-Nya Muhammad dan mengalahkan musuh-musuh-Nya dengan diri-Nya sendiri.”
“Sesungguhnya segala macam balas dendam, harta, dan darah semuanya berada di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Ka'bah dan pemberi air minum kepada jamaah haji.”
“Wahai kaum Quraisy, sesungguhnya Allah telah mencabut dari kalian kesombongan jahiliyah dan mengagungkan keturunan. Semua orang berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah.”
“Wahai kaum Quraisy menurut pendapat kalian, tindakan apakah yang hendak kuambil terhadap kalian?”
Orang-orang Quraisy menjawab, “Tentu yang baik-baik, wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia.”
Beliau pun bersabda, “Pergilah kalian semua! Kalian semua bebas!”
Setelah itu berbondong-bondonglah penduduk Mekah masuk Islam. Kemudian Rasulullah ﷺ membaiat kaum laki-laki Quraisy untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasulullah.
Setelah itu giliran kaum wanita di antara mereka. Di antara mereka, hadir Hindun bin Uthbah, istri Abu Sufyan. Ia menyamar karena dulu telah bertindak kejam terhadap Hamzah pada perang Uhud.
Tanpa memegang tangan para wanita itu, Rasulullah ﷺ membaiat mereka agar tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, dan tidak berbohong.
Di tengah-tengah Baiat itu, Hindun menyela,
“Demi Allah, aku terlalu sering mengambil uang Abu Sufyan, aku tidak tahu apakah hal itu dihalalkan atau tidak?”
Abu Sufyan yang saat itu hadir berkata, “Aku halalkan semua hartaku yang pernah kau ambil.”
“Apakah engkau Hindun binti Utbah?” tanya Rasulullah ﷺ.
“Ya aku adalah Hindun binti Utbah,” jawab Hindun.
Rasulullah ﷺ menoleh kepada Abu Sufyan, “Maafkan ia atas perbuatannya yang lalu, semoga Allah memaafkanmu.”
Rasulullah ﷺ adalah seorang pemaaf, tidak akan pernah ada dalam sejarah seseorang yang mampu memberi maaf seperti yang dilakukan Rasulullah ﷺ kepada orang-orang Quraisy.
Padahal orang-orang Quraisy inilah yang dulu membunuh para pengikut Rasulullah ﷺ, menghina, mencaci, melukai, memboikot, mengusir, dan memerangi Rasulullah ﷺ, tetapi ketika justru Rasulullah ﷺ mempunyai kekuatan untuk membalas, beliau bersabda,
“Kamu semua bebas...”
(bersambung)
-----
Kisah sebelumnya: