-----
Rabu, 28 Desember 2022
Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Punya Layanan Naskah Nusantara
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK)
Provinsi Sulawesi Selatan punya layanan baru. Namanya Pusaka, akronim dari
Pusat Unggulan Naskah Nusantara. Tempatnya di lantai 2 Perpustakaan Provinsi,
dekat bahkan terhubung dengan Ruang Layanan Deposit, atau bersebelahan dengan
Ruang Iptek.
Adriani binti Nasir SIP,
Ahli Pertama Pustakawan, menjelaskan Pusaka adalah sebuah konsep tempat membaca
yang menyediakan koleksi buku cetak, buku digital (e-book) dan bahan bacaan
lain.
Pustakawan yang baru
berdinas di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan
sejak 17 Mei 2022, menambahkan, program pengembangan ini memberikan perangkat
teknologi informasi dan komunikasi serta koleksi.
Adriani sebelumnya
bertugas di UPTD SDN 43 Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dia bekerja
sebagai tenaga honorer sekira 10 tahun lamanya, antara tahun 2010-2021. Sebagai
Sarjana Ilmu Perpustakaan, dia tahu betul bagaimana memberikan layanan kepada
para pemustaka.
“Pusaka ini bertujuan memberikan
kemudahan bagi para pemustaka dalam memilih bahan bacaan,” terang Adriani,
Selasa, 27 Desember 2022.
Ruang Pusaka itu
didesain khusus dengan rak-rak yang bakal diisi buku-buku koleksi lokal. Ruang
ini juga didukung fasilitas komputer dan tempat duduk sofa yang empuk dan
nyaman. Sehingga, terasa seperti berada di lobi atau ruang keluarga.
Adriani menambahkan,
pemustaka bebas memilih buku cetak atau buku digital. Pemustaka, katanya, bisa
langsung ke Ruang Layanan Deposit untuk mendapatkan pelayanan.
Perempuan kelahiran
negeri jiran Malaysia yang bisa membaca aksara Jawi itu mengungkapkan, koleksi
yang paling dicari pengunjung Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan, adalah
koleksi sejarah, yakni sejarah terbentuknya sebuah daerah, sejarah
kerajaan-kerajaan, dan kisah-kisah pahlawan.
Sebagai pustakawan, dia
selalu melayani pemustaka dengan sepenuh hati. Katanya, saat ada pemustaka yang
datang, dia akan menyambut mereka dengan senyum. Itu sebagai tanda awal dia
siap ditanya tentang layanan deposit, dan siap membantu mendapatkan buku yang
dicari. Semua itu mesti disampaikan dengan tutur kata yang ramah.
Secara pribadi
disampaikan, merupakan suatu kepuasan, apabila dia sebagai pustakawan berhasil
memberikan pelayann prima untuk pemustaka. Apalagi pemustaka yang datang ke
Ruang Layanan Deposit rerata mencari referensi muatan lokal atau bacaan-bacaan
yang akan juga bermanfaat bagi pengembangan buku-buku bertema daerah Sulawesi
Selatan.
“Dialog seperti ini berkesan bagi saya. Tabe Pak ini bukunya, atau tabe Bu, koleksi yang dicari ada di rak ini, dll. Utu satu kepuasan untuk diri saya,” kata Adriani. (rt)