Sudah jadi kebiasaan anjing hanya berani menggonggong dengan ganas bila bersama tuan dan gerombolannya__ itulah budaya keanjingan yang sungguh menjijikkan___ kalau sendirian anjing kayak ayam sayur yang dikebiri kelaminnya.
Apalagi berhadapan dengan singa, maka sekalipun anjing bergerombolan dan bersama tuan yang bermantra komat kamitin berdukunan __juga akan lari terbirit biritan._
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 17 Desember 2022
OPINI
Anjing
dan Diam-nya Singa
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Sudah jadi kebiasaan
anjing hanya berani menggonggong dengan ganas bila bersama tuan dan
gerombolannya__ itulah budaya keanjingan yang sungguh menjijikkan___ kalau
sendirian anjing kayak ayam sayur yang dikebiri kelaminnya.
Apalagi berhadapan
dengan singa, maka sekalipun anjing bergerombolan dan bersama tuan yang
bermantra komat kamitin berdukunan __juga akan lari terbirit biritan.__
Itu domain perbedaan
karaktter singa dengan anjing __ apalagi singa yang sudah terbiasa sendirian
dalam berburu mangsa, dengan diam diam untuk menerkam dan mencekik tenggorokan
mangsanya.
Termasuk, anjing
bergerombolan bersama tuannya yang komat kamit dimaksudkan, juga akan
diperlakukan sama oleh singa tanpa pilih bulu.
Singa
__ tak mungkin mengaum
dalam mengintai gerombolan mangsanya___tapi menerkam dengan diam-diam tanpa
ampun dan menghabisinya_
Mungkin itu yang
dimaksudkan oleh Imam Syafi'i (tth), dan dibagi oleh saya di tautan fb (2019),
sebagai berikut.
Diamku
dari orang hina adalah suatu jawaban.
Bukanlah
artinya aku tidak mempunyai jawaban,_
Tetapi
tidak pantas bagi singa meladeni anjing_
Esensinya boleh
dimaknai dengan diksi diam tetapi berarti lebih tajam, dan melumatinya.
Sekalipun, pemaknaan diksi “diam” boleh diproduktifkan secara logika kreatif,
sebagaimana larik larik diksi__Diamku Juga__berikut ini.
Diamku
Juga
Jiwa
jiwa yang kosong sedang berkuasa, juga menikmati dan memangsa.
Sementara
__
jiwa jiwa nan kasar menjadi algojo dan penjilat bokong bokong para penguasa
juga
pemangsa
__bah
rimba di belantara
negeri
seakan tak bertuan
dan
bertuhan
Namun,
mesti direnung dalam lubuk logika berdenyutan nadi nurani
Kalau
Sayonara
kuasa makin merimba dalam sayembara bersandiwara,
boleh
jadi penghuni tidak akan tinggal diam juga punya zero pamungkas aksara
menghabisi__
Diam
_____
tak selamanya dimaknai dengan emas_
Namun,
bisa jua diam-diam menebas tanpa basa basi__ dan tewas_
Dan
Singa
_
tak mungkin mengaum dalam mengintai gerombolan mangsanya_
Tapi
menerkam dengan diam-diam tanpa ampun dan juga menghabisinya__
Dan
tentu
___
menghadapi jiwa jiwa kosong dan kasar mengerang hanya lihai menggonggong
Aku
____
tak mungkin diam juga
dan___
Diamku
_adalah
Singa yang mengintai mangsa
Goresan-goresan diksi
berupa syair di atas, boleh dimaknai atau diidentikkan dengan goresan bernilai
seni, dan atau apapun namanya disepakati oleh pengrajin kosakata.
Namun, esensi kehadiran
karya seni hanya bagian dari fardhu kifayah sebagai proses sumbu menjadi
progres bertaqarrub illallah. Dan apa pun wujudiyah hasil karya dari imajinasi
goresan manusiawi_ tentu tetap fana' _ tak perlu diyakini sebagai karya tulen dalam
wujud arogansi keabsulutan.
Dikarenakan merasa
lebih daripada Tuhan itu sendiri sebagai pemberi imajinasi sehingga bisa
berkarya berwujud secuil titik proton dalam atom saja.
Begitu juga keayam_sayuran gerombolan anjing dan tuan dalam pengintaian Singa dengan Diamnya.
Wollohu ‘alam
....
(Pascasarjana UHAMKA tetap melintasi zaman berkeadaban tinggi)