Ada yang Bilang Panji Gumilang Sesat dan Menyesatkan

“Kita ini bukan ulama, bukan ahli agama, jadi kita tidak boleh membuat fatwa. Kalau ulama atau majelis ulama yang mengeluarkan fatwa sesat, itu memang domainnya. Jadi kalau ulama atau majelis ulama misalnya mengatakan Panji Gumilang itu sesat dan menyesatkan, itu boleh-boleh saja, karena beliau-beliau pasti sudah melihat bukti-bukti kesesatan Panji Gumilang berdasarkan petunjuk yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits,” kata Daeng Tompo’.

 

------

PEDOMAN KARYA

Ahad, 09 Juli 2023

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Ada yang Bilang Panji Gumilang Sesat dan Menyesatkan

 

“Ada yang bilang Panji Gumilang, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, itu orang sesat dan menyesatkan. Bagaimana pendapat ta’?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’, saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.

“Kita ini bukan ulama, bukan ahli agama, jadi kita tidak boleh membuat fatwa. Kalau ulama atau majelis ulama yang mengeluarkan fatwa sesat, itu memang domainnya. Jadi kalau ulama atau majelis ulama misalnya mengatakan Panji Gumilang itu sesat dan menyesatkan, itu boleh-boleh saja, karena beliau-beliau pasti sudah melihat bukti-bukti kesesatan Panji Gumilang berdasarkan petunjuk yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits,” kata Daeng Tompo’.

“Kalau menurut kita’, apa itu sesat?” tanya Daeng Nappa’.

“Sesat itu tidak mengikuti petunjuk yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits. Shalat berjamaah misalnya. Petunjuknya, shalat berjamaah itu terpisah antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan, tidak boleh bercampur. Jamaah laki-laki di depan, jamaah perempuan di belakang, dan sebaiknya ada hijab yang membatasi, sehingga jamaah laki-laki dan jamaah perempuan tidak saling melihat. Shaf shalat berjamaah juga harus lurus dan rapat,” tutur Daeng Tompo.

“Jadi tidak boleh kita shalat, sesuai dengan akal dan pikiran kita?” tanya Daeng Nappa.

“Tidak boleh. Harus mengikuti petunjuk dalam agama. Makanya kita harus banyak belajar dan terus menerus belajar tentang agama kita. Jangan sampai pengetahuan umum kita jauh lebih banyak dibanding pengetahuan agama kita. Jangan sampai kita jarang membaca Al-Qur’an dan terjemahannya. Malah kadang-kadang ada di antara kita yang tidak lancar membaca Al-Qur’an, padahal sudah dewasa dan sudah berkeluarga,” ungkap Daeng Tompo’.

“Menyindirki’ itu?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Saya tidak menyindir, tapi kalau kita’ merasa tersindir, itu urusan ta’,” jawab Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Ahad, 09 Juli 2023

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama