BUDAYA DIGITAL. Pada seluruh penduduk dunia, semakin ditanamkan kesadaran bahwa dunia digital dan budaya digital mumpuni adalah sesuatu yang sulit terelakkan. Kehadirannya kini sedang gegap berlangsung. Budaya digital telah dielaborasi dan dikolaborasikan dengan macam-macam sumber daya termasuk budaya tradisional hingga menjadi top trending. Kehadiran budaya digital semakin menunjukkan perannya dalam kehidupan dan perilaku manusia.
-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 06
Januari 2023
OPINI
BUDAYA
Trend
Budaya Digital dan Kreativitas Berkesenian Memanfaatkan Potensi Budaya Makassar
Oleh: Yudhistira Sukatanya
(Seniman, Sastrawan,
Budayawan)
Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar telah berakhir ditandai dengan penampilan Closing Ceremony spektakuler, di Stadion Lusail, Ahad, 12 Desember 2022, pada pukul 21.00 WIB.
Megah acara yang
bertabur-artis-dunia tersebut, berisi sajian rangkaian musik, tari, teater dan
puisi. Tentunya termasuk lagu resmi - soundtrack Piala Dunia 2022 Qatar.
Peristiwa tersebut
sempat membuat merinding-penonton. Tidak hanya bagi yang hadir langsung tapi
juga yang menonton via akses live streaming atau live show virtual reality di
televisi.
Upacara penutupan itu
bertema “A Night to Remember”. Diawali penerbangan
balon warnawarni dan tak hanya itu, juga menghadirkan balon-balon virtual yang
menyerupai berbagai hewan seperti lumba-lumba dan ikan paus.
Selanjutnya ada Ozuna
dan Gims akan membawakan 'Arhbo'. Lalu penampilan Nora Fatehi, musisi
Kanada-Maroko mendendangkan lagu resmi Piala Dunia 2022 Qatar, Light The Sky,
berkolaborasi dengan RedOne, Manal Balqees, dan Rahma Riad. Bukan cuma itu,
penyanyi Shakira dan Jennifer Lopez juga tampil dalam tayangan video.
Kemeriahan closing
ceremony Piala Dunia 2022 terasa hingga puncaknya saat Davido dan Aisha
menyanyikan lagu “(Hayya Hayya) Better Together” yang sungguh sanggup
mengguncang emosi penontonnya.
Para penonton nyaris
tak berkutik. Mereka yang hadir langsung, sekira 88.000 orang, bersedia duduk
mulai pada pukul 16.30 waktu setempat. Mereka tidak ingin melewatkan upacara
penutupan yang menakjubkan dan menjanjikan kenangan abadi itu.
Panitia sungguh
berhasil menggelar pesta penutupan yang sangat meriah dan berkesan dengan
pemanfaatan teknologi digital, video mapping tersaji dengan presisi dan
memesona imajinasi juga gebyar atraksi konfigurasi lenggang kembang api.
Menariknya, acara
tersebut hanya berdurasi selama kurang lebih 15 menit dengan mengusung konsep
persatuan dunia dalam turnamen sepak bola 29 hari, melalui puisi, tari, teater,
musik dan lagu. Tetapi suguhan itu sungguh terasa sangat melekat dalam benak
dan sulit terlupakan.
Pesta penutupan ini
diketahui tidak kalah meriah dengan pesta pembukaan sebelumnya. Saat mana Qatar
mengundang Morgan Freeman dan Jungkook BTS yang menjadi pusat perhatian.
Penting diketahui bahwa
beragam fasilitas kelas wahid telah disuguhkan oleh Qatar sebagai tuan rumah
Piala Dunia 2022. Demikian pula kemewahan yang disuguhkan berupa akses
internet.
Berdasarkan catatan
Ooredoo, perusahaan telekomunikasi milik Qatar itu, memasang 8.466 antena di 8
stadion yang digunakan selama Piala Dunia 2022, sebagai infrastruktur jaringan
internet.
Dalam proses
pemasangannya, Ooredoo melibatkan sekitar 500 ahli. Lusail Stadium memiliki
catatan tertinggi dalam hal penggunaan internet yaitu 222 TB.
Qatar juga menyampaikan
bahwa pihaknya menyediakan akses WiFi di dalam maupun di luar 8 stadion, dengan
kapasitas 201 TB. Tuan rumah Piala Dunia 2022 menyatakan bahwa itu merupakan
investasi strategis bagi Ooredoo di tahun-tahun berikutnya.
Pada saat babak final
Argentina vs Prancis yang dihelat pada 18 Desember 2022, jumlah voice call
menggunakan sinyal Ooredoo mencapai 11,4 juta panggilan, sedangkan 646.000
pengunjung stadion menggunakan layanan roaming.
Lalu pesan apa yang
bisa disimak dari penyelenggaraan peristiwa akbar yang sangat berkesan
itu?
Setidaknya, pada
seluruh penduduk dunia, semakin ditanamkan kesadaran bahwa dunia digital dan
budaya digital mumpuni adalah sesuatu yang sulit terelakkan. Kehadirannya kini sedang
gegap berlangsung.
Budaya digital telah
dielaborasi dan dikolaborasikan dengan macam-macam sumber daya termasuk budaya
tradisional hingga menjadi top trending. Kehadiran budaya digital semakin
menunjukkan perannya dalam kehidupan dan perilaku manusia.
Dunia
Digital dan Trend Budaya Digital
Digital adalah suatu
bentuk modernisasi proses ataupun pembaruan dari penggunaan teknologi yang
dihubungkan dengan hadirnya internet dan teknologi komputer. Proses kerjanya
terselenggara dengan menggunakan peralatan canggih agar mampu mempermudah
urusan manusia.
Dunia digital adalah
ekosistem berbasis digital yang tidak bisa dipisahkan dengan budaya manusia
masa kini. Budaya digital adalah seluruh proses kerja dan interaksi yang
dilakukan dengan mengubah hal yang non-digital menjadi digital memanfaatkan
teknologi digital.
Teknologi digital
adalah suatu perangkat yang tidak lagi hanya menggunakan tenaga manusia secara
manual, tetapi memanfaatkan sistem pengoperasian otomatis dengan sistem
komputerisasi atau format yang dapat terbaca oleh komputer.
Di belakang layar,
memang ada manusia sebagai agen perubahan-kreator yang memiliki peran dalam mengendalikan
tatanan kehidupan baru di dunia baru itu. Pengendalian yang juga tak terelakkan
ketika menerapkan budaya digital. Singkat kata, dunia digital telah
menghadirkan budaya digital.
Budaya digital atau
digital culture hadir melalui cara manusia berinteraksi, berperilaku, berpikir
dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat yang menggunakan teknologi
internet.
Budaya
digital terbentuk sebagai dari hasil pola pikir, perilaku, dan cipta karya
manusia. Penerapan budaya digital lebih terarah kepada pola pikir atau mindset
masyarakat untuk beradaptasi dengan teknologi internet.
Menurut
Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Yunita Faela Nisa,
ada tiga aspek dalam membangun budaya digital yang sebenarnya sudah diadopsi
oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, partisipasi. Bagaimana masyarakat
berpartisipasi dalam memberikan kontribusi untuk tujuan bersama. Kedua, perbaikan. Mengubah budaya lama
menjadi budaya baru menjadi lebih efesien.
Ketiga, brikolase. Memanfaatkan hal yang sudah ada untuk
membentuk hal baru.
Lalu, bila ada yang
ingin tahu apa yang akan terjadi di masa depan, maka sebaiknya berkaca, membaca dan menyimak peristiwa masa
lalu dari waktu ke waktu. Kalimat
tersebut bisa disebut adalah salah satu hal yang menggambarkan pendekatan trend
analysis atau analisis kecenderungan.
Dengan melakukan trend
analysis atau analisis trend, maka akan sangat bermanfaat dalam kecepatan pembuatan
keputusan yang tepat. Karena dengan mengidentifikasi trend yang terjadi pada
masyarakat dan memprosesnya dengan mempertimbangkan peluang, hambatan dan
tantangan,
maka dapat segera dibuat perubahan guna menyesuaikan diri agar dapat bersaing
di tengah persaingan yang ketat.
(bersambung)
----
Artikel bagian 2: