PEDOMAN KARYA
Kamis, 13 April 2023
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
PSM
Champion Tanpa Stadion
“Tadi sore waktu pulang
kerja, di jalan, ada mobil warna merah, di bagian belakang ada tulisan besar,
PSM Champion Tanpa Stadion,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
berjalan beriringan menuju masjid untuk shalat tarwih.
“Berarti maksudnya, PSM
Juara Tanpa Stadion,” kata Daeng Tompo’.
“Itumi yang mau
kutanyakan,” kata Daeng Nappa’.
“Apanya yang mau kita’
tanyakan?” tanya Daeng Tompo’.
“Apa itu maksudnya PSM
champion tanpa stadion?” Daeng Nappa’ balik bertanya.
“PSM itu kan Persatuan
Sepakbola Makassar. Artinya, homebasenya di Makassar, tapi PSM justru menjadi
tuan rumah di Parepare dan numpang stadion di Parepare. Justru saat numpang
itulah, PSM juara, dan PSM harus menunggu selama 23 tahun untuk juara lagi,”
papar Daeng Tompo’.
“Oh begitu,” ujar Daeng
Nappa’.
“Begitu,” balas Daeng
Tompo’ sambil tersenyum.
“Terus kenapa PSM
numpang main di Parepare? Kenapa tidak main di Makassar?” tanya Daeng Nappa’
penasaran.
“Karena Stadion
Mattoanging yang selama puluhan tahun menjadi homebasenya, sudah dibongkar dan
diratakan dengan tanah oleh gubernur,” jawab Daeng Tompo’.
“Kenapakah dibongkarki?
Stadion Mattoanging itu kan stadion bersejarah?” Daeng Nappa’ kembali bertanya.
“Katanya mau dibangun
stadion baru yang berstandar internasional, padahal Stadion Mattoanging itu
sudah dianggap sebagai stadion bersejarah,” kata Daeng Tompo’.
“Otoriter tong itu Pak
Gub, seenaknya menghilangkan Stadion Mattoanging yang bersejarah,” kata Daeng
Nappa’.
“Ah, sudahmi dulu kita
bicara PSM, nantipi lagi, itu sudahmi adzan,” kata Daeng Tompo'. (asnawin)
Kamis, 13 April 2023