------
Sabtu, 14 Januari 2023
Rusdin
Tompo Sumbangkan Buku “Mimpi Seorang Prajurit” ke Perpustakaan Poltekkes
Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Penulis dan pegiat literasi, Rusdin
Tompo, punya kebiasaan mendonasikan buku-buku yang ditulisnya. Pada Jumat, 13
Januari 2023, misalnya, Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA
Provinsi Sulawesi Selatan itu, menyerahkan buku karyanya, “Mimpi Seorang
Prajurit” Kepada Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes, Jalan Monumen Emmy
Saelan 3, Makassar.
Penyerahan buku itu
diterima langsung Kepala Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes, Andi Ruhban,
usai acara diskusi buku Kumpulan Puisi “Gumpalan Ditegak Tulang Terhempas di
Landasan Pulau” karya Andi Matahari Remmang Rilangi.
Diskusi buku yang
dihadiri sejumlah penulis, dosen, kepala sekolah, pegiat literasi, penyair dan
sastrawan itu diadakan oleh Forum Sastra Indonesia Timur (FOSAIT).
Rusdin Tompo yang sejak
tahun 2014 memantapkan dirinya sebagai penulis itu, memang kerap mendonasikan
buku-buku ke perpustakaan, warung kopi, kafe, maupun taman baca. Setiap kali
bukunya terbit, dia akan menyerahkan bukunya itu ke Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan. Buku yang sama akan diserahkan pula
ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar serra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
(DPK) Kabupaten Gowa.
Penyerahan buku ke
Perpustakaan Provinsi merupakan perintah undang-undang, dan kewaiibannya
sebagai penulis. Sedangkan penyerahan buku ke Perpustakaan Kota/Kabupaten, biar
menambah koleksi perpustakaan tersebut, sekaligus agar buku yang ditulisnya
bisa semakin banyak dibaca orang.
Buku-buku yang ditulis
maupun diedit Rusdin Tompo, antara lain, bisa ditemukan di Kafe Baca, Jalan
Adyaksa, di Kedai Djaja di Pasar Toddopuli, di perpustakaan Yayasan BaKTI, dan
beberapa perpustakaan sekolah.
Dia memang aktif
menjadi fasilitator gerakan literasi sekolah di beberapa SD di Makassar. Bahkan
ketika reuni 30 tahun angkatan 1984, SMA Negeri 2 Ambon, Rusdin Tompo
menyumbang puluhan buku yang ditulisnya untuk almamaternya tersebut.
Kesadaran mendonasikan
buku ini sudah tumbuh sejak dia mendirikan Lembaga Investigasi Studi Advokasi
Media dan Anak (LISaN). Meski, saat itu, dia belum seproduktif sekarang menulis
buku.
Kala itu, lembaga yang
didirikannya itu menerbitkan Majalah Galang yang mendapat support dari Plan
Indonesia sebagai mitranya. Majalah ini, rutin dibagikan ke beberapa tempat,
salah satunya Starbook Cafe, yang letaknya di seberang jalan Mal Panakkukang (MP).
Kafe di teras rumah yang menawarkan internet gratis ini, kini sudah tidak ada
berganti dengan distro.
Bagi Rusdin Tompo,
buku-buku itu mesti mengarungi nasibnya sendiri, menemui pembaca, tak peduli
dia berada di perpustakaan, kafe atau ruang keluarga. Karena itulah cara dia
berbagi, berdonasi, sebagai cara menggairahkan kegemaran membaca. (zak)