Kopi dinikmati dengan dunia nyata
bukan untuk menganyam ilusi berkesan khayalan__ atas aroma arogansi diperankan__
__ tetapi pencinta kopi butuh rasa persaudaraan dengan pesan cinta dalam tindakan nyata
bermata nurani__ guna berbagi kebahagiaan dengan logika lanyanan: _anda bahagia saya bangga!
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 31 Desember 2022
Memori
Kopi Cinta
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Sekalipun kopi itu
mesti disanggarai, tetapi jangan juga terlalu dihangusi__ tentu rasa dan aroma
akan berlainan dan para pencinta kopi pun tidak mau menikmatinya__
Bahkan para penikmat,
lebih baik pindah ke lain hati guna mencari warkop yang sepadan dengan kesan
rasa tanpa perlu diwaspadai.
Memang pencinta kopi
butuh kehangatan, apalagi saat musim hujan mengguyur tanpa bisa dikira dengan
ramalan cuaca secanggih apapun digitalisasikan secara modernisasi.
Sekalipun, cafe
didesain berbintang fatamorgana guna mencangkari langitan, namun manakala
senyuman pelayanan terkesan disanggarai bah kopi terlalu berkehangusan, __tentu
tidak akan berkesan dan tanpa bermakna pula.
Tentu, akan melukai
rasa cinta kenikmatan kopinya, dan mesti memilih warkop jalanan, sekalipun
kumuh tetapi dinikmati dengan suka cita. Dan aroma pelayanan pun seirama dengan
rasa kopi tersuguhkan. Penuh kehangatan rasa persaudaraan tanpa disanggarai
kehangusan pula, _ bah birokratisasi arogansi cafe bagai berbintang langitan,
namun fatamorgana juga kumuh aroma kopinya.
Kopi dinikmati dengan
dunia nyata
bukan untuk menganyam
ilusi berkesan khayalan__ atas aroma arogansi diperankan__
__ tetapi pencinta kopi
butuh rasa persaudaraan dengan pesan cinta dalam tindakan nyata
bermata nurani__ guna
berbagi kebahagiaan dengan logika lanyanan: _anda bahagia saya bangga!
Goresan ini sambil
menikmati kopi, di pinggir kolam ikan mungil teras rumah, __menjelang dua hari
tahun baru, dan juga tentang memori kehadiran di dalam menjenguk
bumi.
Dulu, saat kuliah S1 di
kampus Unismuh Makassar, bersama teman, baik senior maupun junior, sering
minum kopi hangat di kedai koperasi sembari berbagi canda kebahagiaan__ hampa
jarak satu sama lain.
Memori kenangan dalam kehangatan saling menghargai antara satu dengan yang lain, dan tetap enjoy menikmati kopi tanpa jarak berjangka dalam menyapa__ salam cinta.