-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 22 Agustus 2022
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Bapak
Pejabat Berbuat Jahat, Anak-anak Jadi Malu
“Inimi barangkali yang
dibilang, Bapak Pejabat Berbuat Jahat, Anak-anak Jadi Malu,” kata Daeng Nappa’ kepada
Daeng Tompo’, saat ngopi siang di warkop batas kota.
“Apa ini judulnya Daeng
Nappa’?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Banyakmi pejabat yang
berbuat jahat, ditangkap karena korupsi dan sebagainya, lalu dipenjara. Pasti
anak-anaknya jadi malu to?” Daeng Nappa’ balik bertanya.
“Oh, itu. Kemarin juga
ada pejabat Polri yang jadi tersangka dan ditangkap karena diduga menembak
bawahannya di rumah dinasnya,” kata Daeng Tompo’.
“Nah itumi maksudku’,” kata
Daeng Nappa’.
“Jadi pejabat memang
tidak mudah, karena banyak godaannya dan banyak tantangannya,” ujar Daeng
Tompo’.
“Banyakmi juga pejabat
yang kalau bicara, bagus sekali bicaranya, tapi belakangan ternyata dia sendiri
korupsi, dia sendiri penjahat,” kata Daeng Nappa’.
“Ada buktita’?” tanya Daeng
Tompo’.
“Salah satu buktinya,
pejabat Polri yang kita bilang ditangkap itu, pernah berpidato dengan mengatakan,
‘Masih banyak anggota yang berperilaku baik, masih banyak anggota yang
berprestasi, tapi dengan satu dua orang yang kemudian menyebabkan tercorengnya
nama institusi, kita sebagai garda terdepan yang menjaga citra Polri, kita
lakukan penegakan secara tegas dan keras’. Eh, ternyata dia sendiri yang jahat,
menembak dan membunuh anggotanya secara sadis di rumah dinasnya,” tutur Daeng
Nappa’.
“Jahat sekali,” timpal Daeng
Tompo’.
“Dengan kejahatannya itu,
dia bukan cuma mempermalukan anak-anak dan keluarganya, tapi juga mencoreng
nama institusinya,” kata Daeng Nappa’.
“Mudah-mudahan para pejabat
tidak lagi berniat jahat, tidak lagi berbuat jahat, dan jangan lagi ada pejabat
yang ditangkap dan dipenjara,” kata Daeng Tompo’.
“Amin,” ujar Daeng Nappa’.
(asnawin)
Senin, 22 Agustus 2022
----
Baca juga: