-------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 22 April 2023
OPINI SASTRA
Lebaran
Cinta atau Majnun
Oleh:
Maman A. Majid Binfas
(Sastrawan, Akademisi,
Budayawan)
Pada goresan kali ini,
saya menukilkan dari Wikipedia (2023) yang membagi kisah tentang Qais dan Layla
jatuh cinta. Satu sama lain jatuh cinta, ketika mereka berdua masih muda.
Namun seiring waktu,
ayah Layla tidak merestui hubungan asmara mereka berdua. Qais pun ditinggal
pergi Layla karena ayah Layla tidak merestuinya. Layla kemudian dinikahkan oleh
ayahnya dengan seorang saudagar kaya yang berasal dari suku Thaqif di kota Ta'if.
Mendengar berita
tentang pernikahan Layla, Qais pun patah harapan dan pergi meninggalkan
rumahnya untuk menuju hutan belantara. Oleh karena perbuatannya itu, Qais
disebut oleh masyarakat setempat sebagai majnun alias gila.
Meskipun Layla dinikahkan
oleh seorang saudagar kaya, ia tidak dapat merasakan kebahagiaan. Dalam hati
kecilnya, Layla ingin menikahi Qais, meski kenyataan berkata lain.
Setelah hidup bersama
suaminya yang tinggal di Arab utara, Layla kemudian meninggal dalam keadaan
menanggung kerinduan kepada Qais. Qais pun mendatangi pusara Layla dengan
keadaan sangat bersedih.
Tak berapa lama setelah
kematian Layla, Qais pun menyusulnya pergi ke alam baka. Qais pun dimakamkan di
dekat Layla, sebagai tanda cinta yang tak terpisahkan meskipun tragis.
Ketragisan __ manakala dilihat dari kacamata kuda berpusara dunia penampilan I
do berkasmaran majnun atau gila benaran.
Untuk
Apa Berpenampilan
Buat apa memaksa jos
dengan berpenampilan wah kren dari hasil sungsangan rampasan hak orang lain__
dan tentu itu diharamkan Tuhan
Walau bagaimanapun
penampilan aduhai dan didesain guna mengharap pujian orang lain__namun majnun
Sama halnya
membungkusin bangkai diri untuk dikipasin__
Sekalipun, berjas dan
berdasi super mewah, namun masih telanjang juga majnun__ juga bermobil bermerekan
super mewah, namun muruah tetap asfala safilin__ serendahan dari binatang
melata bahkan lebih berguna belatung bangkai apapun.
Esensi asfala safilin__
tetap hina dina di mata Tuhan, sekalipun dikremasin gaya ratu dan raja I do
pula.
Lebih elokan dan elegan
tampil apa adanya tanpa rekayasa apapun, namun hasil dari keringatan sendiri
dan diridhoi Tuhan__ bersalaman husnul khotimah firdausin
Untuk apa menutupi,
tetapi tetap telanjang di mata Tuhan__ dan akan diratapi tanpa dapat diingkari
berhadapan maut kematian__ tentu semua makhluk hidup akan berhadapan, terutama
kita manusia.
Untuk itu, sebelum menghadapi
detik maut kematian sekalipun, kita dianjurkan untuk saling bermaafan menjadi
pilihan cinta dikedepankan, termasuk saat momentum berlebaran dibudayakan
ucapan maaf lahir bathin__ terus diindahkan.
Maaf
Lahir Batin Rutinitas__
Pesan kemanusiaan
sebagai hamba Tuhan, lebih elegan, maka lakukan dengan tulus yang menjadi
petunjuk suratan, sekalipun kesannya tak disambutin kurang elokan oleh orang
lain.
Biarkan butiran
ketulusan mengalir apa adanya dengan senyuman nan mekar di kemudian menanti _
dan Tuhan, tentu akan menilai juga menghargai sekecil apapun menjadi wujud
wirid karyamu akan diberkahiNya dengan salaman senyuman penuh kecintaanNya_
Sekalipun, lembaran
memberi secuil keceriaan pada burung peliharaanmu dengan cinta sesungguhnya.
Sesungguhnya, itu
sebenarnya esensi pemaknaan puasa yang bergizi dengan takdir Lailatul Qadar
yang telah bersalaman dengan keyakinan tulen.
Tentunya, takdir
Laitaul Qadar telah hadir dalam jiwa manakala rotasi getaran nurani makin
bening di dalam ber_'fantasyiru fil-ardhi' semakin tenang__ hal itu, esensinya
berguna untuk ber_fastabiqul khairat menjadi tindakan nyata nan cemerlang__
setelah berpuasa disambut dengan kefitrian gebyar lebaran.
Maka, boleh diasumsikan
bahwa Lailatul Qadar telah hadir dalam arsy hati nurani yang hanif dan hening__
dalam logika cemerlang bersalaman cinta Ilahi.
Semoga demikian diksi
apa adanya, berhingga melalui media ini, kami haturkan salam doa_Maaf lahir
BathinTaqabballahu Minna Waminkum.
Dengan penuh cinta
ketulusan hati paling dalam_sekalipun, berbeda hari raya yang dirayakan, namun
dimensi diberkahi Tuhan menjadi harapan kita menjadi hamba pilihan. Dengan
harapan sejati, tentu diakhiri husnul khotimah dan tidak berkesan, seperti
kisah cinta Layla yang terpisahkan meskipun tragis dalam aksesori majnun pula.
Sesungguhnya, tidak
juga sama sebagaimana diksi topik goresan di atas, bertakbiran lebaran cinta
atau majnun. Namun, takbiran maaf lahir batin selama ini, tidak menjadi pilihan
hanya bah diksi semboyan air di daun talas__ gebyar bergusi rutinitas I do
bertameng lebaran tanpa gizi cinta sebenarnya dan sesungguhnya__ manakala tetap
saja demikan, maka kesan ucapan lebaran hanya melambai majnun dan berpulang
kembali bah sedia kala pula__ tentu diksi tanpa cinta tidak diharapkan Tuhan
dan kita.
Wallahu a’lam bisawab
.....
UHAMKA Jakarta dan
Unismuh Makassar, tetap berekosistem dalam Mencerahkan Pendidikan yang
Cerdas bertakbiran Cinta _