__ jangan nikah siri dan selingkuhan yang bersembunyian. Apalagi kawin Larian? Kalau tak disetujui dan juga terlanjur basahin terpaksa dibawa kawin lari ke rumah Kepala Dusun atau Kepala Desa. Kemudian, terpaksa dinikahkan oleh Kepala Desa atau kepala dusun bersama orang tuannya dengan apa adanya.
Oh gitu, kawin koq lari-larian..kawin yang elok dong. Kan enak duduk manis lebih romantis gaya raja dan ratu seharian.
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 25 Februari 2023
OPINI SASTRA
Bualan
Nikah Larian
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Dalam laman Google “Nikah
Di Bawah Tangan” atau Nikah Siri yang dilogikan dengan nikah tanpa adanya
suatu pencatatan pada instansi yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan.
Hukumnya sah menurut
hukum Islam sepanjang tidak ada motif “sembunyi”, tentunya juga telah memenuhi
ketentuan syari'ah yang benar.
Nikah tersebut, hampir
sama esensinya merupakan pernikahan yang tidak dicatat di Kantor Urusan Agama
(KUA). Kata siri berasal dari bahasa Arab yaitu siri atau sir yang berarti
rahasia__ boleh ditautkan pemaknaannya yang bersifat sembunyi-sembunyi dan
kelakuannya tidak jauh berbeda dengan gaya perselingkuhan, sekalipun ada juga
kemiripan pemaknaan dan sama bersifat sembunyian dengan Nikah Lari, namun
konten bualannya berbeda ending tautannya.
Di dalam tautan Facebook
(fb) dan dishare di pelbagai group WhatsApp (WA) tertanggal 24 /2/2023, saya
menggores narasi berjudul Selingkuhan - Sirihan lebih kurangnya, sebagaimana
berikut ini.
Selingkuhan
- Sirihan
Ada yang berseloroh
kurang lebihnya,
Loh__ apa bedanya
selingkuh dengan nikah siri_sekalipun
beda rasa diksinya tetapi sama saja disembunyikan_ domain dimaininnya_?
Kenapa tak jujur saja_pilih poligami kalau darurat 'kan tidak
larang __daripada susah sesak berseyapan takut ketahuan_ sekalipun Tuhan
tak mungkin dikadalin dalam kesialan__
_
lebih baik terus terang dan juga elegan plus cingklong tanpa kong kali kong_
Namun, eloknya jangan
pula karena galau lalu melegitimasi agama yang didiksikan,__
Firaun juga para raja
pun dengan selir-selirnya tidak dianggap selingkuhan__
dan juga Abu Lahab
bersorban jubahan juga berpoligami mungkin juga tidak dikatakan bersengkuhan
nikah siri_an__
...
Saya hanya mendengarkan
selorohan mereka sambil tertawa. Kemudian sepintas saya turut senyum simpul,
tanpa komen apapun, __sekalipun pernah mendengar sebelumnya, ramai pula
diperbincangkan oleh yang lainnya. Namun, saya tak mau ambil bagian dari cerita
seloroh yang melolong demikian.
Mungkin ada benarnya
barangkali saja, tetapi lebih elok saya menghindar, __khawatir nantinya
terakumulasi dari percikan gosipan tak bermutu pula atas kelakuan logika
berkadalan yang terbiasa berbual gaya bebal demikian.
Dari goresan tersebut
dishare, ada beberapa tanggaapan berkomentar, baik di facebook maupun pada
group wahtsapp, di antaranya akan dikutip apa adanya.
Dalam tautan fb, yakni
sebagai berikut.
Muhammad Lukman Ashari:
“Kata kunci nya adalah jujur. Eh tapi manusia itu memang mahluk yang lemah.”
Saya: Senior sepakat
sangat meminjam kosa kata Melayu
__boleh saya nanya, apa
diksi "manusia itu memang mahluk yang lemah" ni bukan jua terkesan
retorik arogansi untuk melegetimasi karena terlanjur basah dan nekatan pula?
__syukron katsiran.
Muhammad Lukman Ashari:
U know more pak😃
Saya: wow, I have doubts
again this expert 😊
Lain lagi di group WA
SMPN 6 Bima, ada yang komentar, yakni teman seperjuangan yang baik, di
antaranya.
Mimi Utami: “Setiap
pemikiran dan tindakan pasti akan ada suatu niat, entah baik atw
buruknya,.... manusia kdg terlena dg hiruk-pikuk dunia, yg wajar atw
kurang pas... Yg tau pasti sgl nya hanya Allah SWT...”
Lalu, saya berkomentar:
Sekalipun hanya gerak niat tetapi kalau belum berwujud tindakan, tentu tak
dicatat oleh Malaikat__ masih terikat dengan nilai nol, tetapi bila berwujud,
maka baru diberi angka 1 atau di atas sekian.
Terlepas niat, gerak
dalam domain pesan goresan bermakna simbolik, kepada siapun tak jujur dengan
getaran nurani, baik kepada dirinya maupun pada orang lain, tentu disesalkan
tanpa bisa diingkari.
Esensi kejujuran mesti
dikedepankan, sekalipun kewajaran akan hiruk pikuk dunia bersandiwara nan
sendugurau i do ini__ sebelum menggapai kehidupan keabdian bersalaman dengan
RabbNya__manakala husnul khotimah dari hasil ikhtiarnya.
Tentu, landasan ikhtiar
dengan titah pesan melalui kitapnya mesti diindahkan berlubuk kebun sanubari
guna dipanen dikemudian kelak menanti. Sekalipun mungkin, di akhirat
nanti memang keputusan akhir hanya digenggamanNya tak dapat diingkari pula
karena tercatat rapi oleh MalaikatNya.
Terimakasih, atas
komentar yang menarik ini, mba Mimin 😊🤝
…..
Kemudian, di group WA
bergaya sorban yang terbungkusi dan kesannya seakan merasa akademis, namun
terlalu berani membagi tulisan orang lain tanpa mengutip sumbernya.
Padahal sikap terlalu
berani mengambil atau membagi tulisan orang lain tanpa mencantumkan penulisnya,
itu telah diharamkan oleh para akademisi __dinyatakan dengan istilah
plagiarisme atau boleh diidentikkan dengan pemalakan atau pencuri karya.
Esensi karakter pencuri
juga suka mengambil dengan sembunyi-sembunyi, dan mungkin boleh beridentik
dengan dimensi pelakon nikah siri - berselingkuhan juga settingannya bersifat
suka bualan sembunyian. Adapun, tulisan dibagi pada group WA dimaksudkan,
bejudul “Perbualan Malaikat dan Orang Kaya.”
Tulisan tersebut,
setelah ditelusuri di Google ternyata bersumber dalam Blog. Wartawan Rasmi
Lawan Reformasi, tahun 2022, sebagaimana berikut ini, saya kutip seutuhnya.
Perbualan
Malaikat dan Orang Kaya
Pak Abu seorang saudagar
emas yang kaya raya dan alim, telah meninggal dunia tapi dimasukan ke neraka.
Malaikat: Berapa banyak
rumahmu?*
Pak Abu: Empat*
Malaikat: Mobilmu?*
Pak Abu: Lima*
Malaika: Kau gunakan
untuk apa semua hartamu?*
Pak Abu: Saya pergi
haji setiap 5 tahun sekali, umrah tiap tahun, infaq sedekah tiap hari, bahkan
banyak masjid yg saya bantu membina nya.*
Malaikat: Oke silakan
masuk syurga.*
Pak Abu berjalan dengan
bergaya menuju pintu surga, tapi kemudian malaikat memanggilnya.*
Malaikat: Hei Pak Abu,
tunggu ada satu pertanyaan lagi.*
Pak Abu: Apalagi yang
nak ditanyakan?*
Malaikat: Wahai Pak
Abu, berapa orang isterimu?*
Pak Abu: Hanya satu*
Malaikat: Kenapa hanya
satu? Kamu orang kaya dan mampu, tapi hanya beristeri satu?*
Pak Abu: Saya takut
sama isteri saya.*
Malaikat: Nah ini
masalahnya. Kamu tidak jadi masuk syurga ... Silakan menuju neraka .. segera!!*
Pak Abu: Kenapa? Apa
salah dan dosa saya?*
Malaikat: Takut itu
hanya kepada Allah SWT, tetapi kamu lebih takut kepada isterimu. Itulah yg
menyebabkan kamu dimasukkan ke neraka.*
Pak Abu: Aduh.... Kalau
tau begini aku nyesal hanya nikah satu kali*
*Allah SWT. berfirman:
“Janganlah kalian takut
kepada manusia dan takutlah kalian kepada-Ku.”
(QS. Al Maidah : 44)
_____
Moga² di Grup ini tidak
ada yg takut kepada isterinya...
*__Sumber_at.
Pembualan Malaikat dan Orang Kaya. Blog. Wartawan Rasmi Lawan Reformasi.
https://wrlr.blogspot.com/2022/09/perbualan-malaikat-dan-orang-kaya.html?m=1_[25/2/2023].
Sesungguhnya, goresan
di blog wartawan, besifat ilusi dagelan lelucon, dan terkesan terselubung
simbolik memainkan logika keyakinan agama Islam. Bila dikaji secara logis
dengan kebeningan radius kecerdasan yang tajam, namun karena kesan lelucon pada
klausa di akhir dialognya, maka pembaca larut dengan berending ketawaan saja.
Sama halnya, dengan
seloroh pada perbincangan tentang perselingkuhan _ Nikah Siri di atas, dan
di endingnya terbawa 'ketawaan bersama' pula dengan keheranan menggelitik 'koq
bisa ya?
Ya, bisa lah ... itu
buktinya, __ jangan nikah siri dan selingkuhan yang bersembunyian. Apalagi
kawin Larian? Kalau tak disetujui dan juga terlanjur basahin terpaksa dibawa kawin lari ke rumah Kepala Dusun atau Kepala Desa. Kemudian, terpaksa
dinikahkan oleh Kepala Desa atau kepala dusun bersama orang tuannya dengan apa
adanya.
Oh gitu, kawin koq lari-larian..kawin yang elok dong. Kan enak duduk manis lebih romantis gaya raja
dan ratu seharian.
Kawin Lari, boleh
diidentikkan dengan istilah "Londo iha" dalam diksi Bima, namun frase “Londo
iha” manakala dimaknai secara literally ke dalam Bahasa Indonesia, berarti “Turun
Rusak” __tentu kesannya kurang elokan, dikarenakan bualannya di bawah lari oleh
lelaki pacarnya secara sembunyian saat gulita malam.
Wallohu'alam
..
UHAMKA Jakarta, semoga tetap mencerahkan pendidikan berkeadaban dan patut jadi teladan__