-----
Selasa, 02 Agustus 2022
Memuliakan
Hari Puisi Indonesia ala KoPi Makassar dan Satupena Sulsel
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Ada banyak cara dalam merayakan sebuah
peristiwa besar atau peristiwa penting, misalnya mengadakan berbagai lomba atau
karnaval dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
Para seniman, sastrawan, budayawan,
dan penulis di Kota Makassar yang tergabung dalam Komunitas Puisi (KoPi)
Makassar, dan Perkumpulan Penulis Satupena Sulawesi Selatan, juga punya acara tersendiri
dalam merayakan Hari Puisi Indonesia Tahun 2022.
Mereka merayakan atau
memuliakan Hari Puisi Indonesia dengan cara membaca puisi sambil diiringi petikan gitar Romy,
seorang guru musik yang biasa memberi les privat, dan sengaja hadir untuk
berkolaborasi dengan para pembaca puisi.
Para seniman, sastrawan,
budayawan, dan penulis yang membaca puisi antara lain Rusdin Tompo (Koordinator
Satupena Sulawesi Selatan), Yudhistira Sukatanya (penulis naskah, sutradara)
dan istrinya Dewi Ritayana, Rosita Desriani, Handayani Hasan, Maysir Yulanwar, Seniman Romo (Rahmat Soni), dan
Agus K Saputra.
Juga tampil Rahmat Soni, Wawan
(dari Kelompok Penyanyi Jalanan / KPJ), Putri Kumalasari (Duta GenRe Sulawesi
Selatan), Indah (novelis), Lisana, dan Mutmainnah (mahasiswa).
KoPi Makassar dan Satupena Sulsel memuliakan Hari Puisi Indonesia Tahun 2022 pada kegiatan rutin “Sastra Sabtu Sore”, di Roemah Lamdoek, Jalan Lamadukelleng, Makassar, Sabtu, 30 Juli 2022.
“Hari ini kita merayakan Hari Puisi Indonesia, sembari membaca puisi-puisi bertema cinta. Tema yang universal, yang bisa diterima lintas generasi, dan tetap actual,” kata Rusdin Tompo.Bagi penulis dan editor
yang sudah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi itu, kegiatan rutin “Sastra
Sabtu Sore” memang diharapkan tak hanya diadakan di satu tempat, namun
dilakukan berpindah agar mendekatkan sastra ke masyarakat sebagai ikhtiar
gerakan literasi.
“Selama ini, Sastra Sabtu
Sore pernah diadakan di taman, perpustakaan, warung kopi, dan juga di kafe,”
kata Rusdin.
Dia mengaku memimpikan
pembacaan karya sastra, khususnya puisi, seperti laiknya live musik yang biasa
ada di kafe atau tempat-tempat umum lainnya. Tujuannya sebagai sarana edukasi
agar karya sastra semakin dekat dan tak berjarak dengan masyarakat pembacanya.
Rusdin menjelaskan, Hari Puisi
Indonesia merujuk pada hari kelahiran penyair Chairil Anwar. Pada tahun 2022 ini,
pelaksanaan Hari Puisi Indonesia bertepatan dengan peringatan 100 tahun pelopor
Angkatan '45 tersebut.
Nuansa
Berbeda
Sastrawan Yudhistira
Sukatanya mengakui ada nuansa berbeda dari gelaran acara “Sastra Sabtu Sore”
kali ini. Itu karena pembacaan puisi mengambil tempat di area terbuka Roemah
Lamdoek.
“Suasananya seperti kita
membaca puisi di halaman belakang rumah, sambil nyanyi bersama dengan riang,”
kata Yudhistira.
Sore hingga menjelang
malam itu, para pembaca puisi memang tidak tampil sendiri. Mereka diiringi oleh
Romy dengan petikan gitarnya yang mengalun sepanjang acara. Romy merupakan guru
musik yang biasa memberi les privat. Dia sengaja hadir untuk berkolaborasi
dengan para pembaca puisi.
Para pembaca puisi pun
tak semua merupakan anggota KoPi Makassar dan pengurus Perkumpulan Penulis
Indonesia Satupena Sulawesi Selatan. Mereka datang dari berbagai latar belakang
hanya untuk membaca puisi. Kebanyakan puisi yang dibacakan merupakan karya
sendiri.
Para pembaca puisi antara
lain Putri Kumalasari, yang merupakan Duta GenRe Sulawesi Selatan, Indah,
novelis, Lisana, mahasiswa, dan Mutmainnah yang datang membaca puisi ditemani
anak kecilnya.
Para pembaca puisi seolah
tampil tanpa beban. Mereka tak ragu naik panggung secara bergantian. Kalaupun
tidak membaca puisi, pilihannya bernyanyi dengan lagu-lagu yang akrab di
telinga, sehingga penonton pun ikut berdendang. Rerata para pembaca puisi
membacakan puisi lebih dari satu bahkan tampil berulang, saking semangatnya.
Sebelumnya, Satupena
Sulawesi Selatan juga memperingati Hari Puisi Indonesia 2022, berkolaborasi
dengan KPJ, yang tengah merayakan ulang tahun ke-16.
“Acara Sastra Sabtu Sore
berikutnya, dijadwalkan akan kembali diadakan di Roemah Lamdoek, pada minggu
keempat bulan Agustus 2022,” kata Rusdin. (asnawin)