-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 07 Agustus 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 20:
Hampir-hampir
Kilat Menyambar Penglihatan Mereka
Hampir-hampir kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS 2 / Al-Baqarah,
ayat 20)
-----
Tafsir Al-Muyassar /
Kementerian Agama Saudi Arabia:
Begitu dekatnya dari
dahsyatnya cahaya kilat menyambar pandangan mereka, walaupun demikian
setiap kali cahaya menerangi mereka, maka mereka berjalan pada cahaya
itu, dan jika cahayanya menghilang maka jalan pun menjadi gelap bagi
mereka sehingga mereka menghentikan langkah di tempat mereka . dan seandainya
bukan karena Allah menunda siksa bagi mereka pastilah Allah akan mencabut pendengaran
dan penglihatan mereka. Dan Allah Maha Kuasa atas hal tersebut di setiap waktu
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
-----
Tafsir Al-Mukhtashar /
Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin
Humaid (Imam Masjidil Haram)
20. Kilat itu nyaris
membutakan mata mereka karena kuatnya kilauan dan cahayanya. Setiap kali kilat
itu muncul dan bersinar mereka bergerak maju. Jika kilat itu tidak menunjukkan
sinarnya mereka bertahan di tengah kegelapan dan tidak bisa bergerak. Sekiranya
Allah menghendaki, niscaya Dia akan melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka dengan kekuasaan-Nya yang mencakup segala sesuatu, sehingga mereka tidak
bisa lagi mendengar dan melihat, karena mereka telah berpaling dari kebenaran.
Hujan itu adalah perumpamaan bagi Al-Qur`ān, suara petir itu adalah perumpamaan
bagi larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan sinar kilat itu adalah
perumpamaan bagi kebenaran yang kadang-kadang muncul untuk mereka, sedangkan
menutup telinga karena kerasnya suara petir adalah perumpamaan bagi sikap
mereka yang berpaling dari kebenaran dan keengganan mereka menerimanya. Titik
kesamaan antara orang-orang munafik dan orang-orang yang ada di dalam dua
perumpamaan tersebut ialah tidak bisa mengambil manfaat yang ada. Dalam perumpamaan
dengan api, orang yang menyalakan api itu tidak mendapatkan manfaat apapun
selain kegelapan dan sisa-sisa pembakaran. Sedangkan dalam perumpamaan air,
orang-orang yang ditimpa air hujan itu tidak mendapatkan manfaat apa-apa selain
petir dan kilat yang membuat mereka ketakutan. Begitu juga dengan orang-orang
munafik, mereka tidak melihat apapun di dalam Islam selain kekerasan.
-----
Tafsir Al-Madinah
Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
20. Kilat itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan mereka karena kilauan cahayanya yang sangat kuat, sehingga merekapun dalam keadaan bahaya meski saat mendapat cahaya, walaupun cahaya itu sedikit membantu mereka untuk berjalan; namun jika cahaya itu telah hilang maka mereka kembali berhenti dan kebingungan.
Kalaulah Allah
berkehendak niscaya Dia akan mengambil pendengaran mereka dengan suara petir
yang menggelegar dan mengambil penglihatan mereka dengan cahaya kilat yang
menyilaukan. Kemudian Allah menyebutkan alasan hal itu dengan firman-Nya:
(إن الله على كل شيء قدير)
Yakni, Dzat yang memiliki
segala sifat kesempurnaan yang mampu melakukan itu dan melakukan segalanya.
Referensi : https://www.tafsirweb.com/255-surat-al-baqarah-ayat-20.html
-----
Ayat sebelumnya: