MENCARI RUMAH SEMBUNYI. Agus K Saputra memegang buku kumpulan puisinya yang diberi judul “Mencari Rumah Sembunyi”. Buku kumpulan puisi dan musikalisasi tersebut rencananya akan diluncurkan pada November 2022. (ist)
-----
Rabu, 02 November 2022
Agus K Saputra Bikin Buku
Puisi “Mencari Rumah Sembunyi” Saat Terpapar Covid-19
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Terpapar virus corona (Covid-19) dan dirawat di rumah
sakit, tidak berarti harus pasrah menghadapi nasib. Justru di saat seperti
itulah, kita punya banyak waktu untuk merenung dan menulis. Dan itulah yang
dilakukan Agus K Saputra.
Saat dalam perawatan di
rumah sakit, Agus memanfaatkan waktu luang tersebut dengan menulis banyak puisi
dan puisi-puisi itu kemudian dibukukan dan diberi judul “Mencari Rumah
Sembunyi.”
Buku kumpulan puisi dan
musikalisasi tersebut rencananya akan diluncurkan pada November 2022. Buku
tersebut merupakan buku kelima karya Agus K Saputra.
“Ternyata kita bisa
mengubah kesakitan dan ketakutan menjadi sesuatu yang kreatif dan bisa dibaca
orang lain sebagai pembelajaran,” ungkap Agus, dalam bincang-bincang dengan
penyair Rusdin Tompo, di Makassar, Selasa, 01 November 2022.
Pria kelahiran 14 Agustus
1968, merefleksikan pengalaman hidupnya saat diisolasi di salah satu rumah
sakit di Makassar akibat terpapar Covid-19.
Deputi Bisnis PT
Pegadaian (Persero) Area Makassar 1, Sulawesi Selatan, Kantor Wilayah Makassar
itu, lantas menceritakan proses kreatifnya selama mencipta puisi lalu dibuatkan
menjadi musikalisasi puisi oleh Soni Hendrawan.
Setiap hari, dia membuat
catatan kejadian dalam bentuk puisi. Puisi demi puisi tercipta dari tangannya
yang tengah diinfus. Sejak 17 Februari hingga 3 Maret 2021, dia produktif
menulis meski terbaring di rumah sakit. Lebih dari 50 puisi kemudian tercipta,
di mana 17 di antaranya dibuatkan musikalisasi puisi.
Menariknya, puisi yang
sudah dimusikalisasi itu dibuatkan juga cord gitarnya, supaya mudah dimainkan.
Lebih menarik lagi, buku ini juga menyertakan barcode, sehingga begitu di-scan
langsung terhubung ke kanal YouTube.
“Dengan begitu, orang
bisa menikmati puisi yang dilagukan dengan petikan gitar yang merdu,” terang
lelaki yang pernah jadi jurnalis itu.
Agus K Saputra
menambahkan, dia memang mau memberikan sesuatu yang berbeda lewat buku kumpulan
puisinya kali ini. Bukan saja teks puisi tapi juga puisi-puisi yang sudah
dimusikalisasi dan sudah diformat secara audio visual sesuai era digital,
sehingga orang bisa mengapresiasi puisi dengan cara yang berbeda.
Sebelumnya, dia sudah
menerbitkan buku kumpulan puisi “Kujadikan Ia Embun” (2017), “Menunggu di
Atapupu” (2018), “Sepucuk Surat dan Kisah Masa Kecil” (2019), dan “Bermain di
Pasar Ampenan” (2021).
Dia mengaku punya banyak
stok puisi yang lahir ketika ditugaskan di beberapa kota. Namun puisi-puisi
dalam buku “Mencari Rumah Sembunyi” dirasakannya berbeda, karena di situ
tergambarkan perenungan dan semangatnya untuk sembuh dari paparan Covid-19. (Rusdin
Tompo)