----
Selasa, 27 September 2022
Warga
Sekitar TPA Balang Takalar Dilatih Ubah Botol Plastik Jadi Asesoris
Dilatih Tim Dosen Stikes Tanawali, Unpacti dan UNM
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Warga yang bermukim di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Balang, Kelurahan Bontokadatto, Kecamatan Polombangkeng Selatan,
Kabupaten Takalar, mendapatkan edukasi, bimbingan dan juga pelatihan pembuatan
asesoris yang terbuat dari sampah botol plastik bekas.
Penyuluhan, edukasi, bimbingan,
pelatihan dan pendampingan dilakukan oleh tim dosen dari beberapa perguruan
tinggi negeri dan swasta, Selasa, 19 Juli 2022, di Rumah Kepala Lingkungan
Balang, Kelurahan Bontokadatto, yang diikuti 30 orang ibu-ibu sebagai
perwakilan dari beberapa Rukun Tetangga (RT).
Ibu-ibu yang mengikuti
pelatihan sangat antusias dan gembira mendapatkan pelatihan dari para dosen.
Mereka pun berkreasi membuat asesoris yang dibuat dari botol plastik bekas yang
biasanya hanya dibuang menjadi sampah.
Kepala Lingkungan Balang,
Daeng Liwang, mengungkapkan, pemanfaatan TPA Balang selama ini masih sebatas
sebagai tempat pembuangan sampah masyarakat, sedangkan nilai ekonomi dari TPA
Balang belum dirasakan oleh masyarakat,
“Sekarang ini, dengan
adanya penyuluhan dan pelatihan ini, maka sampah yang terkumpul akan dikumpulkan
langsung melalui warung sampah dan akan dipilah dan dipilih, kemudian diberikan
upah berupa uang,” kata Daeng Liwang.
Sekarang dengan adanya
pelatihan dari dosen lintas perguruan tinggi, lanjutnya, warga setempat termotivasi
memanfaatkan peluang sampah jadi uang sebagai tambahan pendapatan keluarga.
Dosen Stikes Tanawali Takalar, Zainuddin, sebagai Ketua Pengabdian Masyarakat, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui Dana Hibah Pengabdian dari Kemdikbudristek RI.
“Pelatihan ini mendukung
program yang sekarang dikembangkan Bupati Takalar, Bapak Syamsari Kitta, yang
saat ini membuat program Takalar Terdepan dalam program zero waste atau bebas
sampah,” kata Zainuddin.
Keterlibatan akademisi secara
langsung di tengah masyarakat, melalui edukasi kesehatan, memilah sampah, serta
menghadirkan olahan sampah menjadi asesoris, diharapkan menjadikan Takalar sebagai
“Kota Merdeka Sampah Mandiri”, khususnya Dusun Balang sebagai dusun lokasi TPA.
“Dusun Balang bisa menjadi Dusun TPA Merdeka Sampah karena mampu mengubah sampah menjadi olahan menghasilkan dari sampah menjadi bahan asesoris. Sampah-sampah rumah tangga dari TPA, bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi menuju Balang yang fantastis,” kata Zainuddin. (Hasdar Sikki)