-----
Senin, 30 Januari 2023
Di
Balik Berita Yang Bagus, Ada Redaktur Yang Hebat
- FKIK Unismuh Makassar Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Multimedia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Buku-buku yang laku keras di pasaran
bukan hanya karena penulisnya yang hebat, melainkan karena di belakangnya ada
editor yang yang baik. Penulis yang hebat tidak dapat bekerja dengan baik tanpa
editor yang hebat.
Begitu pun di dunia
jurnalistik. Tidak ada reporter yang dapat bekerja dengan baik tanpa redaktur
yang baik. Reporter yang hebat tidak dapat bekerja dengan baik, tanpa redaktur
yang hebat.
“Di balik berita yang
bagus, ada redaktur yang hebat,” kata wartawan senior, Asnawin Aminuddin, saat
membawakan materi ‘Penulisan Berita dan Penyuntingan Naskah’ pada Pelatihan
Jurnalistik dan Multimedia yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Gedung FKIK
Unismuh Makassar, Ahad, 29 Januari 2023.
Naskah berita yang
ditulis reporter sebaiknya diedit oleh redaktur agar beritanya benar, tidak ada
salah eja atau salah ketik, akurat, kalimatnya terstruktur, sehingga menarik
dan enak dibaca atau didengar serta mudah dipahami.
“Orang yang melakukan
editing atau mengedit naskah berita disebut sebagai editor. Di media cetak,
pekerjaan editor dilakukan oleh redaktur. Ada juga yang menggunakan istilah
Kepala Desk. Redaktur biasanya adalah wartawan yang telah melalui proses yang cukup
lama sebagai reporter atau wartawan lapangan,” kata Asnawin.
Di media massa cetak
harian, jabatan redaktur antara lain dibagi menjadi Redaktur Olahraga, Redaktur
Ekonomi dan Bisnis, Redaktur Humaniora (pendidikan, kesehatan, sosial,
keagamaan), Redaktur Hiburan, Redaktur Hukum dan Kriminal, serta Redaktur
Politik dan Pemerintahan.
Asnawin yang pemegang
sertifikat Pelatih Nasional Wartawan PWI, mengatakan, secara etimologis, redaktur
berasal dari bahasa Belanda, redacteur, yang secara umum artinya seseorang yang
bertugas melakukan penyuntingan, yaitu memberi judul, memperbaiki kesalahan
ejaan, tanda baca, diksi, serta keterpaduan antar-paragraf, dari naskah berita
yang telah ditulis dan dikirimkan oleh reporter.
Mengedit naskah berita
atau editing, lanjutnya, membutuhkan inteligensia, empati, fleksibilitas,
kepercayaan diri, kemauan untuk bereksperimen, ketajaman, ketelitian, dan
kesabaran guna membantu reporter / penulis dalam mencapai tujuannya.
“Editing atau
penyuntingan adalah pekerjaan intelektual dan teknis. Intelektual karena ia
membutuhkan wawasan memadai untuk validasi fakta dalam sebuah naskah. Teknis
karena ia membutuhkan kecermatan dalam pilihan kata, kalimat, dan tanda baca. Dengan
intelektualitas dan kemampuan teknis, editor menjadikan sebuah naskah menjadi
hebat, layak siar, layak muat, enak dibaca, serta mudah dicerna pembaca,” kata
Asnawin.
Pelatihan bertema
“Jurnalistik Muda Dalam Menjawab Tantangan Era Digitalisasi”, diikuti puluhan
peserta yang terdiri atas mahasiswa FKIK Unismuh Makassar dan dilaksanakan
selama dua hari, yakni Sabtu dan Ahad, 28-29 Januari 2023.
Materi yang diberikan
kepada peserta dalam pelatihan ini antara lain Pengantar Jurnalistik,
Perencanaan Peliputan dan Teknik Wawancara, Fotografi Jurnalistik, Jurnalisme
Online dan Media Sosial, Teknik Dasar Videografi, serta Penulisan Berita dan
Penyuntingan Naskah.
Pelatihan dibuka oleh
Wakil Dekan III FKIK Unismuh dr Asdar SpB, dan dihadiri Ketua Panitia dr Dzar
Fadli El Furqan, dan Sekretaris Panitia dr Ikhsan Mursad. (zak)