-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 08 Agustus 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 21:
Sembahlah
Tuhan-mu Yang Menciptakanmu
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS 2 / Al-Baqarah, ayat 21)
----
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Ini adalah panggilan dari
Allah bagi manusia secara keseluruhan: “beribadahlah kepada Allah yang telah
mengurusi kalian dengan nikmat-nikmat-Nya dan takutlah kepada-Nya serta Jangan
melanggar aturan agama-Nya. Sungguh Dia telah mengadakan kalian dari ketiadaan
dan juga mengadakan orang-orang sebelum kalian dengan harapan kalian menjadi
manusia yang bertakwa yang diridhai Allah dan kalian pun ridha kepada-Nya.
-----
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh,
di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil
Haram)
21. Wahai manusia!
Sembahlah Rabb kalian semata, tanpa menyembah yang lain, karena Dia-lah yang
telah menciptakan kalian dan umat-umat terdahulu. Semoga penyembahan itu bisa
menjadi penghalang antara kalian dan azab-Nya, dengan cara menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
-----
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz
Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz,
professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
21-22. Setelah Allah
menjelaskan tiga golongan manusia, Dia kemudian menyeru mereka untuk
mengikrarkan peribadatan kepada-Nya; sebab Dialah yang menciptakan mereka dan
seluruh manusia sebelum mereka sejak masa Nabi Adam.
Penegasan hal yang agung
ini agar mereka dapat meraih derajat orang-orang bertakwa yang takut kepada
Allah, supaya mendapat pahala yang besar dan keselamatan dari azab yang pedih.
Penciptaan Nabi Adam dan
keturunannya ini setelah Allah menciptakan langit dan bumi; Allah menjadikan
bumi layak untuk dihuni dengan menciptakan di dalamnya rezeki dan berbagai
kenikmatan, dan menjadikan langit sebagai atap yang terjaga dan rezeki yang
baik berupa air hujan yang dapat menumbuhkan buah-buahan di bumi yang juga
menjadi rezeki bagi binatang-binatang yang ada di atasnya. Dengan air tersebut
tumbuhlah berbagai tanaman yang berpasang-pasangan, dan menjadi tempat merumput
berbagai jenis binatang.
Jika Allah merupakan Dzat yang memberi rezeki kepada manusia maka wajib bagi mereka untuk mengesakan-Nya dalam rasa syukur dan peribadatan. Oleh sebab itu, Allah melarang hamba-hamba-Nya dari kesyirikan dengan membuat sesembahan selain-Nya, seperti menyembah para nabi atau orang-orang saleh, menyembah kuburan atau patung, atau menyembah hewan. Semua perbuatan ini merupakan dosa yang paling besar yaitu kesyirikan. Padahal manusia memiliki ilmu sebagaimana yang mereka akui, maka selayaknya mereka mengetahui bahwa Allah Sang Pencipta dan Pemberi nikmat berhak untuk diesakan dalam peribadatan.
Dalam hadits shahih dari Ibnu Mas'ud bahwa ia bertanya kepada Nabi: "Dosa apa yang paling besar?"
Nabi
menjawab: "Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dia telah
menciptakanmu." (shahih Bukhari: tafsir surat al-Baqarah, no. 4477. Dan
shahih Muslim: kitab iman, bab syirik adalah dosa yang paling buruk, 1/90 no.
86)
Referensi :
https://www.tafsirweb.com/257-surat-al-baqarah-ayat-21.html
-----
Ayat sebelumnya:
Hampir-hampir Kilat Menyambar Penglihatan Mereka