-----
Senin, 30 Januari 2023
Bupati
Luwu Utara Berharap dari Women’s Studies di Unismuh Makassar Lahir Perempuan Tangguh
Women’s
Studies di Unismuh Makassar Dihadiri Mahasiswa Fisip se-Sulsel
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar menggelar kegiatan Women’s Studies dengan tema “Perempuan Suluh
Peradaban”, di Minihall Lantai 5 Fisip Unismuh Makassar, Sabtu, 28 Januari
2023.
Women's Studies dihadiri
puluhan peserta terdiri atas mahasiswa Fisip berbagai perguruan tinggi se-Sulawesi
Selatan. Juga hadir Dekan Fisip Unismuh Makassar Dr Ihyani Malik, dan mantan
Dekan Fisip Prof Muhlis Madani, serta Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Indah Putri Indriani yang
tampil sebagai salah seorang pembicara berharap dari kegiatan tersebut lahir
perempuan-perempuan tangguh.
“Semoga forum ini bisa
melahirkan perempuan-perempuan tangguh untuk menjemput Indonesia Emas di tahun
2045,” kata Indah.
Membawakan materi
berjudul “Kepemimpinan Perempuan”, Indah banyak memberikan pandangan dan
gagasannya mengenai esensi perempuan dalam ruang publik, termasuk bagaimana
gaya kepemimpinan perempuan yang hari ini masih banyak diperdebatkan masyarakat
umum.
Indah Putri mengapresiasi
kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM Fisip Unismuh yang telah membuka ruang
untuk perempuan agar menjadi bagian sentral dari pembangunan, menjadi suluh
dari peradaban.
“Perempuan harus
mengambil peran untuk menciptakan suatu perubahan di tengah tantangan zaman,” kata
Indah.
Indah Putri juga
menambahkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan
peluang dengan menggali segala potensi yang kita miliki.
“Kita mesti konsisten
dalam menekuni hal yang dijalani, agar membuahkan hasil untuk diri kita sendiri,”
tambah Indah, seraya menambahkan bahwa hidup ini kita sendirilah yang menentukan,
bukan berjalan di atas arahan orang lain.
Ketua BEM Fisip Unismuh
Makassar, Zul Jalali Wal Ikram, melaporkan bahwa kegiatan Women's Studies berfokus
pada pengembangan leadership atau kepemimpinan perempuan agar memiliki
kesadaran kritis.
“Kepedulian, solidaritas, kecakapan hidup, dan berkomitmen menjadi pelaku perubahan sosial agar terbebas dari pelecehan, kekerasan serta kemiskinan,” kata Zul Jalali. (zak)
----
Baca juga:
Lahir di Enrekang, Besar di Papua, Jadi Bupati di Luwu Utara
Petualangan seru
BalasHapus