PEDOMAN KARYA
Senin, 31 Oktober 2022
Andi Sukri Syamsuri Jadi
Profesor Setelah 16 Tahun Sandang Doktor
Nama Andi Sukri Syamsuri sudah cukup dikenal di kalangan kampus, khususnya di Sulawesi Selatan, dan juga di kalangan kampus perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.
Andis, sapaan akrab Andi
Sukri Syamsuri, dikenal secara luas karena kariernya sebagai dosen cukup cepat
meroket, banyak menulis karya ilmiah, menerbitkan buku, serta aktif dalam
berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.
Pria kelahiran Wajo, 26
Juni 1971, telah menjadi dosen di usia 24 tahun, tepatnya sejak tahun 1995, di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar.
Enam tahun jadi dosen,
Andis mendapat Amanah sebagai Wakil Dekan I FKIP Unismuh (2001-2006). Setelah
itu, ia diangkat menjadi Dekan FKIP Unismuh (2006-2016), dan kemudian menjabat Wakil
Rektor II Unismuh sejak tahun 2016 sampai sekarang.
Meskipun lebih dikenal
sebagai dosen Unismuh Makassar bahkan hingga menjabat Wakil Rektor II, Andis
sejatinya adalah dosen ASN di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Sebagai dosen, Andis
telah mencapai pangkat akademik tertinggi yakni Guru Besar alias Profesor. Ia
menerima SK Profesor pada bulan Agustus 2022, dan dikukuhkan sebagai Guru Besar
Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin, dalam Rapat
Senat Luar Biasa UIN Alauddin yang dipimpin Rektor Prof Hamdan Juhannis, di
Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Samata, Gowa, Senin, 31 Oktober 2022.
Pengukuhannya sebagai
guru besar dihadiri banyak pejabat antara lain Bupati Wajo Dr Amran Mahmud,
Koordinator Karir Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Sumber Daya, Ditjen
Diktiristek Iwan Winardi, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr Fauzan,
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Sofyan Anif, Rektor Unimuda
Sorong Dr Rustamadji.
Rektor Universitas Muhammadiyah
Papua Prof R Partino, Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo Prof Abd Kadim
Masaong, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong (Unamin) Dr Muhammad Ali,
Rektor Universitas PGRI Madiun Prof Pardji, Rektor Universitas Fajar Dr Mulyadi
Hamid, serta Rektor Unismuh Makassar yang juga Guru Besar UIN Alauddin, Prof
Ambo Asse.
Testimoni Tokoh
Selain dihadiri para
tokoh secara langsung, sejumlah tokoh nasional dan lokal juga memberikan
testimoni melalui video yang ditayangkan pada acara pengukuhan guru besar
tersebut.
Testimoni tersebut antara
lain dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Gubernur Sulsel Andi
Sudirman Sulaiman, Bupati Wajo Amran Mahmud, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan,
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Anggota DPR RI Fraksi PAN
Yuliani Paris.
Juga Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang Dr Fauzan, Rektor Unimuda Sorong, Rektor Universitas Muhammadiyah
Papua, akademisi dari Universitas Tanjung Pura Prof Martono, dan akademisi UTHM
Malaysia Dr Nor Shela Binti Saleh.
16 Tahun Sandang Doktor
Andis sudah 16 tahun
menyandang gelar akademik doktor. Ia meraih gelar doktor pada tahun 2006 pada
usia 35 tahun. Dan setelah 16 tahun, barulah ia mendapatkan pangkat akademik
tertinggi yakni guru besar dengan gelar professor pada tahun 2022.
Cukup lama memang, tapi itu
tidaklah terlambat, karena usia Prof Andis sekarang barulah 51 tahun. Artinya,
ia masih punya kesempatan mengabdi sebagai dosen selama 19 tahun ke depan,
karena usia pensiun seorang guru besar adalah 70 tahun, bahkan dapat
diperpanjang jika dibutuhkan dengan gelar guru besar emeritus.
Pendidikan formal Prof
Andis diawali di SDN 29 Bontouse, Wajo, pada tahun 1984. Ia menamatkan bangku
SMP di SMPN Tanasitolo tahun 1987. Kemudian menamatkan Sekolah Pendidikan Guru
Negeri (SPGN) Sengkang tahun 1990.
Pendidikan Diploma III
diselesaikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Bugis IKIP Ujung
Pandang tahun 1994. Gelar Sarjana diperolehnya dari jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar.
Ini salah satu bukti
kelebihan Andis, karena ia mampu kuliah pada dua kampus berbeda pada waktu
bersamaan dan dengan program studi berbeda.
Gelar Magister diraihnya
dari Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun
1997, kemudian menyelesaikan pendidikan S3 pada Program Studi Linguistik
(Bahasa Indonesia) Unhas tahun 2006.
Andis mengawali karir
dosen, di Universitas Muhammadiyah Makassar, sebagai dosen Yayasan pada tahun
1995-1999. Selanjutnya ia terangkat sebagai Dosen PNS di Fakultas Adab UIN
Alauddin sejak tahun 2000.
Meski berkiprah di UIN Alauddin, ia tetap mengabdi di Unismuh Makassar. Selama mengabdi di Unismuh Makassar, Andis telah mendapat beberapa Amanah jabatan yakni Wakil Dekan I FKIP Unismuh (2001-2006), Dekan FKIP Unismuh (2006-2016), dan Wakil Rektor II Unismuh sejak 2016 sampai sekarang. (asnawin / bersambung)
----
Artikel bagian 2:
Andi Sukri Syamsuri Aktif Berorganisasi Sekaligus Mahasiswa Berprestasi
Artikel bagian 3:
Andi Sukri Syamsuri, Alumni Pertama Unismuh Makassar Yang Dibiayai Kuliah S2