-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 05 April 2023
OPINI SASTRA
Binatang
Juga Berpuasa
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Terkutip oleh HKEP Moro
(2016), ada beberapa sumber yang dinukilkan bahwa: gajah, kucing, dan anjing
berpuasa ketika menderita luka dalam, sedangkan kuda dan sapi berpuasa ketika
terserang penyakit.
Laba-laba dan anak ayam
berpuasa di awal kelahirannya untuk menyempurnakan proses adaptasi. Ikan
salmon, penguin, angsa, seabull, anjing laut, singa laut, dan ulat bulu,
berpuasa untuk meningkatkan kualitas sperma dan sel telur guna menghasilkan
generasi yang sehat (Anonim, 2010; Dadan, 2016). Setiap binatang mempunyai
siklus puasa dengan periode dan lama yang berbeda-beda.
Menurut Sparks (1983),
terdapat istilah hibernasi, walaupun ada perbedaan dengan makna puasa.
Selama hibernasi di
musim dingin, beberapa binatang akan tidur selama berbulan-bulan. Tujuannya
menurunkan suhu tubuh hingga 1°C di atas suhu lingkungan, menurunkan detak
jantung hingga 2% dibandingkan dengan detak jantung normal, dan mengurangi
konsumsi oksigen hingga 3% dari normal (Campbell et al., 2004).
Meskipun begitu, baik
beruang, anjing laut, singa laut, ulat bulu, penguin, kelelawar, tikus, landak,
kadal air, kadal darat, lalat, lebah, serangga, maupun woodchuck, puasa dengan
polanya masing-masing.
Ada yang berpuasa dalam
hitungan hari, ada juga yang hingga hitungan bulan. Beberapa binatang lain
melakukan estivation, yaitu tidur selama musim panas. Tujuannya menghadapi
langkanya sumber makanan, juga menghindari terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).
Binatang-binatang yang
berpuasa pada musim panas contohnya buaya, ular, katak, capung, aardvark,
lemur, bekicot, lungfish, kepiting, dan siput.
Ada yang beberapa hari,
ada pula yang sampai enam tahun, seperti siput (Hickman et al., 2012).
Binatang memiliki tujuan tertentu, sehingga kuat menahan lapar dan haus sampai
berbulan-bulan lamanya.
Bukan
Dimonopoli Manusia
Jadi, puasa bukan untuk
dimonopoli manusia, dan kemudian dalam buku saya berjudul “Mamonisme:
Doridungga berhingga BJ Habibie dalam diksi Bermada Cinta” (2019), dinukilkan
goresan diksi cinta dan dimodivikasi, yakni sbb.
Dalam goresan Alamendah
(Posted on 7 Agustus 2011), dinyatakan bahwa ternyata puasa bukan hanya
dimonopoli oleh manusia saja, tetapi Binatang pun berpuasa
Beberapa binatang pun
melakukan ritual puasa. Sejumlah binatang juga melakukan puasa secara berkala,
tentunya dengan sebab dan tujuan yang berbeda dengan puasa yang dilakukan
manusia.
Misalnya, unta mampu
melakukan puasa tanpa makan dan minum hingga berhari-hari, sehingga unta mampu
berjalan beratus-ratus kilometer di daerah padang pasir tanpa makanan dan
minuman.
Hal yang sama juga
dilakukan oleh beberapa jenis beruang yang mampu berpuasa selama musim dingin.
Kondisi alam yang ekstrim sehingga kemudian memaksa unta dan beruang waktu
untuk berpuasa.
Kemudian, Puasa Kukang
yang merupakan anggota genus Nycticebus, merupakan hewan pemalas. Saking
malasnya, aktivitas keseharian kukang hanya diisi dengan tidur dengan cara
bergelung atau menggantung di pohon. Kalau lapar, barulah kukang bangun mencari
makan, dan setelah makan, dia akan tidur (puasa) lagi.
Bisa dikatakan, puasa
yang dilakukan kukang lebih disebabkan oleh sifatnya yang pemalas.
Puasa Ular. Ular
melakukan praktik puasa secara berkala. Hewan melata ini dalam waktu tertentu
akan melakukan puasa setelah terlebih dahulu mempersiapkan cadangan makanan di
perutnya.
Puasa yang dilakukan
ular bertujuan meningkatkan suhu badan hingga beberapa derajat di atas normal
guna melakukan pergantian kulit baru.
Hal yang sama, juga
dilakukan oleh biawak. Jadi, tujuan puasa yang dilakukan adalah untuk melakukan
pergantian kulit baru yang agak lentur sehingga makin besar.
Ayam Betina melakukan
praktik puasa setiap kali mengerami telurnya. Dengan berpuasa suhu badan ayam
akan meningkat sehingga telur yang dierami agar dapat menetasi anak-anak dari
cangkang telurnya.
Puasa
Ataukah
Menjadi pertanyaan,
adalah, apakah puasa yang kita lakukan juga dimensinya, seperti unta yang
melakukan puasa lantaran terpaksa oleh keadaan.
Ataukah seperti puasa
kukang yang menggunakannya sebagai ajang bermalas-malasan.
Ataukah kita berpuasa
seperti ular yang sekadar ingin mempercantik dan memperindah kulit dengan
memperbesar ruas corak tubuh saja.
Atau seperti ayam
betina yang berpuasa untuk merubah telur menjadi anaknya sedangkan dirinya
tetap menjadi ayam bah sedia kala.
Atau puasa yang kita
lakukan, seperti puasa yang dilakukan oleh ulat. Berpuasa untuk mengubah diri
dari ulat yang buruk rupa dan perangai, menjadi kupu-kupu yang cantik menawan
dan tingkah perilaku menyenangkan hati bila dipandang.
Jawabannya ada dalam
hati kita masing-masing? Tentu, kita bisa menilai dengan kadar penghargaan yang
berdasar radius tingkat kecerdasan masing-masing, sekalipun berbeda rasa dengan
orang lain.__namun, bukan sekadar berbeda tanpa logika mendasarinya dengan
arogansi gila dihormati pula.
Dimensi puasa dilakukan
bukan hanya ikutan, hanya malu dan mau dipuji oleh orang lain. Tetapi, hanya
dimensi keyakinan, yakni berpuasa demi Tuhan sekalipun orang lain tak
mengetahuinya, saat kita lagi berpuasa. Karena kita tidak berniat untuk pameran
dalam berpuasa guna action berpenampilan pepesan.
Puasa
Tampilan
Buat apa memaksa jos
dengan berpenampilan wah kren dari hasil sungsangan rampasan hak orang lain__
dan tentu itu diharamkan Tuhan
Walau bagaimanapun
penampilan aduhai dan didesain guna mengharap pujian orang lain__namun majnun
Sama halnya
membungkusin bangkai diri untuk dikipasin__
Sekalipun
Berjas dan berdasi
super mewah namun masih telanjang juga majnun__
Bemobil bermerekan
super mewah namun marwah tetap asfala safilin; __Tetap hina dina di mata Tuhan
Lebih elokan tampil apa
adanya tanpa rekayasa apapun,
namun hasil dari
keringatan sendiri dan diridhoi Tuhan__ bersalaman husnul khotimah firdausin.
Salam berkalam husnul
khotimah menjadi harapan okeh semua makhluk yang berpuasa demi Tuhan, dan patut
kita hargai dikarena dia memahami takdirnya.
Kita menghargai karena
ia tidak arogan, bahkan berkorban tanpa beban__ dalam melaksanakan tugas yang
telah dianugerahkan sebagai takdirnya.
itu esensi ketulusan
sebagai utusan Tuhan mesti diteladani__ berhingga kapapun
Sekalipun, beribu tahun
tertimbun kuburan__ selalu dikenang berlinang air mata penuh kecintaan tak
dapat dibendung__ tiada pula bisa dibanding terjunjung hampa berujung__
manakala dimaknai puasa dengan ketulusan hanya demi Tuhan, __bukan tampilan.
Kalau hanya tampilan,
binatang pun berpuasa__
……
UHAMKA Jakarta dan
Unismuh Makassar, tetap berekosistem dalam Mencerahkan Pendidikan yang
Cerdas berkeadaban santun _Tentu menjauhi kesan beraction dalam berkuasa dan
berpuasa_