-----
Ahad, 20 November 2022
Kepala
BBGP Sulsel Kunjungi Lokakarya Guru Penggerak di Bulukumba
BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan, Dr Arman Agung MPd, bersama tim melakukan monitoring pelaksanaan Lokakarya 5 Angkatan 5 Program Pendidikan Guru Penggerak, di Bulukumba, Sabtu, 19 November 2022.
Lokakarya yang digelar di
SMKN 3 Salemba, Lembang, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi
Selatan, diikuti 75 peserta. Pada peserta yang merupakan calon guru penggerak
tersebut dibagi atas lima kelas. Mereka berasal dari sejumlah sekolah di
Kabupaten Bulukumba. Mulai dari guru PAUD, SD, SMP, hingga SMA.
Calon guru penggerak
yang mengikuti lokakarya ini telah melewati proses seleksi yang ketat, beberapa
waktu lalu. Mereka akan dievaluasi setelah mengikuti lokakarya berkelanjutan
yang diagendakan bakal berlangsung sembilan kali.
Kepala BBGP Sulsel,
Arman Agung, mengunjungi peserta lokakarya di lima ruang kelas berbeda,
sekaligus memotivasi mereka agar tetap berkreasi dan memunculkan potensi
dirinya sebagai calon guru penggerak.
Dalam pertemuan itu,
Arman Agung mengingatkan salah satu filosofi hidup orang Bugis Makassar yang mampu beradaptasi di
setiap tempat di manana pun berada.
“Di mana bumi dipijak,
di situ langit dijunjung,” kata Arman Agung merespons pernyataan salah seorang
calon guru penggerak.
Filosofi itu menurut
Arman Agung menunjukkan kemampuan orang Bugis-Makassar melakukan banyak hal
dengan sempurna di mana pun mereka beraktivitas. Mereka mampu menyesuaikan diri
tanpa kehilangan jati dirinya sebagai orang Bugis Makassar.
Kepala BBGP itu
menjelaskan juga bagaimana orang Bugis-Makassar berterima dengan cara yang
berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Orang Bugis Makassar mewujudkan
rasa terima kasihnya dengan sikap dan perbuatan.
“Orang Bugis-Makassar
itu berterima kasih di dalam hati. Dia rela melakukan banyak hal untuk kebaikan
orang yang telah berjasa kepadanya. Orang Bugis Makassar itu ikhlas
mempertaruhkan darah dan nyawanya untuk membela mereka yang telah menanam jasa
kepadanya,” kata Arman.
Ungkapan Kepala BBGP
Sulsel itu mendapat aplaus dari semua yang hadir di ruangan itu. Bahkan, salah
seorang calon bergerak spontan berdiri dari kursinya menyalami Arman Agung
sembari berteriak, “Cocok itu, Pak.”
Di ruang kelas berbeda,
Arman Agung berdialog dengan salah seorang calon guru penggerak dari SMPN 6
Bukit Harapan, Kindang, Bulukumba.
Dialog itu berlangsung,
seusai Ayu Triana, nama guru tersebut, menjelaskan salah satu inovasi siswanya
yang berhasil mendaur ulang sampah menjadi bajo bodo, busana khas perempuan
Bugis - Makassar.
Ayu Triana
memperlihatkan gambar baju bodo kreasi siswanya melalui ponsel kepada Arman
Agung, seraya menjelaskan proses pembuatannya baju bodo itu mulai dari
mengumpulkan kantong kresek sebagai bahan baku utama dan merangkainya menjadi
baju bodo.
Ayu Triana mengaku
terinspirasi membuat inovasi bersama murid-muridnya setelah mengikuti rangkaian
lokakarya sebagai calon guru penggerak.
Di ruangan lain,
seorang calon guru penggerak menyampaikan kiatnya memotivasi murid-muridnya
menjadi kreatif sebagai hasil pembelajarannya selama lokakarya.
Guru itu mengaku
mengajak siswanya menulis puisi. Hasilnya, banyak murid yang bisa langsung
menulis puisi. Meski belum sesempurna dengan yang diharapkan.
“Pengalaman saya itu,
membuktikan bahwa siswa mampu melakukan banyak hal untuk mengeksplorasi potensi
dirinya jika dimotivasi dan diberi kebebasan berkreasi,” kata berusia muda itu.
(re)