-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 03 Juli 2023
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Ada
Pejabat Bebas Pindah-pindah Partai
“Partai politik
sekarang seperti ji batu loncatan kodong,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng
Tompo’ saat ngopi siang di warkop batas kota.
“Apa maksud ta’ bilang
begitu?” tanya Daeng Tompo’.
“Buktinya banyak orang
yang bebas pindah partai, bahkan ada pejabat yang bebas pindah-pindah partai. Makanya
saya bilang partai politik sekarang seperti ji batu loncatan,” jawab Daeng
Nappa’.
“Kalau ada pejabat yang
begitu, berarti dia itu oportunis,” kata Daeng Tompo’.
“Apa itu oportunis?” tanya
Daeng Nappa’.
“Oportunis itu orang
yang menganut paham oportunisme, paham yang semata-mata hendak mengambil
keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada
prinsip tertentu,” jelas Daeng Tompo’.
“Jadi oportunis itu
tidak punya prinsip hidup?” tanya Daeng Nappa’.
“Oportunis itu bisa
disebut pengelana atau petualang. Jadi kalau ada orang yang suka pindah-pindah
partai politik karena merasa hebat, punya jabatan, punya banyak uang, maka dia
disebut petualang politik. Dia tidak punya ideologi. Tidak peduli dengan ideologi
partai politik. Prinsip hidupnya yang penting senang dan bisa mengambil
keuntungan pribadi,” kata Daeng Tompo’.
“Berarti dia juga tidak
punya rasa malu?” tanya Daeng Nappa’.
“Rasa malu itu sekarang
sudah jadi barang mahal Daeng Nappa’. Mengapa banyak pejabat dan pengusaha yang
ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)? Itu karena mereka tidak
punya rasa malu,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau begitu, janganma’
saya masuk partai politik deh,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Kita’ ini memang tidak
cocok masuk partai politik Daeng Nappa’, karena orang yang masuk partai politik
itu harus kuat, kuat mentalnya, kuat modalnya. Kalau tidak kuat, bisa-bisa kita
hanya jadi pesuruh di partai politik,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa dan
keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 03 Juli 2023