Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman.”
Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami bersama kalian. Sesungguhnya kami hanya berolok-olok.” (QS 2 / Al-Baqarah, ayat 14)
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 25 Juli 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 14:
Sesungguhnya
Kami Hanya Berolok-olok
Dan bila mereka berjumpa
dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman.”
Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami bersama kalian. Sesungguhnya kami hanya berolok-olok.” (QS 2 / Al-Baqarah, ayat 14)
----
Ayat sebelumnya:
----
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang munafik
tersebut apabila bertemu dengan kaum Mukminin mereka berkata: “Kami membenarkan
agama Islam seperti kalian”, akan tetapi jika mereka berpaling dan pergi
mendatangi para pemuka mereka yang kafir lagi membangkang terhadap Allah,
mereka menegaskan di hadapan para tokoh itu bahwa mereka tetaplah di atas
kekafiran yang dulu dan tidak meninggalkannya, sesungguhnya mereka sekadar
mengolok-olok kaum mukminin dan mengejek mereka.
Referensi : https://tafsirweb.com/234-surat-al-baqarah-ayat-14.html
------
Tafsir:
Dan apabila mereka,
orang-orang munafik, berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami
telah beriman seperti yang kalian yakini tentang kebenaran Rasul dan dakwahnya.”
Mereka menyatakan beriman
secara lisan untuk melindungi diri dan meraih keuntungan material, tetapi
apabila mereka kembali kepada teman-teman dan para pemimpin mereka yang
menyerupai setan-setan dalam perilaku mereka yang selalu berbuat kerusakan dan
kejahatan, mereka berkata, “Sesungguhnya kami tidak berubah dan tetap bersama
kamu di satu jalan dan satu perbuatan, kami hanya berolok-olok ketika kami
mengatakan beriman di hadapan orang-orang mukmin.”
Di antara sifat-sifat orang-orang
munafik ialah bermuka dua. Jika mereka bertemu dengan orang-orang Islam mereka
menyatakan ke-Islaman-nya, dengan demikian mereka memperoleh segala apa yang
diperoleh kaum Muslimin pada umumnya.
Tapi bila berada di
tengah teman-teman (setan-setan) mereka, mereka pun menjelaskan apa yang telah
mereka lakukan itu sebenarnya hanyalah untuk memperdaya dan memperolok-olokkan
kaum Muslimin. Itikad mereka tidak berubah, mereka tetap dalam agama mereka.
Kata “setan” berasal dari
kata syatana artinya “jauh”. Setan berarti “yang amat jauh”. Orang-orang
munafik itu dikatakan setan karena mereka amat jauh dari petunjuk Allah, jauh
dari kebajikan dan kebaikan.
Setan itu mungkin berupa
manusia atau jin, seperti tersebut dalam firman Allah SWT:
“Dan demikianlah untuk
setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan
jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah
sebagai tipuan. (QS 6 / Al-An’am, ayat 112)
https://kalam.sindonews.com/ayat/14/2/al-baqarah-ayat-14