-----
Sabtu, 03 Juni 2023
Unhas
Gelar Coaching Clinic Proposal Matching Fund Kedaireka 2023
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Direktorat Inovasi dan Kelayakan
Intelektual Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Coaching Clinic Persiapan
Verifikasi Kelayakan Proposal Batch 2 dan Proposal Lengkap Batch 3 Matching
Fund Kedaireka 2023, di Ruang Rapat A Rektorat Unhas, Jumat, 02 Juni 2023.
Pelatihan dihadiri oleh
tim pengusul Matching Fund Kedaireka 2023 Batch 2 dan 3 bersama dengan
masing-masing mitra. Turut hadir untuk membuka acara, Direktur Direktorat
Inovasi dan Kelayakan Intelektual Unhas, Asmi Citra Malina SPi MAgr PhD.
Dalam sambutannya,
Citra mengungkapkan bahwa pelatihan diadakan untuk memastikan setiap pengusul
dan mitra paham dengan alur pengajuan dan verifikasi kelayakan yang akan
dilaksanakan. Ia juga berpesan, sebaiknya pengusul menguasai panduan, karena
hal itu menjadi salah satu poin yang ditekankan oleh tim penilai atau reviewer.
“Melalui kegiatan ini,
diharapkan peneliti atau pengusul, mitra, dan universitas bisa memiliki satu
pemahaman tentang perencanaan program kedepannya,” ujar Citra.
Tidak hanya itu, Citra
berharap pelaksanaan coaching ini bisa menjadi ajang bertukar pengalaman antar
pengusul, agar hal-hal teknis yang dapat menyebabkan proposal tidak diterima
dapat dihindari.
Hadir sebagai
pembicara, salah satu reviewer nasional untuk Matching Fund Kedaireka 2023, Ir
Suharman Hamzah PhD HSE.
Suharman mengatakan
bahwa dalam verifikasi kelayakan nantinya akan diperjelas mengenai hal-hal
penting berkaitan dengan proposal. Hal tersebut mencakup kapasitas dan rekam
jejak pengusul, komitmen mitra, kebermanfaatan inovasi, hingga rasionalisasi
anggaran.
Sehubungan dengan itu,
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Unhas itu
juga menekankan bahwa verifikasi kelayakan dan penilaian proposal Matching Fund
Kedaireka semakin ketat, mengingat banyaknya jumlah pendaftar yang mencapai
ribuan proposal setiap batch.
“Mitra memegang peranan
penting dalam penilaian. Karenanya, dibutuhkan kerja sama yang baik antara
pengusul dan mitra,” ungkap Suharman.
Di akhir sesinya, Suharman mengungkapkan bahwa kebermanfaatan inovasi untuk masyarakat dan universitas, serta rasionalisasi anggaran penting untuk diperhatikan. (kia)