-----
Ahad, 18 Desember 2022
SLI
Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Manajemen Perpustakaan di Desa Rannaloe Gowa
GOWA,
(PEDOMAN KARYA). Program Klaster Mandiri, Sekolah Literasi
Indonesia (SLI) Dompet Dhuafa bersama mitra Matahari Departement Store
melaksanakan pelatihan Manajemen Perpustakaan Sekolah di Aula Kantor Desa
Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu, 14
Desember 2022.
Pelatihan dihadiri oleh
Sekretaris Desa, aparat desa, Wakil Ketua BPD, tokoh masyarakat, kepala sekolah
dan guru-guru dari sekolah dampingan SLI Dompet Dhuafa.
Pelatihan ini digelar
dengan tujuan perpustakaan sekolah dampingan SLI-DD bisa menjadi wadah dan
sumber belajar yang menyenangkan, sebagai sarana rekreasi edukasi bagi
pemustaka.
Impresi dan antusias
dari peserta menjadi pemantik untuk terus belajar mengelola perpustakaan
sekolah agar menarik minat kunjung ke perpustakaan khususnya minat baca di
sekolah dengan begitu ini bisa menjadi sumbangsih yang besar demi peningkatan
indeks literasi di Gowa Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan
tersebut Wakil Ketua BPD Desa Rannaloe, Masruhah, yang juga sekaligus Kepala
Madrasah Aliyah Guppi Rannaloe, dan Kepala TK Komunitas Menara, mengungkapkan
rasa syukur adanya pelatihan.
Pelatihan Manajemen
Perpustakaan Sekolah, katanya, sangat bermanfaat bagi sekolah dalam memenej
perpustakaan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi pemustaka.
“Ini bisa menjadi
langkah baik untuk memberikan pelayanan yang optimal untuk anak didik kita agar
mau membaca dan mengenal perpustakaan,” kata Masruhah.
Pemateri pelatihan, Melati
Syahrir, mengatakan, pelatihan dikemas dengan apik. Peserta selain mendapatkan
materi Manajemen Perpustakaan, mereka juga diberikan kesempatan untuk praktik
langsung membuat label bahan pustaka, dan mengklasifikasi buku sesuai dengan
ketentuannya.
“Kegiatan ini sangat
menyenangkan. Kami jadi banyak tahu tentang pengelolaan perpustakaan yang indah
dan bisa langsung dipraktikka. Metode labeling buku yang selama ini kami tidak
pahami, ternyata mengelola bahan pustaka seru dan menantang. Saya berharap
pelatihan seperti ini sering dilakukan, karena sehari rasanya belum cukup untuk
menyerap banyak ilmu tentang perpustakaan,” ungkap Sunarti, salah seorang
peserta dalam pelatihan tersebut. (jia)