-----
Rabu, 13 Juli 2022
Pesilat
Unhas Makassar Raih Medali Emas di “Bali International Championship 2”
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Pesilat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pencak Silat Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Adriansah Rasyid
(mahasiswa Fakultas Hukum), berhasil merebut medali emas kategori tanding Kelas
D Putra Dewasa, pada kejuaraan pencaksilat “Bali Internasional Championship 2”,
di GOR Praja Raksaka Kodam IX/Udayana, Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar, Bali, 5-7 Juli 2022.
Dua rekan Adriansah, yakni
Ananda Tri Nugraha Idris (mahasiswa Fakuktas Ekonomi dan Bisnis), dan Nurul
Qalbi S (mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan) juga berhasil medali.
Ananda Tri Nugraha Idris meraih medali perak kategori tanding Kelas F Putra Dewasa, sedangkan Nurul Qalbi S, merebut medali perak kategori Seni Tunggal Putri Dewasa Tangan Kosong.
Adriansyah Rasyid melalui Humas Unhas, menuturkan keikutsertaannya dalam kejuaraan tersebut sebagai ajang untuk menyalurkan minat dan bakat yang telah dimulainya sejak masih menduduki bangku sekolah.
“Kebetulan bakat kami ini
sama-sama kami geluti sejak SMP, dan saya pertahankan hingga saat ini mengikuti
dunia persilatan dalam kampus. Ajang kompetisi adalah ruang bagi kami untuk
mengharumkan nama universitas, keluarga, dan diri sendiri,” kata Adriansyah.
Kejuaraan internasional
di Bali itu, katanya, diikuti oleh sekitar 1.500 peserta dari berbagai macam
aliran perguruan, daerah, maupun universitas.
Berbagai persiapan telah
dilakukan selama beberapa bulan dengan melakukan latihan rutin bersama anggota
tim lainnya.
Hal yang sama juga
disampaikan oleh Ananda Tri Nugraha. Ia menjelaskan bahwa persiapan yang
dilakukan atlet sebelum mengikuti kompetisi tidak terlepas dari bimbingan dan
pembinaan oleh UKM pencak silat dengan mengadakan TC (Training Center) atau
pemusatan latihan.
“Dengan memiliki
timbangan berat badan yang over untuk dipertandingkan pada kelas saya 70/75kg,
maka saya berinisiatif menambah porsi latihan saya sendiri dengan cara
melakukan olahraga rutin setiap hari, agar dapat menurunkan berat badan,” jelas
Ananda.
Nurul Qalbi juga
menyatakan demikian. Sebagai seorang atlet perempuan, ia tentu memiliki
tantangan tersendiri dalam dunia pencaksilat yang digelutinya. Namun menurutnya
tantangan tersebut tidak membuatnya merasa berat saat mengikuti latihan dan
menyesuaikan fisik dengan teman atlet laki-laki.
“Tidak begitu berbeda
pola yang diberikan, tetapi itu justru membuat saya lebih semangat dalam
menjalani tiap latihan. Saya sendiri sudah tertarik sejak masih SMP terhadap
dunia silat dan setiap kesempatan lomba saya tidak ingin lepas dari bidang
olahraga pencak silat,” tutur Nurul.
Dengan berhasil meraih
medali dalam kejuaraan internasional, tim UKM Pencak Silat Unhas menyampaikan
bahwa pengalaman yang berharga dalam setiap kompetisi diharapkan dapat lebih
memotivasi untuk persiapan kejuaraan selanjutnya, dan dapat memotivasi atlet
pencaksilat lainnya, khusunya di Kampus Unhas. (asnawin)