-----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 05 Juli 2023
EDITORIAL
Delapan
Tahun
Delapan tahun lalu, tepatnya
pada bulan Juli 2015, Pedoman Karya terbit
perdana dalam bentuk majalah. Penerbitan majalah Pedoman Karya ini merupakan perubahan nama dan bentuk dari media
sebelumnya yakni Tabloid Almamater.
Majalah Pedoman Karya tampil sebagai majalah
umum, tetapi memberi prioritas pemberitaan kepada hal-hal yang berkaitan dengan
karya dan prestasi, baik karya-karya dan prestasi perseorangan, maupun
karya-karya dan prestasi lembaga, instansi, perusahaan, dan organisasi.
Pemberian prioritas
tersebut selain agar kami tampil beda dibandingkan majalah atau media cetak
lain, juga karena belum banyak majalah yang memberi perhatian khusus kepada
hal-hal yang berkaitan dengan karya dan prestasi, khususnya di wilayah Sulawesi
Selatan.
Dalam hal ini, kami
juga akan menyoroti (sebagai bagian dari kontrol sosial) lembaga/pimpinan dan
organisasi/ketua yang kurang berprestasi dan atau tidak memiliki karya yang
seharusnya dapat mereka raih.
Sesuai dengan nama dan
ciri khas penerbitan ini, maka Majalah Pedoman
Karya menggunakan motto atau slogan: “Karya dan Prestasi.”
Dengan menggunakan
motto “Karya dan Prestasi”, maka Majalah Pedoman
Karya akan senantiasa mencari orang atau lembaga / instansi / organisasi
yang memiliki karya atau prestasi menonjol, untuk kami angkat ke permukaan
dalam bentuk berita atau profil) agar dapat diketahui dan memberi motivasi atau
inspirasi bagi masyarakat luas.
Sebagai media massa
yang terbit di era global, Majalah Pedoman
Karya juga menemui dan
berinteraksi dengan pembaca melalui dua versi, yaitu versi cetak (majalah) dan
versi internet/online. Pada versi online, kami menggunakan alamat / nama
domain: www.pedomankarya.co.id.
Dengan menggunakan
domain co.id, maka Majalah Pedoman Karya secara
otomatis sudah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informasi, karena
alamat / domain co.id hanya dapat diperoleh jika mendaftar secara resmi dengan
melampirkan Akta Notaris pendirian perusahaan, serta SITU, SIUP, dan TDP.
Seiring berjalannya
waktu dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Pedoman Karya kemudian hanya tampil dalam bentuk media daring. Ini
karena Pedoman Karya belum dikelola
secara profesional, hanya sekadar tampil untuk memberi informasi, memberi
pencerahan, menghibur, dan melakukan control sosial, dan belum diimbangi dengan
pengelolaan yang baik dari sisi bisnis.
Tentu saja kami ingin profesional
dari segi bisnis dan kami berharap itu dapat terwujud ke depan. Namun kami
dapat menjamin bahwa Pedoman Karya
akan profesional dalam menampilkan informasi dan artikel, tetap menjaga
profesionalisme dalam pemberitaan.***