Kamis, 18 Agustus 2022
Ratusan
Dosen Unismuh Makassar Ikut Bimtek Kurikulum dan Penguatan SDM
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sebanyak 355 dosen Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan
Monitoring dan Evaluasi (Monev) secara terintegrasi, di Kampus Unismuh, Jl
Sultan Alauddin, Makassar, Kamis dan Jumat, 18-19 Agustus 2022.
Kegiatan Bimtek terbagi
empat yaitu Bimtek Penyusunan Laporan Audit Pembelajaran, Bimtek Kurikulum
Outcome Based Education (OBE), Bimtek Decision Support System (DSS), serta
Bimtek Pendampingan Percepatan Jabatan Fungsional (Jafung) dan Publikasi Ilmiah
Menuju Lektor Kepala dan Guru Besar.
Dosen yang mengikuti Bimtek
terdiri atas Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Prodi, Gugus Kendali Mutu se-Unismuh,
serta perwakilan Badan dan Lembaga terkait, seperti Badan Penjaminan Mutu
(BPM), Badan Perencanaan, Pengawasan dan IT (Bapepan-IT), dan Lembaga
Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI).
Wakil Rektor I Unismuh,
Dr Abdul Rakhim Nanda, selaku penanggungjawab kegiatan dalam laporannya pada
acara pembukaan di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin,
Kamis, 18 Agustus 2022, mengatakan, akreditasi perguruan tinggi unggul tidak
bisa dicapai dalam sehari.
“Tidak ada jalan lain,
keunggulan harus diawali dengan budaya mutu dalam proses pembelajaran hingga
kualitas SDM,” kata Rakhim.
Pertimbangan itulah yang
melatari Unismuh Makassar tak kenal lelah terus membangun tradisi unggul. Salah
satunya dengan menggelar empat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan
Monitoring dan Evaluasi (Monev) secara terintegrasi.
Pendamping kegiatan ini
merupakan tim dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan
(Diktilitbang) PP Muhammadiyah, yang dipimpin Prof Achmad Nurmandi.
Rakhim Nanda menambahkan,
meskipun Unismuh Makassar mendapatkan penilaian sebagai perguruan tinggi
terbaik keempat di Sulsel versi Webometrics, dan Universitas Swasta terbaik
dalam penilaian Unirank, namun Unismuh terus memacu diri melakukan perbaikan
standar pembelajaran.
“Ke depan, kita akan
menerapkan standar pembelajaran sebagaimana perguruan tinggi maju. Unismuh
Makassar ini kalau belum maju, dipaksa untuk maju agar sederet dengan perguruan
tinggi Muhammadiyah yang sudah maju,” kata Rakhim.
Ia juga menyampaikan
optimisme, dalam waktu dekat, Unismuh akan mendapatkan lima orang guru besar
baru. Saat ini, pengurusan pangkat akademik calon profesor tersebut telah
berproses di Kemdikbudristek RI.
Mendukung
Akreditasi Institusi
Sementara itu, Rektor
Unismuh Prof Ambo Asse menekankan pentingnya kegiatan itu dalam menopang
kemajuan kampus.
“Kegiatan ini dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan. Apa yang telah kita susun dan programkan
2022 ini, akan dibimtek oleh Prof Nurmandi bersama tim,” ungkapnya.
Ambo Asse juga sempat
menyinggung adanya penilaian Unirank yang menempatkan Unismuh sebagai universitas
swasta terbaik di Sulawesi Selatan.
“Penilaian itu justru
harus memacu kita untuk membuktikan bahwa penilaian itu benar. Apalagi kita
bisa memperhatikan kemajuan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas
Muhammadiyah Malang. Berkaca pada diri kita sendiri tentu kita belum sama,” ungkap
Guru Besar Ilmu Hadits Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Kegiatan ini juga
memeroleh beberapa catatan khusus dari Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh
Makassar Prof Gagaring Pagalung.
“Keempat kegiatan ini
sangat mendukung pencapaian akreditasi institusi dan program studi,” ujar Gagaring.
Kurikulum berbasis OBE,
katanya, sudah menjadi indikator penilaian akreditasi di semua lembaga
akreditasi, termasuk lembaga akreditasi mandiri.
“Kita tentu tidak bisa
menghindar dari tuntutan internasional dan globalisasi,” lanjut Gagaring.
Terkait peningkatan
jabatan fungsional (jafung) dosen, Gagaring menekankan bahwa peningkatan jafung
(jabatan fungsional) bukan sekadar penting bagi institusi, melainkan juga
bermanfaat bagi individu dosen.
Pembukaan Bimtek dihadiri
Ketua Tim Pendampingan Bimtek dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan
Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Achmad Nurmandi.
(her)