----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 04 Agustus 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 18:
Mereka
Tuli, Bisu, dan Buta
Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),(QS 2 / Al-Baqarah, ayat 18)
-----
Tafsir QS 2 / Al-Baqarah, ayat 18:
Tafsir Al-Muyassar /
Kementerian Agama Saudi Arabia:
Mereka itu tuli untuk
mendengar kebenaran dengan pendengaran yang disertai tadabur, mereka bisu
untuk mengungkapkannya dan buta dari melihat cahaya hidayah. Oleh karena itu
mereka tidak dapat kembali menuju keimanan yang telah mereka tinggalkan dan
telah mereka ganti dengan kesesatan.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz
Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram):
18. Mereka itu tuli tidak
bisa mendengarkan kebenaran, yakni enggan menerimanya, bisu tidak mau
mengutarakannya, dan buta tidak bisa melihatnya, sehingga mereka tidak bisa
meninggalkan kesesatan tersebut.
Zubdatut Tafsir Min
Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir
Universitas Islam Madinah:
18. صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ
فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ (Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak
dapat kembali)
Yakni para pemilik api
yang bersinar setelah api itu padam mereka akhirnya tetap menjadi orang yang
tuli yang tak dapat mendengar panggilan, orang yang bisu yang tak dapat meminta
petunjuk jalan, orang yang buta yang tak dapat melihat, sehingga mereka tidak
mungkin untuk kembali kepada jalan yang benar. Seperti itulah orang-orang
munafik yang masuk islam yang kemudian kembali menjadi kafir.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh
Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah:
Sesungguhnya mereka tuli
dari kebenaran, yaitu tidak (mampu) mendengar seruan (kebenaran), mereka bisu,
yaitu tidak dapat berbicara apapun, dan buta dari jalan petunjuk, yaitu tidak
bisa melihat jalan tersebut. Maka dari itu, mereka tidak dapat kembali dari
kesalahan dan kesesatan mereka.
Tafsir as-Sa'di / Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
18. “Mereka tuli, ”
maksudnya tuli dari mendengarkan kebaikan, “bisu, ” maksudnya bisu dari
membicarakannya, “dan buta” dari melihat kebenaran, “maka tidaklah mereka akan
kembali ke jalan yang benar, ” karena mereka meninggalkan kebenaran setelah
mereka mengetahuinya, lalu mereka tidak kembali kepadanya, berbeda dengan orang
yang meninggalkan kebenaran karena kebodohan dan tersesat, karena sesungguhnya
ia tidak berpikir, dan ini lebih dekat untuk kembali daripada orang-orang
munafik itu.
Aisarut Tafasir / Syaikh
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi:
Adapun ayat 18 adalah berita tentang orang-orang munafik yang telah kehilangan petunjuk sehingga telinga mereka tidak bisa mendengar kebenaran, mulut mereka tidak mampu mengucapkan kebenaran, dan mata mereka tidak bisa melihat berkas cahaya petunjuk disebabkan sudah terlampau dalam kerusakan dalam hatinya. Sehingga mereka tidak bisa lepas dari kekufuran menuju keimanan bagaimanapun kondisinya.
An-Nafahat Al-Makkiyah /
Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi:
Surat Al-Baqarah ayat 18:
Allah kemudian menjelaskan bahwasanya keadaan mereka orang-orang munafik
sebagaimana keadaan orang-orang yang tuli tidak dapat mendengar kebenaran ,
sebagaimana orang yang bisu yang tidak dapat bicara kebenaran , dan juga
sebagaimana orang yang buta yang tidak dapat melihat petunjuk dan cahaya ; oleh
sebab ini maka sungguh mereka tidak akan pernah keluar dari kesesatan dan
keburukan mereka . Berkata Abdullah Bin Masud dan sebagian para sahabat :
sesungguhnya manusia masuk ke dalam Islam diajarkan kepada mereka halal dan
haram , serta mereka hidup di dalam cahaya islam ; kemudian tiba-tiba mereka
memiliki penyakit nifaq sehingga turunlah ayat ini.
Referensi : https://www.tafsirweb.com/248-surat-al-baqarah-ayat-18.html
----
Ayat sebelumnya: