-----
Ahad, 28 Agustus 2022
Tim
Massikola Kembalikan Novi, Dhani dan Habib ke Sekolahnya
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Tim Massikola mengembalikan tiga anak
putus sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Makassar ke sekolah
untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana mestinya.
Ketiga APS dan ATS
tersebut yaitu Novi, Dhani, dan Habib. Novi dikembalikan ke sekolahnya di SD
Inpres Bawakaraeng, sedangkan Dhani dan Habib dikembalikan SD Negeri KIP
Maccini, Makassar, Jumat, 26 Agustus 2022.
Massikola merupakan
akronim dari Makassar Siap Sekolah, yang dimotori para relawan berusia muda.
Massikola hadir untuk membantu anak-anak yang tidak lagi bersekolah agar
mendapatkan akses dan haknya atas pendidikan. Tujuannya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945. Founder Massikola
adalah Dokter Udin Shaputra Malik.
Kegiatan yang dilakukan
Tim Massikola merupakan bagian dari pendataan yang masih terus di-update.
Laporan tentang keberadaan anak yang tidak bersekolah itu bisa dari berbagai
sumber, termasuk dari laporan sesama Anak Putus Sekolah/Anak Tidak Sekolah
(APS/ATS).
Dokter Udin Shaputra Malik,
bersama Lurah Maccini Gusung, Muhammad Aris, mulai bergerak sejak Kamis pagi,
25 Agustus 2022, di Kelurahan Maccini Gusung yang masuk Kecamatan Makassar.
Mereka juga mendapat dukungan dari Ketua RT 13, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.
Begitu mendapat informasi
tentang keberadaan APS/ATS, mereka bersama-sama langsung menjemput anak
dimaksud, yakni Novi Lestari. Novi dijemput di rumahnya untuk dibawa kembali ke
sekolahnya di UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng, yang telah ditinggalkan karena
alasan ekonomi dan masalah keluarga.
Di rumah Novi, Dokter Udin
dan tim, beserta Lurah bertemu kakeknya yang sekarang mengasuh Novi dan
kakaknya, yang duduk di bangku SMA. Kedua anak ini terkendala masalah ekonomi
untuk bersekolah. Selama di rumah itu, kakeknya menjelaskan situasi yang
terjadi pada Novi dan kakaknya.
Setelah itu, tim langsung
mengantar Novi ke UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng. Tim disambut oleh Kepala
Sekolah Muhammad Yahya SPd, yang juga ditemani oleh Kepala UPT SPF SD Negeri Bawakaraeng
I, Alfian Syahruddin SPd MPd. Para kepala sekolah ini, kerap membantu sumbang
ide dalam program Massikola.
“Kami mengantarkan anak
ini kembali bersekolah sebagai niatan awal untuk membantu masa depan kita akan
terjaga oleh anak-anak ini. Ke depan, proses belajar dan pengembangan
keterampilannya akan kami dampingi melalui kontainer Makassar Recover,” jelas Dokter
Udin, yang juga merupakan Ketua Forum Kolaborasi Kemanusiaan.
Lurah Maccini Gusung,
Muhammad Aris, menambahkan bahwa pihak kelurahan dan para Ketua RT di Maccini
Gusung akan terus memantau dan membantu pelaksanaan program Massikola tersebut.
“Karena ini demi menjalankan
program Walikota Makassar, untuk bidang pendidikan, terutama 18 Revolusi
Pendidikan. Pada poin 1 ditegaskan semua anak bisa sekolah,” jelas Aris.
Semua pihak mendukung
agar anak tersebut bisa kembali bersekolah. Novi pun semakin semangat untuk
mengikuti proses yang tertinggal. Novi merasa bahwa dia bisa menggapai
cita-citanya untuk menjadi dokter.
Seluruh yang berada di
ruangan mendoakan harapannya itu. Pihak sekolah akan mengambil langkah internal
untuk melanjutkan pendidikan Novi yang tertinggal.
Setelah pertemuan, tim
pun pamit, yang diakhiri dengan berfoto bersama di depan bangunan sekolah. Tim
Massikola sempat melihat situasi SD Negeri Bawakaraeng I. Saat itu sedang ada
kegiatan penjaringan siswa oleh pihak Puskesmas setempat.
Dhani
dan Habib
Selain Novi, tim juga
mengantar Dhani dan Habib ke SDI KIP Maccini. Dhani adalah siswa yang terdaftar
2 tahun lalu di sekolah itu. Namun tidak pernah masuk selama masa pandemi dan
dikategorikan Anak Putus Sekolah (APS). Diperkirakan, dia sekarang berada di
kelas 3 SD.
Sedangkan Habib adalah
Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sejak awal ingin mendaftar sekolah. Namun tidak
bisa melanjutkan sekolah karena terkendala masalah biaya masuk awal untuk
membeli kebutuhan sekolah. Informasi ini diambil dari pernyataan neneknya.
Habib dijanjikan masuk ke
sekolah, dengan syarat membawa data-data pribadinya. Data pendaftaran sekolah
ini untuk kebutuhan Dapodik karena dia ATS, supaya bisa langsung bersekolah.
Diharapkan, baik Novi, Habib dan Dhani bisa langsung bersekolah lagi, mulai
Jumat besok, 26 Agustus 2022. (rt)