Peserta Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-8 foto bersama di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Sabtu, 13 Mei 2023. |
-------
Selasa, 16 Mei 2023
Bulukumba
Sudah Miliki 200 Guru Penggerak
BULUKUMBA,
(PEDOMAN KARYA). Bulukumba sudah memiliki 219 guru
penggerak. Mereka telah mengikuti Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru
Penggerak yang diadakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen
GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek)
RI dalam beberapa angkatan.
Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru
Penggerak Angkatan ke-8 pembukaannya diadakan di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba,
Sabtu, 13 Mei 2023.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan
Bulukumba, Bustang, selaku Panitia Pelaksana melaporkan, Lokakarya Orientasi
Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-8 diikuti 64 calon guru penggerak
yang dinyatakan lolos seleksi.
Sebelumnya, angkatan ke-2 diikuti 50 calon guru
penggerak, angkatan ke-5 diikuti 75 guru penggerak, angkatan 7 diikuti 60 calon
guru penggerak, dan angkatan ke-8 ini diikuti 64 calon guru penggerak.
“Total guru di Bulukumba yang mengikuti program
pendidikan guru penggerak ini sebanyak 219 orang dari empat angkatan,” rinci
Bustang.
Sekretaris Daerah Bulukumba, Ali Saleng, yang membuka
Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8, mengatakan, Pemerintah
Kabupaten Bulukumba senantiasa mengupayakan yang terbaik untuk anak sekolah.
Tentang jabatan kepala sekolah, Sekda Ali Saleng
mengatakan, dulu banyak guru yang ingin menjadi kepala sekolah, namun sekarang,
jumlah guru yang ingin menjadi kepala sekolah mulai berkurang.
“Kepala sekolah sekarang ini benar-benar sudah
tersaring dan memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah,” kata Ali Saleng,
seraya menambahkan bahwa sejumlah kepala sekolah yang sekarang masih pelaksana
tugas (Plt) akan segera ditindaklajuti menjadi kepala sekolah definitif.
Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
(Dikmensus) Ditjen GTK Kemendibudristek RI, Putra Asga Elevri, mengatakan,
program guru penggerak menghadirkan pemimpin pembelajaran di masa datang.
Karena itulah, untuk menjadi calon guru penggerak
melalui proses secara bertahap yang sangat ketat. Mulai dari memeriksa
curriculum vitaenya untuk mengetahui latar belakang yang bersangkutan. Mereka
juga membuat esai untuk kemampuan mereka menghadapi masalah.
Selain itu, dilakukan juga test live dan sudah harus
selesai dalam waktu 10 menit. Ada juga simulasi mengajar dan wawancara untuk
mengkonfirmasi esai yang mereka buat, natural atau tidak.
“Itu dilakukan dengan assesment yang luar biasa
karena ingin menemukan orang terbaik,” kata Putra Asga.
Pembukaan lokakarya turut dihadiri Kepala Bagian
Umum Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan, Harisman, dan Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra. (Rusdy Embas)