----
Senin, 11 Juli 2022
Warga
Kampung Jangka Gowa Bangun Masjid dan Rumah Tahfidz
Bukti tingginya
kepedulian warga setempat dalam menjalankan syiar agama itu terlihat pada
pembangunan Masjid Nurul Yaqin. Tak hanya masjid, mereka bahkan membangun
sekolah bagi penghafal Al-Qur’an.
“Betul-betul kami ini
hanya mengandalkan sumbangan dari para pengendara yang lewat di depan masjid,”
kisah H Adnan Dg Ngitung SPd MPd, Ketua Yayasan Nurul Yaqin Kampung Jangka.
Lelaki yang berprofesi
sebagai guru itu mengapresiasi semangat anak-anak yang rela berpanas-panasan
membuka donasi dengan menggunakan kardus. Masjid ini memang berada di Jalan
Poros Pallangga, Kampung Jangka, berada tepat di sisi kiri setelah Jembatan
Kembar dari arah Makassar.
Berkat kotak amal dari
kardus itu, Masjid Nurul Yaqin selesai dibangun hanya dalam tempo 11 bulan
dengan dana sebesar Rp1,8 miliar, padahal saat itu masih dalam suasana pandemi
Covid-19. Masjid dibangun di atas tanah seluas 15×30 meter.
“Setelah rampung, warga
menjuluki masjid itu sebagai masjid cantik,” terang Dg Ngitung sembari
tersenyum.
Kisah yang dituturkannya
itu merupakan success story (kisah
sukses) pembangunan masjid. Diakui itu karena semua bekerja secara ikhlas, dan
tentu saja juga bekerja keras. Peran Rusly Tompo Dg Sarro dalam mengkoordinir
anak-anak, juga dipuji. Dg Sarro merupakan Sekretaris Pengurus Masjid Nurul
Yaqin. Ketuanya H Danial Dg Nyikko SPd MSi.
Posisi masjid yang berada
tepat di pinggir jalan, seolah jadi rest area. Para pengendara sering singgah
untuk salat, istirahat atau sekadar buang air kecil. Ada juga yang janjian dan
menunggu jemputan di situ. Selain parkiran di depan masjid, juga ada basement
yang berfungsi sebagai tempat parkir. Demi keamanan dan kenyamanan, masjid
dilengkapi CCTV dan wifi gratis.
“Memang dibuat kebijakan
agar masjid ini leluasa dan mudah jadi tempat beribadah atau singgah
beristirahat,” jelas Dg Ngitung.
Setelah rampung, rupanya
dana awal pembangunan masjid sebesar Rp85 juta masih tersisa. Dana ini lalu
dimanfaatkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp55 juta guna membangun rumah
tahfidz. Tekad membangun rumah tahfidz itu diakui hanya bermodal keberanian dan
keikhkasan.
Selain pengurus masjid,
juga dibentuk terpisah Yayasan Nurul Yaqin Kampung Jangka, untuk mengelola
rumah tahfidz. Ketua yayasannya adalah, H Adnan Dg Ngitung, Sekretaris H Danial
Dg Nyikko, dan Bendahara Sanusi SPd.
Disampaikan bahwa ide
membangun rumah tahfidz ini seiring program Bupati Gowa, Dr Adnan Purichta
Ichsan. Bupati dua periode itu mencanangkan program satu desa satu penghafal
Al-Qur'an. Maka pengurus kemudian mengambil inisiatif mendirikan rumah tahfidz,
yang dibangun kurang lebih hanya setahun, lagi-lagi dari swadaya masyarakat.
Rumah tahfidz dibangun
dengan dana lebih Rp1,2 miliar. Ada jembatan yang menghubungkan masjid dengan
rumah tahfidz tersebut. Setelah dibuka pendaftaran, mulai Juni-Juli 2022, kini
rumah tahfidz sudah memiliki 61 siswa, berasal dari Taeng, Bajeng,
Pangkabinanga, Kampung Jangka, dan Bonto Kamase.
Rumah tahfidz ini punya dua
tingkatan, yakni TK/TKA dan Tahfiz Weekend. Sesuai namanya, tahfidz weekend
hanya diadakan pada Sabtu-Ahad. Untuk tahfidz weekend ini, santrinya menginap.
Sementara mereka digratiskan, selama sebulan. Rencananya, pada bulan Juli ini
mulai berbayar tapi hanya untuk makan 2 kali sehari.
Rumah tahfidz itu
merupakan gedung tiga lantai. Lantai satu untuk TK/TKA, lantai 2 untuk sekolah
tahfidz, sedangkan lantai 3 aula. Fasilitas yang dimiliki antara lain, ruang
ber-AC, setiap lantai dilengkapi kamar mandi, juga kamar tidur bagi para
santri.
Pengurus kini punya
rencana baru, membuka SMP Islam Terpadu untuk menampung siswa yang tidak lulus
masuk sekolah negeri. Pengurus optimis karena mereka didukung SDM, para
pengajar alumni dari UNM, UIN, dan Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. (rt)