Jumat, 23 September 2022
Promosi
Pariwisata Toraja Juga Perlu Melalui Platform Digital
TORAJA,
(PEDOMAN KARYA). Promosi pariwisata juga perlu melalui
platform digital. Era digital sudah merupakan kebutuhan, karena manfaatnya
mempersingkat waktu, biaya dan mempermudah koneksi dengan dunia luar.
“Perpustakaan itu bukan
hanya tempat menyimpan dan meminjam buku tapi sudah jadi master data. Semua
koleksi buku, karya cetak dan karya rekam tersimpan di situ,” kata Wakil Bupati
Tana Toraja, Zadrack Tombe', saat berbicara dalam kegiatan Roadshow
Pengembangan Literasi dan Minat Baca Kabupaten Tana Toraja Tahun 2022, yang
diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel.
Kegiatan bertema “Pemanfaatan
Trend Aplikasi Media Sosial untuk Perpustakaan yang Berbasis Inklusi Sosial”, digelar
di Grand Hotel Metro Permai, Kabupaten Tana Toraja, 19 September 2022.
Zadrack Tombe'
menyampaikan, saat ulang tahun Kabupaten Tana Toraja, 2022, sudah diluncurkan
kegiatan pariwisata tahunan Lovely December, yang punya kaitan dengan kegiatan
ini.
Dia mengatakan,
perpustakaan berbasis inklusi sosial itu berarti perpustakaan yang bisa
dimanfaatkan oleh siapa saja. Kita dengan mudah mengakses bahan bacaan dan
layanan publik. Itu berarti kita dituntut taat hukum karena semua terbaca
secara transparan.
“Ke depan, perlu
dilakukan workshop agar peserta bisa langsung praktik dan mengaplikasikan
materi yang didapat,” kata Zadrack.
Kepala Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Tana Toraja, Eric Crystal Rante Allo, mengaku senang
karena ada banyak kepala dinas yang hadir.
Tak kurang 10 kepala
dinas yang hadir, antara lain Kadis Kominfo, Kadis Pariwisata, Kadis
Perhubungan, serta Kadis Pendidikan. Kegiatan ini juga diikuti Camat, Lurah dan
Kepala Lembang, Kepala Sekolah, guru, dan pustakawan.
Eric Crystal mengatakan,
warga Tana Toraja bangga karena punya perpustakaan baru yang termasuk megah di
Sulsel. Perpustakaan itu merupakan bantuan Perpusnas RI melalui DPK Provinsi
Sulsel.
Konsepnya juga dibuat
nyaman layaknya kafe karena pengunjung bisa ngopi dan menikmati teh gratis. Ada
10 ribu judul buku koleksi perpustakaan yang bisa dibaca.
“Ini dunia informasi yang
musti terus dibagikan agar bermanfaat bagi banyak orang,” kata Eric.
Pemerintah, lanjutnya,
tengah mengintensifkan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Meski tantangannya
bagaimana mengubah budaya tutur menjadi budaya tulis. Karena itu dia memulai
gerakan literasi dari lingkungan kerjanya dengan memotivasi stafnya membaca apa
saja.
Ajak
Anak Rekreasi ke Perpustakaan
Rusdin Tompo, penulis
buku dan penggiat literasi, yang diundang sebagai narasumber dalam kegiatan
ini, berbagi pengalaman membangun budaya literasi pada anak sejak dini.
Katanya, mengajak anak ke toko buku dan perpustakaan, serta memberikan keluasan
baginya memilih buku yang disukai, adalah salah satu cara mengakrabkan anak
pada kegemaran membaca.
“Kalau kita tidak bisa
menghadirkan perpustakaan sendiri di rumah, maka ajaklah anak berekreasi ke
perpustakaan atau taman baca,” kata Rusdin yang merupakan Koordinator Perkumpulan
Penulis Satupena Sulawesi Selatan.
Perpustakaan, menurutnya,
memang mesti dihidupkan dengan berbagai kegiatan kreatif dan menarik. Begitupun
dengan kegiatan literasi, tak hanya berkaitan dengan perpustakaan dan Dinas
Perpustakaan. Setiap perangkat daerah bisa mengembangkan literasi sesuai tugas
pokok dan fungsinya.
Bunda Literasi Kabupaten
Tana Toraja, Dr Erni Yetti Riman, menyatakan prihatin melihat ibu-ibu yang tak
bisa lepas dari penggunaan smartphone. Saat berada di Posyandu pun mereka asyik
dengan HP-nya dan menggunakan HP-untuk membujuk anaknya, padahal penggunaan HP
secara berlebihan bagi anak, akan merugikan masa depan anak bersangkutan.
Anggota Komisi E DPRD
Provinsi Sulawesi Selatan, Ismail Bachtiar, pada kesempatan yang sama menyampaikan
bahwa era digital memang menawarkan banyak hal yang serba praktis dan instan.
Namun diingatkan agar
kita selalu kritis dan bijak menggunakan berbagai platform digital untuk
kegiatan-kegiatan kreatif dan produktif, sehingga dia menilai kegiatan yang dilakukan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel ini menjadi penting dan sangat
bermanfaat. (win)