----
Kamis, 09 Maret 2023
Dosen
STIM Lasharan Jaya Makassar Moderator Konferensi Internasional di Jakarta
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dosen
STIM Lasharan Jaya, Assoc. Prof. Muhammad Amsal Sahban PhD diberikan
kepercayaan sebagai moderator Grup Panel Discussion pada 6th International
Research Conference on Economics, Business and Social Sciences, di Hotel
Central Cawang, Jakarta, Rabu dan Kamis, 8-9 Maret 2023.
Konferensi ini
sukses diselenggarakan berkat Kerjasama Institut Bisnis Informatika Kosgoro
1957 dengan Center Sustainability Research and Consultancy dari Pakistan.
Kerjasama
tersebut dikembangkan dengan menggandeng beberapa institusi perguruan tinggi
sebagai conference Co-chair di antaranya STIM Lasharan Jaya Makassar,
Universitas Nahdatul Ulama Sidoarjo, serta Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad
Dahlan, Lamongan.
Sesi grup panel
discussion ini dimoderatori oleh Muhammad Amsal Sahban, dengan pembicara Prof Abdul
Halim Abdul Majid (University Utara Malaysia), Prof Muhammad Sadik (IBI Kosgoro
1957), Dr Shamsul Anaz Khassim (Universiti Teknologi Mara, Malaysia), serta Dr
Masyitah Novianti (Universitas Nahdatul Ulama Sidoarjo, Indonesia).
Kegiatan diskusi
ini disaksikan oleh lebih dari 70 peserta konferensi dan turut disaksikan pula
oleh Conference Chair, Prof Ruswiati Suryasaputra, Keynote Speaker dari HKUST
Business School, Hong Kong SAR China, Prof Ulf Henning Richter, serta Rektor
Institut Bisnis dan Informatika Assoc. Prof. Haswan Yunas.
Dalam sesi ini,
para narasumber berdiskusi terkait hubungan antara digitalisasi dengan
pembangunan yang berkelanjutan dan berdiskusi mengenai tema Quadruple Helix
yang merupakan pengembangan dari Triple Helix dimana terdapat 4 pilar
koordinasi antara pemerintah, academia, industry dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial
politik pada negara berkembang.
Diskusi ini
berlangsung selama 2 jam dan para panelis diberikan pertanyaan di antaranya
terkait peran digitalisasi untuk ekonomi, bisnis dan sosial, serta peran
koordinasi antara pemerintah, academia, industry dan masyarakat dalam
menggunakan digitalisasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Diskusi ini membuka wawasan para peserta konferensi untuk dapat memetakan posisi mereka sebagai academia untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Amsal. (asnawin)